3 Jenis Tabungan Yang Wajib Anda Miliki

in #indonesia7 years ago

Save Your Money.jpg
Bagi sebagian orang di Indonesia kalau di ajak menabung konotasinya bisa banyak. Kita sejak kecil diajarkan cara menabung oleh orang tua, kalau ada uang langsung masukkan ke celengan. Bayangkan, kalau Anda menabung Rp 100 juta sekarang dengan tingkat inflasi 8 persen, maka nilai uang Anda dalam 5 tahun menyusut sebesar 45 persen atau tinggal Rp 55 juta rupiah. Saya yakin, budaya ini tumbuh dengan baik di kalangan kita, tetapi kita lupa diajarkan bahwa ada faktor lain yang dapat membuat nilai tabungan menjadi susut nilainya, yaitu inflasi. Pada kesempatan ini saya ingin membahas tentang cara menabung dengan benar. Bagi beberapa orang di dunia dan para tokoh entrepreneur di seluruh dunia telah terbukti dangan 3 cara menabung yang benar ini telah menjadi milyader dunia. Kata-kata menabung ini sangatlah penting seperti dari kata-kata Robert Kiyosaki "Kalau anda ingin menjadi kaya bukan berapa uang yang anda hasilkan, tetapi berapa uang yang anda simpan".

Disini ada 3 Instrumen untuk menabung dengar benar:

  1. Saham/Obligasi
    Sebagian orang menganggap bermain saham adalah perjudian, padahal anggapan seperti itu adalah informasi yang kurang tepat. Disini anda bisa membeli saham atau obligasi dengan cara menabung bukan bermain saham, banyak sekali para investor ingin cepat kaya dengan barmain saham, jika anda seorang pemula sebaiknya jangan tergesa untuk bermain saham. Saya tekan kan kembali, disini anda menabung saham bukan bermain saham.

  2. Properti
    Seperti yang kita ketahui bahwa properti itu setiap tahunnya mengalami kenaikan dan tidak pernah menyusut. Industri properti di Indonesia memiliki karakteristik yang cenderung berbeda dari negara lain. Kenaikan nilai properti dari tahun ke tahun adalah hal yang pasti terjadi, tinggal seberapa tinggi kenaikan itu. Yang pasti, 10% hingga 15% adalah tingkat kenaikan nilai yang niscaya bagi para pemilik properti. Sementara bagi investor properti, mereka mengincar produk properti yang memberikan prospek kenaikan nilai yang lebih tinggi, di atas 15% hingga mencapai 35% per tahun.

  3. Logam Mulia
    Emas sebagai alat investasi alternatif dari investasi yang sudah Anda punya selama ini, emas bisa dijadikan sebagai pelengkap portofolio investasi pribadi anda. Hal ini karena, selama 5 tahun terakhir emas tidak mengalami penurunan. Kemudian emas adalah alat investasi yang likuid dan harganya terus mengikuti inflasi dan emas juga bisa dengan mudah dicairkan. Sebaiknya untuk berinvestasi emas dengan membeli emas murni batangan bukan dengan membeli perhiasan yang nilai jualnya lebih rendah.

Demikian 3 instrumen menabung dengan benar semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi Anda.