Festival Apam Fair | Khanduri Apam Terbesar di Aceh
Kemaren, Minggu (29/4/2018) merupakan hari paling bersejarah bagi masyarakat Pidie, berkat diadakannya Festival Apam Fair yang dilaksanakan di Alun-Alun Kota Sigli. Kenapa dikatakan bersejarah bagi masyarakat Aceh, khususnya masyarakat Pidie ? Karena selama ini belum ada daerah manapun di aceh melakukan festival seperti ini, yang mengangkat tentang kuliner khas aceh yang namanya telah disandingkan pada bulan, jika dalam almanak aceh di sebut Buleun Apam atau dalam bulan Islam/Hijriah adalah Bulan Rajab.
Bahkan di pencarian Mbah Google pun yang kemampuannya selalu menampilkan apapun dan kapanpun yang dicari, tetapi belum terdeteksi mengenai pelaksanaan festival tersebut, ini membuktikan bahwa di Aceh Pidie lah pertama kali yang serius menyelenggarakan Festival Apam Fair ini. Sekaligus menjadi sejarah baru bagi masyarakat aceh khususnya masyarakat pidie dalam menjaga adat dan budayanya.
Toet Apam sudah menjadi tradisi masyarakat aceh yang tidak bisa dipisahkan oleh zaman modern yang serba canggih seperti sekarang ini. Bukti keseriusan menjalani tradisi ini orang aceh menyematkan Bulan Rajab sebagai bulan apam, untuk mengingatkan masyarakat aceh menggelar kenduri apam setiap pada bulan tersebut.
Namun, seiring perkembangan zaman, tradisi ini kian mengikis, bahkan banyak generasi muda saat ini menjadi asing dengan makanan khas titisan endatu mereka tersebut. Sehingga dengan memudarnya tradisi ini, semakin langka orang-orang yang benar-benar ahli di bidang ini, karena untuk menghasilkan apam dengan cita rasa tinggi, lezat dan sempurna, tentu harus mempunyai keahlian khusus.
Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Pidie mengadakan acara Festival Apam Fair untuk mengingatkan kembali pada generasi muda agar senantiasa selalu menjaga tradisi, adat dan budaya, sehingga kepedulian dan kesadaran akan tradisi aceh yang mulai memudar seiring tergerus zaman yang serba modern ini akan kembali menjadi lebih kuat, peduli dan selalu terjaga.
Beberapa acara lainnya pun disandingkan untuk memeriahkan Festival Apam Fair, seperti Tarian Kreasi Aceh, Stand Up Comedy, Musicalisasi Puisi, Performe Rafly Kande dan lain sebagainya. Acara yang dimulai dari pukul 13.00 wib dan akan ditutup pada pukul 23.30 wib malam tersebut, diprediksikan akan menjadi lautan manusia di lokasi acara tersebut.
Festival yang digelar di Jalan dua jalur, jalan Iskandar Muda alun-alun Kota Sigli ini, terpaksa jalan tersebut di tutup, karena selama Festival berlangsung jalan tersebut telah dipasang tenda sepanjang jalur, dan ditempati para peserta yang berjumlah 1000 orang mewakili 23 Kecamatan di Kabupaten Pidie, dari setiap kecamatan akan mengirim peserta sebanyak 50 orang.
Selama kegiatan Festival berlangsung, dewan juri yang berjumlah tiga orang, akan menilai di setiap stand peserta, dewan juri yang terdiri dari dua bagian ahli tata boga dan satu dewan juri yang benar-benar ahli tentang cara toet apam, dewan juri ini akan mengambil nilai dari bagaimana cara memulai pengolahan toet Apam sampai siap saji dan siap santap. Kemudian peserta yang memakai baju seragam pun akan mendapat penilaian khusus dari dewan juri, sebagai bukti kekompakan sebuah team dan memang acara toet apam selama ini di kampung-kampung, harus mempunyai sebuah team dan kompak untuk kelancaran prosesi acara toet Apam berlangsung.
Acara Festival yang dibuka pada pukul 14.30 wib oleh Bupati Pidie, bapak Roni Ahmad atau sapaan Abusyik ini sekaligus berkunjung ke Stand Teut Apam bersama TP PKK Pidie dan rombongan Muspida lainnya, suasana menjadi riuh pikuk disaat Abusyik datang ke setiap stand.
Selanjutnya di acara puncak, sebelum penutupan pukul 23.30 wib yang disampaikan oleh Bupati Pidie, terlebih dahulu masyarakat pidie dihiburkan oleh pegiat seni dari aceh dan pegiat seni dari pidie khususnya, diantaranya hadir Rafly Kande dengan suara khasnya mampu menghipnotis ribuan pengunjung yang hadir.
Kemudian, masyarakat Pidie juga akan dihiburkan oleh pegiat seni lokal dari genre stand up comedy, yaitu @rastaufik10, stand-up nya yang kocak dan dibubuhi slogan "brat ipoh" ini, juga tak kalah mampu membuat para pengunjung tertawa terpingkal-pingkal.
Dan diantara hiburan nyanyi dan stand up tersebut, masyarakat pidie juga di hiburkan dengan performe Tari Kreasi Aceh dan Musicalisasi Puisi, yang dicanangkan oleh panitia untuk menghibur masyarakat pidie di acara puncak Festival Apam fair tersebut.
@resteemator is a new bot casting votes for its followers. Follow @resteemator and vote this comment to increase your chance to be voted in the future!
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by Oom Cie from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
Dron Hana deuh lagoe om, meudeh lon ne Kodak. Sego Teungoh ap apam