SIM Online dan Problemnya - Negeri Ini Memang Lucu
Seminggu sudah aku berada di kota halaman, maaf aku tidak menyebutnya kampung halaman, sebab Langsa sudah menjadi kota madya sejak 17 Oktober 2001 silam.
Tujuan utama kepulanganku ke kota halaman adalah untuk menebus rindu pada Ibu. Setelah rindu ini tertebus, baru tujuan lain ku jalankan. Salah satunya ke Polresta Langsa untuk memperpanjang SIM ku yang hampir habis masa berlakunya.
Kabarnya, pembuatan sim sekarang sudah mudah, sudah memakai sistem online. Cepat mudah dan terjangkau. Hadirnya layanan SIM Online yang telah dilaunching oleh Korlantas Polri dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini katanya sangat mempermudah masyarakat dalam pengurusan sim baru maupun perpanjangan. Masyarakat tidak perlu pulang kampung ke daerah asal untuk mengurus perpanjangan maupun pembuatan SIM baru.
Nyatanya setelah ku ikuti skenarionya, ternyata layanan sim online sangat-sangat tidak efektif. Loh koq? Kenapa?
Selasa kemarin, aku ke Polresta Langsa untuk memenuhi hajat perpanjangan SIM. Jam 9 pagi aku sudah disana, masuk ke ruang pembuatan SIM, disana terlihat sepi sekali, hanya ada satu orang petugas yang standby di meja kerja untuk melayani. Kusampaikan hajatanku kemari. Petugas itu bilang "sistem lagi Offline, gak bisa kita buat. Catat no hp abg aja, nanti kalo sudah online kami hubungi."
"Ok" jawabku dengan gaya sengaja ku garangkan.
Siangnya aku belum di hubungi, karena penasaran aku balek ke polres menanyakan hal yang serupa. Jawabnya "masih offline bang. Tunggu aja bang, nanti kalau sudah online langsung kami kabari."
Ok lagi jawabku.
Lanjut hari berikutnya,
Hari Rabu belum juga ada kabar.
Besoknya hari Kamis aku kembali lagi ke polres jam 9 pagi masih dengan misi yang sama. Masih juga Offline jawab petugas. Siangnya aku datang juga masih offline. Dia bilang "jaringan offline udah seminggu ini bang, dari pusat offline nya, udah banyak yabg antri menunggu kami hubungi, tunggu aja ya bang, kalau sudah online nanti kami kabari".
Jumat aku kembali lagi, jawaban sama lagi aku dapat. kan anje..
Ini negara udah gila, entah apa maksudnya. Sudah bagus sistem gaya lama, sok-sokan di mainkan gaya baru. Kalau belum siap pakai gaya baru, lebih baik pertahankan aja gaya lama kita. Atau boleh saja kalian mainkan gaya baru asal sudah siap dan mampu.
Kalau begini, SIM yang hampir mati terpaksa mati tanpa sempat diperpanjang.
Kurasa ini memang modus, haha.. Sebab semakin banyak SIM yang masa berlakunya habis maka semakin banyak pula uang masuknya.
Yang pertama masuk dari razia, ditangkap dan didenda karena SIM sudah habis masa berlakunya.
Dan yang kedua, masuk uang dari pembuatan SIM baru. Karena tidak bisa diperpanjangan lagi, otomatis harus buat baru. Harganya pasti lebih mahal.
Luar biasa bukan?
Pada Akhirnya, SIMku yang masa berlakunya tinggal seminggu lagi harus rela mati tanpa sempat diperpanjang. Artinya aku harus buat SIM baru lagi dengan biaya yang lebih mahal lagi. Untung ada stock SBD, Terima kasih steemit.
Alangkah lucunya negeri ini.
Salam Manis..
@only.home
Dan pada akhirnya terpaksa kembali lagi ke ibukota untuk melanjutkan hajatan yang belum terealisasi itu, haha
Lelah abang dek...
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by only.home from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
Mmmmm ak kurang yakin om only home rindu sm bos cweknya,. Pdhal plng langsa mau buat SIM, dn ngopi corner hehe ;)
Itu kerjaan sekalian.
Yg utama tetap menjemput rindu sama mamak.
Sampaikan pada penguasa jalan (polantas) agar mereka break tilang selama layanan offline
Ide menarik tu bang.. hehe