Saksi Bisu Payung Baiturrahman [Mute Witness Baiturrahman Umbrella]

in #indonesia7 years ago (edited)

Malam yang hening nan dingin tiba-tiba pecah oleh suara gemuruh azan berkumandang di langit nan cahya yang dihiasi oleh bintang-bintang yang seiring fajar menyingsing mulai menyembunyikan dirinya dari permukaan alam semesta.
Serentak aku pun terbangun dan mulai berjalan menapaki gelapnya malam dan dinginnya udara di pagi hari buta, terlihat beberapa penjual loper koran sedang memberes-bereskan kertas-kertas yang menjadi sumber penghidupan mereka dan keluarganya.
Kala itu tiada kegiatan lain selain tujuan menghadap ilahi, air wudu' mulai kubasahkan di setiap anggota tubuh yang menjadi kewajiban dalam bersuci dan langsung memasuki indahnya mesjid yang telah menjadi warisan bangsa Aceh.
Sejenak hati ini tenteram dikala tapak kaki ini mulai menyentuh dinginnya lantai mesjid Baiturrahman yang terbuat dari batuan alam marmer pilihan yang menambah keindahan mesjid bagian dalam.
Diriku tenteram dan tanpa ada keraguan melangkah dan mulai tersungkur kepadanya menghadap sang Ilahi, Allah SWT.
Setelah kewajibanku telah selesai kutunaikan, kuraba saku kecil dari baju "koko" dan mengambil iphone 5S setiaku yang telah menemaniku hampir satu tahun belakangan ini. Jepretan yang didapat dari salah satu ponsel andalanku ini sangat bagus, sehingga membuatku teringat akan berbagi gambar dan secarik cerita yang dapat menyenangkan hati sahabat-sahabat steemian semua, seperti apa kemegahan landscape terbaru dari mesjid yang sudah berdiri sejak kekuasaan Raja Aceh Sulatan Iskandar Muda, let my guide to bring all of you to my galleries👇😃

image(Sumber: @muhammadiqbal)

image(Sumber: @muhammadiqbal)

IMG_3002.JPG(Sumber: @muhammadiqbal)

[English Translated)
The cold night was suddenly broken by the sound of the azan roar reverberating in the caustic sky that was adorned with stars as dawn began to hide itself from the surface of the universe.
Simultaneously I woke up and started walking up the dark night and the chill of the morning in the morning, visible to some paperback sellers were cleaning up the papers that were the source of their livelihoods and their families.
At that time there is no activity other than the purpose of facing the divine, wudu 'water began to grow in every member of the body which is the obligation to wash and directly enter the beautiful mosque which has become the Acehnese heritage.
For a moment this peace of mind when the soles of this foot began to touch the cold floor of the mosque Baiturrahman made of natural marble rock options that add to the beauty of the inner mosque.
I was calm and without any hesitation stepped forward and began to fall to him before the Divine, Allah SWT.
After my duties have been completed, I pocketed a small pocket of the "koko" outfit and took my iphone 5S that has accompanied me for almost a year now. The snapshots gained from one of my handset phones are so great that it makes me remember to share pictures and stories that can please all the steemian friends, like what the grandest splendor of a mosque that has stood since the power of Aceh King Sulus Iskandar Muda, let My guide to bring all of you to my galleries

Sekian cerita kita kali ini, baca terus artikel-artikel sebelumnya, jangan lupa di upvote 👆dan follow @muhammadiqbal 👈🏼 untuk mengikuti postingan-postingan menarik lainnya.
Terima kasih sudah membaca artikel ini dan sampai jumpa👋😀

SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA
image

image

Sort:  

Great shot, too bad the blog wasn't translated to English. Would've made this photograph standout even more.

allright, i'll fix my bad👌🏼

foto yg bagus jadi pengen kesana

yoi sahabatku, datang aja ke Banda, pasti gak bakalan mengecewakan, dan masih banyak destinasi pilihan lainnya👍