Jalan-jalan di Semarang Part 1: Menyusuri Wisata Sejarah dan Religi, ngeliat orang cosplay pakaian kolonial
foto 1: lawang sewu
Kata orang-orang, tidak sah rasanya kalau ke Semarang tapi tidak mengunjungi objek wisata Lawang Sewu yang berlokasi di simpang lima pusat kota semarang. Sebenarnya saya adalah orang yang agak males mengunjungi tempat-tempat wisata mainstream, apalagi di hari libur seperti ini, pasti ramenya luar biasa. Tapi karena sudah di semarang, ya saya akan mengunjunginya, biasanya tempat-tempat seperti ini saya kunjungi cukup sekali seumur hidup.
foto 2: masih di lawang sewu, tapi di dalamnya
Lawang Sewu adalah bangunan kuno Belanda, dulunya digunakan sebagai kantor perusahaan kereta api pada masa kolonial. Lawang Sewu berarti seribu pintu, mungkin karena banyak pintu-pintu dan jendela yang dianggap pintu. Yang terkenal dari tempat ini adalah bunkernya karena dianggap angker dan terhubung ke beberapa tempat di sekitar situ. Konon bunker ini juga sebagai penjara bawah tanah pada masa penjajahan dulu. Sayangnya ketika saya kesana, bunker tersebut ditutup karena bangunan sedang dalam masa renovasi.
foto 3: saya bersama pintu di lawang sewu
Selain Lawang Sewu, saya dan team juga mengunjungi Kawasan Kota Tua Semarang. Daya Tarik disini juga mirip seperti lawing sewu, yaitu objek wisata sejarah dengan objek bangunan-bangunan dari masa Belanda. Mengelilingi kota tua dimulai dari Taman Srigunting, di taman ini banyak terdapat becak roda tiga disertai dengan orang cosplay pakaian kolonial. Becak-becak ini bisa digunakan untuk berfoto oleh orang-orang dengan memberikan sumbangan seiklasnya. Tidak mau rugi, saya pun tidak berfoto dengan menggunakan becak khas gaya kompeni tersebut.
foto 4: saya tidak berfoto bersama becak
Berjalan di sekitar lokasi ini, banyak sekali tempat yang istagramable. Saya sempat berdiskusi apa sih yang menjadi khas dari bangunan tua, padahal sekilas sama-sama aja dengan bangunan sekarang. Saya mendengarkan penjelasan sotoy teman saya, katanya bangunan tua lebih banyak ornament, langit-langit lebih tinggi, dan di cat dengan warna putih pudar sehingga menambah kesan vintagenya.
foto 5: landscape di kota yang tak muda lagi
Selain wisata sejarah, saya juga berwisata religi karena masih kata orang-orang Semarang ini religius. Hampir semua agama, tempat ibadahnya jadi lokasi wisata. Masih di kota tua saya menemukan gereja immanuel dengan atap bulat setengah bola, mirip seperti bangunan bosscha di Bandung. Sedikit ke arah timur, kita bisa menemukan Masjid Raya Jawa Tengah yang hits itu, konon karena adanya payung-payung seperti di Masjidil Haram. Sekarang sih kalo mau payung-payungan yang dekat gak usah ke Semarang, soalnya masjid raya di Banda Aceh juga sudah berpayung seperti itu. Selain karena payung, masjid ini juga memiliki menara yang kita bisa naik ke atasnya untuk memandang Kota Semarang. Waktu saya kesana yang ngantri untuk naik ke atas menara buanyak buanget, jadi saja saya dan teman-teman mengurungkan niat untuk naik. Hal ini juga bisa terjadi dalam rangka menghemat waktu yang sangat singkat di Kota Semarang, mending ngunjungin objek yang lain deh daripada ngantri lama nunggu di satu tempat.
foto 6: Masjid Raya Jawa Tengah
btw bersambung ya guys :)
very beautiful buildings ridhaghalis
With love
harj : ) xoxo
Abstract artist
thank you :)
Thank you! ridhaghalis would be great to get your interpretation on my last art post called "Kurtd Cobain" your insight would help us : )
With love
harj : ) xoxo
Abstract artist
Selamat menjelajah Semarang. Salam dari Semarang