Dongeng Tentang Sapi dan Kerbau Mengawali Posting Perdana di Bulan April
Lama tidak membuka Steemit, ada sebuah kerinduan yang saya rasakan untuk menyapa atau sekedar berbagi hal-hal yang dekat dengan keseharian pada teman-teman di sini. Sore ini tepat pukul 14.32 wib, akun yang lama tak tersentuh kembali bisa bertegur sapa dengan mereka yang dulu sering singgah pada postingan saya.
Pertama kali buka Steemit langsung ketemu dengan salah satu postingan kawan saya @marxause. Sedari awal berada di Steemit postingan kawan saya ini selalu menarik untuk diikuti. Hari ini dia membuat postingan tentang kerbau, tiba-tiba saja saya teringat akan satu cerita menarik tentang kerbau.
Begini ceritanya, pada jaman dahulu...(kok jadi mirip tayangan di salah satu tv swasta ya).
Alkisah di sebuah hutan hiduplah keluarga kerbau yang jumlahnya sekitar dua belas ekor. Setiap harinya si kerbau dan keluarganya berlari-lari, bermain-main, untuk mencari makan. Mereka hidup rukun, dan saling menolong satu sama lain.
Tidak jauh dari hutan tersebut hiduplah sekawanan sapi beserta keluarganya. Jumlah mereka tak kalah banyaknya dengan keluarga si kerbau. Hampir sama seperti yang dilakukan kerbau, keseharian sapi tak jauh-jauh dengan aktivitas berlari-lari, bermain-main, dan mencari makan.
Bulan itu adalah musim kemarau, padang ilalang tempat mereka biasa mencari rumput menjadi gersang dan tak ada satu tanaman tumbuh di sana. Keluarga kerbau menjadi kalang kabut, demikian halnya dengan keluarga sapi.
Bagaimana kita bisa hidup jika tak ada apapun yang bisa dimakan, semua anggota keluarga kita akan mati, ujar Bapak kerbau.
Akhirnya keluarga kerbau memutuskan untuk pergi dan keluar dari hutan demi kelangsungan hidup mereka.
Tak jauh berbeda dengan apa yang dirasakan keluarga sapi, semakin hari cadangan makanan yang mereka punya mulai habis. Karena khawatir terjadi hal-hal yang buruk, salah seorang dari sapi itu mengusulkan untuk keluar dari hutan untuk mencari tempat tinggal baru agar kehidupannya menjadi lebih terjamin.
Di dalam perjalanan kedua keluarga ini bertemu, mereka saling bersapa dan menceritakan apa yang sedang mereka alami. Merasa bernasib sama, keduanya memutuskan untuk melakukan perjalanan bersama-sama. Keluarga sapi dan kerbau menjadi sangat akrab, mereka dekat satu sama lain.
Setelah berhari-hari menyusuri jalan dan belum menemukan tanda-tanda, tiba-tiba saja di ujung jalan mereka menemukan mata air yang setelah didekati adalah sungai yang memiliki air cukup banyak. Melihat sumber air yang melimpah giranglah keluarga kerbau dan sapi itu.
Dengan langkah yang cepat sembari berlarian mereka mendekati sungai itu hingga berada persis di pinggiran sungai. Kerbau yang tak sabar ingin segera minum dan mandi satu persatu melepas bajunya dan menceburkan diri dalam sungai itu.
Dapat dilihat kebahagiaan tergambar jelas di raut muka kerbau dan keluarganya. Melihat kerbau yang bersuka cita, pasukan sapi tak ingin ketinggalan. Mereka juga tak sabar ingin masuk ke dalam sungai itu. Satu persatu mereka melepas baju dan masuk dalam air.
Hampir tiga jam mereka bermain-main dan minum di sungai itu. Ketika sedang asik bermain tiba-tiba saja turun hujan yang sangat lebat disertai badai. Aliran sungai yang semula kecil tiba-tiba saja airnya sangat penuh dan meluap-lupa.
Kerbau dan sapi menjadi panik, mereka ketakutan karena tak ada yang bisa berenang. Dengan tergesa-gesa mereka semua satu persatu naik ke atas dan segera mencari tempat untuk berteduh. Dengan keadaan yang panik, mereka baru tersadar jika baju-baju dari keluarga kerbau dan sapi bercampur dalam satu tumpukan.
Ingin segera berlari dan mencari tempat berlindung dari hujan dan badai membuat sapi dan kerbau tak menghiraukan tumpukan baju tadi. Mereka asal ambil, padahal warna baju mereka jelas berbeda. Kerbau berwarna putih, sedang sapi berwarna abu-abu.
Mereka lari berhamburan mencari tempat yang aman, kerbau berlari menuju arah utara sedang sapi ke arah selatan. Setelah berlari cukup jauh dan mendapat tempat yang aman barulah mereka menyadari kalo baju mereka tertukar semua.
Sapi yang seharusnya memakai baju berwarna abu-abu berubah menjadi warna putih. Dapat dilihat juga baju yang dipakai sapi terlihat kebesaran dibadannya. Sedangkan kerbau, sekarang terlihat berbeda dengan baju warna abu-abu yang terlihat ketat dan pas dibadannya.
Konon dari sinilah asal muasal kenapa kalo kita melihat sapi pasti kulitnya ada bagian yang menggelambir. Dan kerbau terlihat begitu berisi badannya.
Nah itu tadi sekelumit cerita tentang kerbau dan sapi, cerita ini spontan saya ingat siang ini sebagai bahan posting di Steemit ini. Semoga bisa menghibur.
Terima kasih Kurator Indonesia @aiqabrago dan @levycore serta Komunitas Steemit Indonesia atas dukungannya.
"begini ceritanya, mbak..."Hahahahaa
hahaha cerita kerbau
Kalau perdanya posting keren gini, keduanya bulan April akan lebih dahsyat! hehehe...semangat mbak ya
Terima kasih @bahagia-arbi, sudah lama sekali tidak ngobrol di postingan ya, makin mantap saja :D
Hahaha...
Bajunya kerbau & sapi tertukar sampai ke anak cucu sampai sekarang ya mbak @ririn 😁
Btw pa kabar mbak ?
Ke mana saja selama ini ? ☺️
Iya Mba @santiintan ceritanya begitu, ini cerita turun temurun dari orang tua dulu, hehehe.
Kabar baik mba, di rumah saja kok ndak ke mana-mana,heehee