Pembodohan Sejarah dan Klaim Belanda Jajah Indonesia 350 Tahun #2
Pembodohan Sejarah dan Klaim Belanda Jajah Indonesia 350 Tahun
Dalam orasi ilmiah (yang saya hadiri) yang diberikan pada waktu inaugurasi sebagai Guru Besar Tamu di Universitas Indonesia tanggal 1 Desember 2014, Prof Dr Peter Carey yang melakukan penelitian selama puluhan tahun mengenai Pangeran Diponegoro, mengatakan a.l.:
”… I am still struck at how effectively the Dutch brainwashed the pribumi population in the aftermath of the Java War to regard Diponegoro as a leader who was only concerned with his own personal ambitions – his supposed frustration at not being appointed sultan, and his outrage at the building of a road across his estate being touted by a succession of Dutch historians as the principle reasons for his July 1825 rebellion.
Nowhere is there any mention in these histories of the deeper socio-economic problems which precipitated the five-year conflict, problems which would repeat themselves in the Southern Netherlands during the brief period of the United Kingdom of the Netherlands (1815- 30).
This would end with the Belgian Revolt of August 1830, a revolt backed – in contrast to the Javanese anti-colonial struggle of 1825-30 - by the major European powers…”
(Prof. Dr. Peter Carey-Inaugural Lecture as Adjunct Professor, 1 Dec 2014 Page 7 )
{Terjemahannya yang dilakukan sendiri oleh Prof. Peter Carey:
Saya masih heran betapa efektif Belanda mencuci otak penduduk
pribumi pada masa setelah Perang Jawa dengan mencap Diponegoro sebagai seorang pemimpin yang hanya mementingkan ambisi pribadinya - frustrasi karena tidak diangkat sebagai sultan, dan memberontak hanya sebab sepele, yaitu marah bahwa tanah miliknya dan pemakaman keluarga dilintasi jalan baru pada bulan Juli 1825.
Masalah sosial-ekonomi di pedalaman Jawa tengah-selatan yang memicu pemberontakan massa pada awal Perang Diponegoro sama sekali tidak dibahas oleh sejarawan Belanda. Dan yang aneh disini – bukan hanya warga pedalaman Jawa tengah-selatan yang menderita akibat kepicikan Belanda tapi juga penduduk di Belanda Selatan selama periode yang sama - Persatuan Kerajaan Belanda (1815-1830).
Hal ini akan berakhir dengan Revolusi Belgia Agustus 1830, pemberontakan yang didukung – sesuatu yang tidak terjadi dengan perjuangan anti-kolonial Jawa pada Perang Dponegoro (1825-1830) - oleh negara-negara adidaya Eropa.}
Seandainyapun peristiwa pembuatan jalan melalui makam leluhur Pangeran Diponegoro memang benar adanya, apakah hal ini perlu dicantumkan dalam buku sejarah selama puluhan tahun sebagai “sebab khusus”? Bukankah versi Belanda ini memberi kesan, bahwa Pangeran Diponegoro seorang egois, yang marah dan bereaksi setelah milik pribadinya diambil oleh Belanda?
HARUS DIJELASKAN DAN DISEBUTKAN SUMBER ATAU REFERENSI MENGENAI “SEBAB KHUSUS” INI!
Kesalahan lain dari buku I Wayan Badrika ada di halaman 287, mengenai pertempuran di Surabaya tanggal 28 – 29 Oktober 1945, di mana ditulis a.l.:
“… Bahkan pemimpin pasukan Sekutu (Inggris) Brigadir Jenderal Mallaby berhasil ditawan oleh para pemuda.”
Tidak ada satu sumberpun yang menulis, bahwa Brigjen Mallaby pernah ditawan oleh para pemuda!
Masih KARANGAN I Wayan Badrika Kurikulum 1994. Penulisan yang salah di halaman 242:
“… Pada tanggal 8 Desember 1941 pecahlah perang di Lautan Pasifik, Jepang terlibat di dalamnya …”.
Kalau yang dimaksud adalah penyerangan Jepang ke Pangkalan militer Amerika di Pearl Harbor, Hawaii, ini terjadi tanggal 7 Desember 1941.
“… Bahaya kuning…”, adalah dari sudut pandang penjajah dari Eropa/Amerika.
“ …Hindia Belanda termasuk di dalam front ABCD(Amerika Serikat, Britania, Cina, Dutch/Belanda dengan Jenderal Wavel (Inggris) sebagaiPanglima tertinggi, berkedudukan di Bandung …”
“Front ABCD” tidak ada. Yang ada adalah ABDACOM, yaitu American, British, Dutch Australian Command yang dibentuk bulan Januari 1942. Panglima tertingginya adalah Jenderal Sir Archibald Wavell.
“…begitu kuatnya serangan musuh sehingga Hindia Belanda yang merupakan benteng kebanggaan Inggris di Asia Tenggara jatuh ke tangan Jepang…”
Sejak kapan India Belanda menjadi “Benteng Kebanggaan Inggris di Asia Tenggara?
Masih di halaman 242:
“… Dalam tempo sebulanJepang telah menguasaI Asia Tenggara seperti Indo China, Muangthai, Birma, Malaysia, Philipina dan Indonesia. Jatuhnya Singapura pada tanggal 15 Februari 1941ke tangan Jepang yaitu dengan ditenggelamkannya kapal Induk Inggris yang bernama Prince of Wales dan Refulse sangat menggoncangkan pertahanan sekutu di Asia…
…Namun sisa-sisa pasukan sekutu di bawahpimpinan Karel Doorman (Belanda) sempat mengadakan perlawanan di laut Jawa…”
Catatan kesalahan:
Nama kapal perang RePulse, bukan ReFulse.
Prince of Wales dan Repulse bukan kapal induk. Prince of Wales adalah BATTLESHIP (Kapal Perang). Repulse adalah BATTLECRUISER Penjelajah Perang).
Keduanya tenggelam dalam perang laut tanggal 10 Desember 1941. Tanggal 15 Februari 1941 belum ada perang di Asia-Pasifik.
Yang diserang Jepang bukan INDONESIA, melainkan India Belanda. INDONESIA baru ada setelah 17 Agustus 1945.
Rear Admiral Karel Doorman tidak memimpin “sisa-sisa pasukan sekutu.” Karel Doorman adalah Panglima Armada Gabungan ABDACOM, dalam perang di laut Jawa tanggal 27 Februari 1942. Dia tewas dan tenggelam bersama kapalnya De Ruyter.
Pulau Jawa dikuasai total oleh Jepang tanggal 8 Maret 1942, dan tanggal 9 Maret 1942 pemerintah India Belanda resmi menyerah kepada Jepang.
Sangat luar biasa, bahwa di satu halaman saja, halaman 242, terdapat sekian banyak kesalahan/kengawuran. Apabila Kurikulum 1994 saja sudah demikian ngawurnya, bagaimana dengan penerbitan sebelumnya? Menjadi tandatanga besar, mengapa selama puluhan tahun, tidak pernah dilakukan penelitian mengenai isi dari buku-buku sejarah untuk sekolah. Tidak ada samasekali daftar pustaka/referensi, sehingga tidak diketahui darimana sumber penulisan tersebut.
Congratulations @smartlip! You have received a personal award!
1 Year on Steemit
Click on the badge to view your Board of Honor.
Do not miss the last post from @steemitboard:
Congratulations @smartlip! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @steemitboard:
Congratulations @smartlip! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!