Sapi Aceh Sebagai Sapi Lokal Indonesia
Sapi Aceh merupakan salah satu rumpun sapi lokal Indonesia yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 2907/Kpts/OT.140/6/2011, yang mempunyai sebaran asli geografis di Provinsi Aceh yang dibudidayakan secara turun temurun. Sapi Aceh umumnya diternakkan oleh masyarakat sebagai penghasil daging. Selain itu juga sebagai ternak kerja, tabungan, budaya meugang dan peupok leumo (adu sapi).
Beberapa ahli berpendapat bahwa Bos sundaicus merupakan biangnya sapi-sapi yang ada di Indonesia, berkembang dan mengalami persilangan berurutan dengan sapi Zebu yang dibawa oleh orang-orang Hindu. Sapi Aceh yang telah lama dipelihara rakyat merupakan jenis sapi Zebu tropis berasal Bos indicus.
Sapi Aceh yang dijumpai di beberapa kabupaten di Provinsi Aceh memiliki fisik lebih besar dari sapi Sumatera karena lebih banyak disilangkan dengan sapi Benggala (Zebu) Penampilan Produksi Berat Lahir Berat lahir pedet betina sapi Aceh 14,75 kg dan pedet jantan 15,9 kg dengan angka kelahiran rata-rata 65-85%. Adapun karakteristik dari Sapi Aceh adalah: (1) Warna dominan merah bata dan pada daerah pundak; (2) Berpunuk; (3) Tanduk mengarah ke atas dan lebih besar; (4) Kuping dan daun telinga tidak jatuh, tidak besar dan agak runcing dan (5) Tinggi gumba rata-rata 110 cm (Salim, B. 1990).
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.facebook.com/Litia-Inc-139837466118221/
Congratulations @ramadhani19! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Award for the number of upvotes received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP