Tokoh Agama Dan Kekuasaan Negara
Berbicara kekuasaan di dunia tidaka akan ada habisnya, apalagi ditambah dengan penglihatan kacamata para orang religius yang maih awam. Beberapa catatan penting yang menjadi perhatian yaitu bagaimana kekuasaan itu berjalan di tengah masyarakat sebenarnya. Masyarakat yang sibuk dalam kehidupan dan aktivitasnya cenderung lupa mereka sedang dalam kendali kuasa. Tetapi hal itu sangat wajar kekuasaan selalu membuat orang yang dikuasai tidak pernah sadar pada posisis dirinya. Peristiwa itu disebut oleh Karl Marx sebagai Alienasi. Kekuasaan telah menarik orang kedalam spesialisasi sehingga mereka yang dikuasai akan tidak sadar pada pekerjaan yang mereka lakukan. Mekanisme tersebut dilakukan agar tidak terjadi kegaduhan dalam proses produksi dalam kekuasaan. Jika hal tersebut terjadi maka orang-orang akan sadar bahwa dirinya dikuasai oleh seorang penguasa.
Apabila kesadaran itu muncul maka kericuhan dan perlawanan pada penguasa akan timbul dan semakin masif. Penyebabnya yaitu mungkin saja penguasa merupakan orang yang tidak adil dalam memberikan kebijakan pada pelayannya. Apabila kita mengaitkan dengan pemerintahan sebuah negara kekuasaan itu merupakan kebutuhan dari masyarakat secara keseluruhan, tetapi bagaimana proses berjalannya kekuasaan akan menjadi hal lain ketika kekuasan itu berlaku tidak adil pada pelayan (masyarakat). Apakah betul pemimpin sebuah negara adalah pelayan bagi rakyat, nyatanya mereka itu yang menjadi majikan di negara ini. Rakyat menjadi objek eksploitasi dalam keuasaan belum lagi keuasaan itu memperlakukan rakyat dengan cara yang tengik. Keuasaan itu sangat sulit untuk mendamaikan objek yang rusuh tetapi mereka ini (rakyat rusuh) dengan memamfaatkan situasi, yaitu dengan menggunakan tokoh agama.
Tokoh Agama adalah bagian dari rakyat dan hidup bersama dalam rakyat. Relasi antarra tokoh agama dan rakyat itu sanat dekat, sehingga penguasa bisa memamfaatkan tokoh agama sebagai pelurh rasa amarah rakyat. Hal tersebut juga ditemukan dalam pemikiran Foucault mengenai keukuasaan yaitu dalam kekuasaan pasti akan ditemukan selalu resistensi atau anti-authority, kemudian untuk menetralisisr hal tersebut tentunya yang perlu diketahui yaitu subjek penguasa harus menggunakan relasi kuasa (Pastoral Power) unuk meredam resistensi yang terjadi. Hubungan Tokoh agama dan keuasaan sebuah pemerintahan itu sangat lah dekat, karena mereka saling membutuhkan satu sama lain dan juga saling berlawanan satu sama lain. Tetapi dua bentuk definisi ini merupakan satu kesatuan dari perjalanan sebuah negara.
Interesting
I will follow you to see your future posts!
Congratulations @steemit.socio! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!