Rindu Ramadhan di Kampung Halaman
masjid Naila Naseef, masjid di dekat rumah saya
Merantau ke negeri orang adalah merupakan keputusan yang tidak mudah. Jauh dari keluarga dan kampung halaman yang sebelumnya begitu lena memberikan kenyamanan. Namun merantau juga memberikan banyak kebaikan kepada diri.
Tanah perantauan mengajari kita bagaimana harus hidup dengan lebih mendisiplinkan diri dan berbuat banyak hal tanpa pengawasan keluarga. Dan dengan merantau juga kita belajar menghandle rasa rindu kepada tanah kelahiran yang sering kali seakan membuat kita menangis darah karenanya.
Rindu rumah akan menjadi lebih menggelora ketika memasuki bulan Ramadhan. Rasanya tak ada lebih indah menikmati bulan suci selain menjalaninya di tengah keluarga tercinta. Makan sahur bersama suami dan anak-anak, menyiapkan menu buka bersama ibu-ibu komplek untuk dibawa ke masjid juga kajian badha sholat subuh yang selalu mengesankan.
Iya, saya sedang sangat rindu rumah saat ini. Hari ini adalah hari terakhir syaban, insyaallah besok kita sudah akan memasuki bulan penuh berkah.
Benar ini bukan kali pertama saya melewati ramadhan di rantau. Sudah sering, bahkan telah terhitung belasan kali, namun rindu suasana ramadhan di kampung halaman begitu menyiksa kali ini. Mungkin ini karena dua tahun yang lalu, berturut-turut saya telah menjalankannya di tengah keluarga, jadi ketika tahun ini terpaksa ber-Ramadhan di tanah rantau, saya kembali menjadi seperti balita yang baru disapih dari ASI
Tapi saya bertekad tak boleh menyerah. Bukankah merantau adalah sebuah pilihan untuk mengukir sukses di masa depan. Sebuah harapan untuk mengubah takdir kita dan anak-anak. Agar anak-anak tak menjadi buruh kasar seperti saya.
Saya harus bertahan. Air mata darah walau mengalir deras itu tak akan pernah membunuh manusia asal dia tetap memiliki iman dan keyakinan.
Andai kerinduan pada keluarga bisa membuat seseorang kaya-raya, mereka yang merantau pasti sudah punya uang yang bukan main banyaknya. Rasa rindu memang selalu ada dalam dada, namun sebaik-baik manusia adalah yang tak terlena pada hangatnya rumah. Ia memilih mengembara demi menyaksikan dunia yang lebih megah.
Orang bilang “Merantaulah, agar kau menjadi sebaik-baiknya manusia.”
Ada yang bercanda juga dan berkata “Merantaulah, agar kau tahu mahalnya harga tiket pulang.”
Kali ini untuk menghapus air mata darah yang mengalir, saya sambangi halaman rumah dan jalanan kampung dengan bantuan google map. Walaupun itu bukan foto baru namun sedikit mengobati rasa rindu yang menghentak-hentak.
Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu pahalanya adalah surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya.
“Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.”
Para sahabat berkata,”Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw,”Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu.”
Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah).
Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya, niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.
Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan. Dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.
Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.
Marhaban ya Ramadhan
Salam dhuha
Taiwan, 16 Mei 2018
😭😭
Setiap perantau akan metasaksn hal yang sama mbak nna
Marhaban Ya Ramadhan
Sabar, namanya juga dirantau
Saya dah mau 15 tahun tidak berlebaran di kampung, ada sedihnya, tapi ga lupa untuk video call keluarga buat melepaskan rasa rindu 😊
Salam hangat dari Kanada,
Salam hangat juga dari kami yg di ksi chapter Taiwan kak @thekichenfairy.
Alhamdulilah technologi telah membuat jarak ribuan mil menjadi hanya seruas jari. Kini rindu mampu sedikit dihapus dengan berbagai kedekatan yg bisa dijalin melalui internet.
Tetap bersemangat untuk mengisi Ramadhan dengan hal hal yang positif agar Ramadhan lebih bernilai ya kak.
Eiya.. musim panas begini di kanada berpuasa berapa jam kakak?
Alhamdulillah tahun ini bakalan cuman 15 jam sepertinya, karena belum pertengahan summer 😃 di Taiwan berapa jam dan mulai kapan?
Dengar2 di Indonesia ada yg tgl 16 dan ada juga yg 17
Disini mulai ntar malam dah sahur
Oia kalau Yulianti posting makanan/minuman untuk sahur/takjil, pergunakan tag #ramadan-tkf, ntar akan saya kunjungi dan upvote 😊
Tahun ini insyaallah 14,5 jam saja. Sepanjang saya berpuasa disini paling lama hanya 15,5 jam. Iya tahun ini ramadhan datang sebelum puncaknya summer.
Di Indonesia sepertinya tahun ini kompak mulainya sahurnya nanti malam.
Taiwan juga mulai sahur nanti malam.
InsyaAllah akan berusaha post makanan dan takjil. Tapi karena saya makan sendirian, kemungkinan akan sangat jarang mengepost makanan.
Untuk urusan makan jika untuk satu perut saja kadang memilih senemunya.
Telah kami upvote,ala kadar/Secuil kontribusi kami sebagai witness di komunitas Steemit Indonesia.
Follow me At @alexste
Terima kasih untuk upvote dan singgahnya di post ini. Tentu dengan senang hati akan follow anda @alexste
Congratulations @yulianti101! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP