Mitos religius

in #indonesia6 years ago (edited)

image
sumber

Banyak orang beranggapan bahwa ketika seseorang memakai baju Koko , memakai peci dan mengenakan kain sarung serta memegang biji tasbih ditangan maka orang tersebut sudah berpakaian islami atau masuk katagori muslim yang taat. Namun taukah kita bahwa sebenarnya pakaian tersebut tidak benar-benar berasal dari Islam karena agama Islam hanya menjelaskan tentang pakaian yang sopan dan menutup aurat.

Kain sarung adalah pakaian identik dengan santri, untuk kalangan pesantren kain sarung bisa dikatakan pakaian wajib atau seragam, pakaian tersebut menjadi pembeda antara orang yang cinta dunia dengan orang yang terlepas dari kepentingan dunia. Bahkan bagi sebagian kalangan dianggap makruh bila mengimami shalat dengan mengenakan celana (walau celana panjang). Namun bila ditelisik lebih jauh ternyata kain sarung merupakan pakaian laki-laki di Myanmar. Kain sarung adalah pakaian resmi untuk pria di Myanmar, jadi bila dikatakan dengan memakai sarung dianggap sudah berpakaian islami tentu jauh panggang dari api, karena mayoritas penduduk Myanmar menganut agama Budha.

Baju Koko adalah baju tradisional orang Cina, tak peduli muslim atau bukan , mereka mengenakannya dalam aktifitas sehari-hari, namun umat muslim di Indonesia baju koko dipakai dalam melaksanakan ritual keagamaan.

image

Sedang peci adalah pakaian penutup kepala orang Melayu, namun warnanya tidak identik dengan warna hitam dan bentuknya tidak sama dengan peci yang sering dipakai sekarang, mungkin bentuk peci sekarang mirip dengan penutup kepala pria di Pakistan. Sejarah peci menjadi menjadi ciri khas pria di Indonesia adalah ketika zaman pergerakan kemerdekaan para pria terpelajar seperti Soekarno, Moh.Hatta, Sutan Syahrir dkk sering memakai jas seperti orang Belanda, namun untuk membedakan mereka memakai peci hitam sebagai identitas Nusantara. Dan umat muslim yang lebih afdhal menutup kepala ketika shalat dipakailah peci sebagai penutup kepala tersebut.

Benda terakhir yang dianggap simbol religius adalah biji tasbih, biji tasbih dipakai untuk menghitung jumlah zikir, namun benda ini juga sering dipakai oleh rohib atau biksu dalam agama Budha, dan di Arab sendiri jarang memakai biji tasbih untuk menghitung zikir, mereka lebih condong menggunakan jari-jari tangan sebagai alat hitung zikir, disamping simpel jari-jari tersebut akan menjadi saksi di hari penghisapan kelak.

Namun terlepas dari semua itu, kombinasi pakaian dari berbagai sumber tersebut menjadi keunikan tersendiri muslim di Indonesia, dan tentu pakaian tersebut hanya ciri khas bukan syariat yang tidak boleh dilanggar.
Wallahua'lam

Sort:  

Bagi kita klo berpakaian lengkap, peci, koko, sarung adalh merupakan cirikhas org taat beragama, makanya dalm dayah/ tmpt2 ibadh di anjurkan bgtu.

Mmg dlm tradisi antar suku maupun agama, kdg ada yg identik, tp itu tk jd soal, yg penting"nawaitu"

Bgi non mslim itu terserah mreka, krn lain lubuk lain ikan, lain anutan lain versi. $aya raas gtu....

salam jumpa.....