#1: Pengalaman Saya Mengajar Bahasa Indonesia di Australia

in #indonesia7 years ago (edited)

Hai para sahabat stemian komunitas Indonesia!Selalu menarik bagi saya, untuk berbagi salah satu pengalaman yang berkesan dalam hidup. Kali ini, saya ingin menceritakan bagaimana terkesannya saya ketika harus mengajarkan bahasa ibu pertiwi, bahasa Indonesia, di Australia. Tentunya, pada saat itu, hal tersebut merupakan pengalaman yang baru sekaligus sangat menantang buat diri saya. Walaupun bahasa Indonesia adalah bahasa Ibu bagi kita para sahabat, ternyata sangatlah sulit untuk mengajarkannya kepada para penutur asing. Benar-benar sulit. Apalagi yang belajarnya adalah para anak-anak yang sangat kritis.
IMG_0734.JPG

Seperti yang telah saya ceritakan pada postingan saya sebelumnya source , bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang diwajibkan kepada para murid di sekolah-sekolah negeri/swasta di Australia, baik untuk tingkat sekolah dasar atau menengah. Mengetahui hal tersebut, tentunya benar-benar ingin saya manfaatkan untuk menambah pengalaman hidup selama di Australia. Hitung-hitung untuk menambah kualifikasi pengalaman kerja, menambah teman warga Australia asli yang seprofesi, memperkaya pengalaman mengajar, dan tentunya menambah tabungan $...he...he...(lumayan per jam/30$). Sehingga tepatnya di awal tahun 2012, saya mencoba untuk melamar menjadi asisten guru bahasa Indonesia di Woodville Primary School. Dan Alhamdulillah diterima, melalui proses tes wawancara, tes mengajar, dan sekaligus rekomendasi dari ketua jurusan di kampus.
IMG_0658.JPG

Pengalaman hari kerja pertama saya disekolah tersebut sangatlah membuat saya “surprised”. Dimana para murid sangat antusias menyambut saya sebagai guru bahasa Indonesia yang benar-benar asli warga negara Indonesia. Karena guru tetap mereka selama ini adalah warga Australia. Secara spontan, mereka menyapa, “Bu..., Bu..” (dengan aksen inggris Australianya)...Ya mungkin samalah dengan kita, anak Indonesia yang sangat antusias kalau guru bahasa Inggrisnya adalah “bulek” dan secara spontan pasti guru buleknya disambut dengan panggilan, “Sir...Sir...,Mr...”. Selama disekolah tersebut, saya aktif mengajar untuk jam wajib pelajaran dan membuka kelas tambahan Bahasa Indonesia bagi para murid yang merasa tertarik. Pada waktu jam istirahat belajar, mereka dapat mengunjungi ruang kelas Bahasa Indonesia untuk belajar.

Berikut adalah gambar ruang kelas Bahasa Indonesia:
IMG_0617.JPG

IMG_0636.JPG

IMG_0639.JPG

Gambar para siswa yang aktif ikut kelas tambahan:
IMG_0664.JPG

Berikut adalah gambar aktifitas kegiatan mengajar:

  • Cerita ulat bulu yang sakit perut karena tidak makan makanan yang sehat...:)
    IMG_0727.JPG

-Mengajarkan nama buah-buahan lokal Indonesia:
IMG_0645.JPG

IMG_0648.JPG

Di akhir pekan, para murid juga aktif untuk menampilkan salah satu tampilan nilai budaya Indonesia di hadapan seluruh murid dan para guru, yaitu seperti tarian, menyanyikan lagu, drama, ataupun tampilan wayang. Seperti pada gambar berikut ini adalah tampilan nyanyian lagu"ampar-ampar pisang" yang ditampilkan secara umum di aula sekolah. Benar-benar luar biasa. Sesuatu hal yang sudah sangat jarang dilakukan oleh para anak bangsa, namun telah aktif digalakkan di negeri asing.
IMG_0754.JPG

Inilah tulisan singkat saya mengenai salah satu pengalaman saya selama diperantauan. Terimakasih telah mengunjungi blog dan membaca postingan saya dan semoga bermanfaat. Tetap ikuti saya di @thevira dan saya tunggu komentar/upvote/resteem anda. Terimakasih.

Sort:  

mantap kali petualangan hidupnya di negeri kangguru, apalagi bisa menjadi guru disana.
saya sangat suka dengan tantangan yang seperti @thevira alami

Terimakasih untuk komentarnya, teman. Ayo ambil tantangan tersebut. Masih banyak kesempatan yang bisa dicoba melalui program beasiswa, baik untuk kursus singkat, S2, ataupun volunteering. Akan saya share informasi tersebut dipostingan selanjutnya. ..:)

Look so much fun ya . Kelasnya meriah bgt, colorful, pasti bikin semangat.
Jd ingat dulu punya temen org perth. Dia blg org oz suka blajar bhs indo biar klo liburan ke indo bs ngomong ma penduduk lokal. Ya org oz lbh suka liburan ke indo krn lbh murah dibanding liburan di negara mereka sendiri

Bener banget mbak. Para students cilik-cilik itu termotivasi banget untuk belajar indonesia karena pengen liburan ke Bali dan Jogja. Mereka pgn banget bisa komunikasi langsung dan lancar dengan penduduk lokalnya. They told me, "it's so cool, miss when I can order "nasi goreng" or "calling pedicab" in Indonesian"...ha..ha...

Hahaha iya, mereka pasti bangga n seneng banget bs ngobrol sm org lokal. Ga ad bangsa yg semangat bgt belajar bhs indonesia selain bangsa oz. Itu temen sy org perth itu sampe ambil kursus bhs indo lengkap dgn belajar nari dan bhs jawa. Klo ngomong sm sy ga pnh pake english, selalu bhs indonesia. Bahkan kadang2 pake bhs jawa halus 😀

Ha..ha..iy mbak. Malahan mereka itu jago main gamelan, angklung, n tari saman. So excited they are.

Kita aj belum tentu bisa ya main alat2 musik dan nari..(

Absolutely mbak!!

Kenapa bahasa Indonesia di wajibkan di Australia, mereka juga belajar budaya kita bukankah rumpun kita berbeda?

Di Australia, tidak hanya bahasa Idonesia yg menjadi additional mata pelajaran yang harus diambil, ada juga sekolah yang mewajibkan untuk mata pelaajaran bahasa Spanyol & Mandarin. Menurut saya, negara Australia memiliki kebijakan pendidikan tersendiri yang dituangkan dalam language education policy, untuk pembelajaran nilai budaya negara2 yang memiliki hubungan bilateral dengan negaranya.