Bunga Keabadian Edelwiss Part I
selamat malam sahabat steemian semua.
Keindahan alam merupakan karunia yang sangat besar dari sang maha pencipta. Teman-teman bayangkan ketika pertama dunia diciptakan yang ada hanyalah aktifitas gunung api diseluruh dunia tanpa henti dengan bebatuan yang bertebaran. Setelah bumi mendingin muncullah berbagai spesies tumbuhan ke permukaan bumi.
Tumbuhan-tumbuhan yang muncul memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan kondisi lingkungan disekitarnya. Tumbuhan yang tumbuh bagus ditempat rendah belum tentu mampu tumbuh bagus ditempat yang tinggi, begitu juga sebaliknya.
Pendaki gunung kerap mengabdikan banyak kisah dalam foto terkait bunga Edelwiss yang merupakan tumbuhan endemik karena hanya tumbuh di dataran tinggi penggunungan. Bunga ini di beri nama sebagai bunga keabadian karena banyak hal yang menjelaskan alasannya baik dengan mitos maupun dengan kajian ilmiah.
Sebenarnya apa sih yang menarik dari bunga edelwiss sehingga orang kerap menyebutnya sebagai bunga keabadian? Silahkan lanjutkan membaca teman-teman, berikut alasannya yang kami kutip dari situs Digiyan.com dengan sedikit pengubahan.
- Sebutannya sebagai bunga abadi
- Kehidupannya hanya didaerah penggunungan
- Bunga edelwiss dilindungi undang-undang
- Menjadi logo dan simbol dibeberapa negara
- Tempat terbaik melihat bunga edelwiss
Wah, mendengarnya saja sudah membuat penuh rasa ingin tau. Secara kajian ilmiah, dalam bunga edelwis terdapat hormon yang berfungsi mencegah kerontokan pada kelopak bunganya. Ingat ya, hanya kelopak bunga, sedangkan serbuk sarinya akan bertebaran. Hormon tersebut dapat menjaga kelopak bunganya agar tidak rontok sampai 10 tahun, wah lama sekali ya teman-teman. Bayangkan bila hormon tersebut dapat di ekstrakkan dan dijadikan kosmetik maka wajah kita akan bertahan lama dari keriput, berharap saja ada penelitgian lebih lanjut.
Tanaman edelwiss sangat bergantung pada kelembapan dan suhu udara di daerah penggunungan. Oleh karena itu, bunga ini hanya dapat ditemukan pada ketinggian paling rendah diatas 2000 meter dari permukaan laut Suhu udara di ketinggian 2000 meter cenderung dingin dan kering, sehingga bila bunga tesebut di tanam didataran rendah dipastikan tidak akan bertahan karena suhu udaranya panas dan lembab.
Wahh, kedengarannya mirip komodo aja. Bunga edelwiss cenderung langka dan memiliki keistimewaan khusus sehingga pemerintah tertarik untuk membuat regulasi yang melarang pengambilan bungan edelwiss secara liar. Regulasi tersebut termaktub dalam UU No.5 Tahun 1990 tentang Konversi Sumber Daya Hayati Ekosistem Pasal 33 ayat 1.
Keistimewaan bunga edelwis ternyata banyak mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Bunga edelwis pernah menjadi logo pada koin uang di negara Swiss, sedangkan di Indonesia bungan ini pernah menjadi simbol perangko Pos Indonesia pad tahun 2003
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bunga ini hanya tumbuh di dataran tinggi pada ketinggian minimal 2000 mdpl. Salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan kebun alami edelwiss yang terhampar seluas 32 hektara adalah di Garut, tepatnya di Tegal Alun, Gunung Papandayan. Namun teman-teman jangan bersedih kalau tidak bisa kesana, karena diberbagai penggunungan tanaman ini bisa tumbuh asal ada bijinya. Berikut foto edelwis dari Burni Telong, Bener Meriah, Aceh yang dikirim oleh teman-teman,
Edelwis di Burni Telong
Luar biasa, sangat menarik
Terimakasih....
Telah kami upvote ya.. 😉
Tapi suatu saat pasti akan layu.
Hahahha... Org aja keriput
Kami telah upvote yah..
what a great post!!
thanks brother