Gambar Sadis dan Margues de Sade

in #indonesia7 years ago

Ada yang tahu tentang Marques de Sade? Inilah nama yang disebut memunculkan istilah sadis atau sadisme. Mungkin berasal dari Sade. Bukan seude ya, tapi Sade, yang kini menjadi sadistic atau sadis yang menurut KBBI untuk merujuk pada hal-hal yang tidak mengenal belas kasian, kejam, buas, ganas, kasar.


Pixabay.com

Entah kenapa sadis jadi dilekatkan kepada bangsawan Prancis itu. Barangkali ada kaitannya dengan kesenangan politikus revolusioner ini yang menyukai karya-karya yang mengandung kekerasan dan kekejaman. Dalam catatan Wikipedia, Sade disebut sosok yang terlepas dari pertimbangan hukum, moral dan juga agama.

Terlepas darimana akar kata sadis berasal, yang jelas dunia saat ini cenderung untuk menolak konten-konten yang dipersepsikan sebagai konten sadisme, termasuk diantaranya gambar-gambar korban kecelakaan, korban musibah, bahkan juga gambar orang sakit.

Bagi kami wartawan yang berkerja pada media jurnalistik jelas dilarang untuk menyiarkan informasi sadis. Hal ini tersebut dalam Pasal 4 Kode Etik Jurnalistik yang menekankan bahwa kami wartawan tidak boleh menyiarkan informasi yang bersifat dusta, fitnah, sadis, cabul.... Teman-teman saya menganjurkan untuk memblur jikapun hendak dijadikan pendamping berita.


Contoh gambar ilustrasi

Saya sendiri lebih memilih ilustrasi yang pantas. Alasannya, lebih aman dan nyaman karena yang hendak dicari dari warta kecelakaan atau warta musibah adalah kecepatan orang untuk bertindak seperti membantu , bukan kecepatan untuk membuat orang lain menikmati keadaan.

Bagaimana dengan di Steemit ini? Ada baiknya juga untuk tidak menyebarkan gambar korban dari kecelakaan atau musibah, termasuk juga gambar orang dalam keadaan sakit. Di Steemithelp bagian etika dianjurkan untuk memakai kode NSFW. Hanya saja di Steemithelp NSFW lebih dipahami dengan pornografi. Sebenarnya, NSFW atau Not Safe For Work juga ditujukan pada hal lain yang jika dilihat menjadi tidak aman dan nyaman alias mengganggu, baik karena usianya maupun karena keadaan orang yang melihatnya.


Source

Ada lagi pertimbangan untuk tidak memuat gambar-gambar kekerasan. Ini kaitannya dengan orang yang mengidap penyakit narsistik dan psikopat. Mereka ini disebut senang dengan reaksi yang dihasilkan dari orang lain dan itu menjadi sumber "makanan" bagi low self esteemnya. Jadi, daripada memberi kesenangan kepada orang-orang yang puas melihat objek penderitaan ada baiknya menghadirkan konten yang mendorong orang lain untuk segera mengambil tindakan penyelamatan, tindakan pencegahan, dan tindakan lain yang memungkinkan korban yang masih selamat atau keluarga korban tidak larut dalam kesedihan, apalagi sampai mengalami trauma.

Sort:  

Beautiful scenery is cool, if there is time to visit my blog, give me suggestions so that I can be like you

I will upvote and resteem your last blog post free to my 35,000+ followers if you reply with the word, "free". Blog posts over 7 days old can not be upvoted or resteemed. a-0-0

mantap, semoga kita tidak berlaku sadis sesama kita bang @rismanrachman hehehe

Terima kasih sudah mengingatkan kembali tentang pengetahuan ini sir. Iya setau saya Sade adalah seorang politisi dan juga penulis dimana ia lebih menitik beratkan karya2nya dalam hal kekerasan, terutama physical dan Sexual. Sudah pasti banyak sekali kontroversi dengan karya2nya ini.

Mengenai NSFW, benar seperti tulisan ini, istilah itu mencakup semua hal2 yang dianggap tidak layak untuk diperlihatkan, akan tetapi pemahaman org terhadap Not Safe For Network lebih menunjukkan ke hal2 yg berbau pornograpi. Tak bisa dicegah memang, tapi Sayang sekali platform sekeren Steemit menjadi ladang bisnis mereka juga. 😔

Bukan seudee ya, tapi sade. Hahah Bertuuuuus aku khem!

Astaghfirullah

Informasi yang dilarang untuk disiarkan pada pasal 4 kode etik jurnalistik itu berbentuk tulisan atau foto? atau kedua-duanya? terima kasih bang

Kalau ab di semuanya,
Kekerasan bukan hanya bs ditindakan, tapi juga kekerasan teks dan kekerasan visual.

Nah, jika berita tentang kekerasan apakah diizinkan dalam jurnalistik? (fotonya ilustrasi saja misalnya).

Benar bg..
Masalahnya sudah banyak orang yang berpenyakit "senang melihat objek penderitaan"...

Ini yang sering jadi masalah, banyak orang posting photo sembarangan tanpa pertimbangan

Objek akan menceritakan banyak hal tergantung dari pemberi makna. Mungkin dia merasa bahagia sebelum hal itu menimpa dirinya. Barulah dia sadar makna objek saat si subjek merasakan sendiri.