Absorb the Science Of The Curator | Menyerap Ilmu Dari Kurator (Bilingual)
The waiting moment finally came. After almost 1 month I am active in Steemit, I have a very big desire that is to know and meet face to face with the curators. Because the highest expectation that I have in myself is when I can meet them.
I was disappointed because I could not attend the Meet Up Steemit Chapter Banda Aceh some time ago for failing to meet with curators, seniors and new friends in the world of Steemit, especially Steemian Aceh.
But the sense of disappointment is fully recovered when today I met with @aiqabrago the Indonesian curator was blamed on a coffee shop in the city of Sigli. At first I did not know that he was there, thanks to info my fellow Steemian friends also immediately drove to the scene to be able to join with those who had already attended.
Though I've seen him in some photos shared by Steemians in WhatsApp group’s but it was not enough for me to get to know and mark with his face. And it turns out the original look is much more easy looking than what I see photographed.
The most shocking thing was that I had met and met with @aiqabrago on several occasions, as well as he immediately admitted that we had met before I knew Steemit. And it really makes me proud and a way to be easier in communicating with him.
After a little flashback about our past encounters, I immediately attacked him with various questions about Steemit, beginning with how he started his journey in Steemit to how to post good and also the taboos to be done by Steemian.
With a relaxed and patient he answered one by one question that I ask, worthy he believed to be the curator of Indonesia.
Approximately 2 hours more we sit and coffee together, also the other Steemian Pidie. We discuss strategic issues that deserve to be content in Steemit especially for new Steemians in Pidie who will soon be launching KSI Chapter Pidie.
Many of the messages that he gave to me as a beginner, that in Steemit we can work according to the desire and ability without having to be Plagiarism or other people plagiarized. Also how to avoid bringing political content or even attacking religious and tribal issues into our work. An important message I will always remember and will implement on my journey as a Steemian.
The last impression that made me laugh was when he threatened to flag my post if I pay coffee in the unplanned meeting. Thank you @aiqabrago for his treats and knowledge.
Moment yang tunggu itu akhirnya datang juga. Setelah hampir 1 bulan saya aktif di Steemit, saya memiliki sebuah keinginan yang sangat besar yaitu bisa kenal dan bertatap muka langsung dengan para kurator. Karena ekspektasi tertinggi yang saya emban pada diri saya adalah ketika saya bisa bertemu mereka.
Saya pernah kecewa lantaran tidak bisa hadir di Meet Up Steemit Chapter Banda Aceh beberapa waktu lalu karena gagal bertemu dengan para kurator, senior hingga teman-teman baru didunia Steemit khususnya Steemian Aceh.
Tapi rasa kecewa itu pulih total ketika hari ini saya bertemu dengan @aiqabrago sang kurator Indonesia itu disalah satu warung kopi di Kota Sigli. Awalnya saya tidak tahu bahwa beliau tengah berada disana, berkat info teman sesama Steemian saya pun langsung meluncur ke TKP untuk bisa bergabung bersama mereka yang sudah terlebih dahulu hadir.
Meskipun saya pernah melihat beliau dibeberapa foto yang dibagikan oleh para Steemian digrup WhatsApp tapi itu tidak cukup bagi saya untuk mengenal dan tanda dengan wajahnya. Dan ternyata tampang aslinya jauh lebih easy looking ketimbang yang saya lihat difoto.
Yang paling mengejutkan, ternyata saya sudah kenal dan pernah bertemu dengan @aiqabrago dibeberapa kesempatan, begitu juga beliau yang langsung mengakui bahwa kami memang pernah bertemu sebelum saya mengenal Steemit. Dan itu sungguh membuat saya bangga dan menjadi jalan untuk lebih mudah dalam berkomunikasi dengan beliau.
Setelah memflashback sedikit tentang pertemuan kami dimasa lalu, saya pun langsung menyerang beliau dengan berbagai macam pertanyaan tentang Steemit, mulai dengan bagaimana awal mula perjalanan beliau di Steemit hingga cara memposting yang baik dan juga pantangan-pantangan yang harus dilakukan oleh Steemian.
Dengan santai dan sabar beliau menjawab satu persatu pertanyaan yang saya ajukan, pantas beliau dipercaya menjadi kurator Indonesia.
Lebih kurang 2 jam lebih kami duduk dan ngopi bersama, juga para Steemian Pidie lainnya. Kami membahas isu-isu strategis kekinian yang pantas menjadi konten di Steemit terutama untuk para Steemian baru di Pidie yang dalam waktu dekat akan melaunching KSI Chapter Pidie.
Banyak pesan-pesan yang beliau titipkan kepada saya selaku pemula, bahwa di Steemit kita bisa berkarya sesuai keinginan dan kemampuan tanpa harus menjadi Plagiat atau penjiplak karya orang lain. Juga bagaiman menghindari membawa konten politik atau bahkan Sara kedalam karya kita. Sebuah pesan penting yang akan selalu saya ingat dan akan saya implementasikan dalam perjalanan saya sebagai Steemian.
Kesan terakhir yang membuat saya tertawa adalah ketika beliau mengancam akan memflag postingan saya jika saya membayar kopi dalam pertemuan yang tidak direncanakan tersebut. Terima kasih Bung @aiqabrago atas traktiran dan ilmunya.
Sukses berkarya dan steemit sebagai media untuk itu
mari sukses bersama di steemit.
Let's write something or idea for all community and people
thanks @abelceline
Emang dirimu mampu.
Hehehehee....bacut2 sesuai kemampuan.
Tetap berkelas @rezaacoi,
Masih kelas 1 ne @fazila
Oya, KSI Chapter Pidie Jaya pajan Bang @aiqabrago?
sungguh sangat menarik saya melihat postingan ini, leh soe yang tarik tan kutepeu..
Pkokjih tertarik....nyan manteng....hehehe
i enjoy your post! thanks
Mantap bro @acoi n bro @aiqabrago bagi ilmu dong kalau lagi k aceh
jeut keuh lago bahasa inggreeh, memang mc reza acoi serba bisa...bereeehh.. hhe