Meuriwang di Aceh

Mengaji di kuburan
Hai sahabat steemians semua
Hari ini saya ingin berbagi pengalaman mengaji Al-Qur'an di kuburan.
Mengaji di kuburan yang dimulai sesudah prosesi pemakaman diistilahkan di Aceh sebagai Tradisi Meuriwang. Namun Tidak semua orang melaksanakan tradisi ini, mengingat biaya yang dikeluarkan oleh keluarga almarhum cukup besar. Tradisi Meuriwang ini telah dilakukan oleh ulama yang terdahulu di Aceh. Kegiatan ini dilaksanakan dari hari pertama jenazah dimakamkan. Sedangkan, untuk akhir dari kegiatan Meuriwang ini berbeda-beda, ada yang sampai hari ketujuh semenjak hari pertama ada juga yang hanya sampai hari Kamis sore atau pagi Jum'at. Itu kadang-kadang dikembalikan kepada keluarga mayyit untuk seberapa lamanya acara tersebut. Pembacaan Al-Qur'an ini biasanya dilakukan oleh 8 orang, walaupun ada yang 6 orang yang terbagi dalam dua kelompok, satu kelompok siang dan satu lagi kelompok malam. Pembacaan Al- dilakukan bergiliran satu juz demi satu juz per orang sampai tamat. Jika sudah tamat maka kembali lagi ke juz yang pertama, terus berulang sampai waktunya khatam ( berakhirnya acara Meuriwang).

suasana Meuriwang sederhana.
Pengalaman Pribadi.
Selama saya mengikuti kegiatan ini ada hal yang saya ceritakan. Dalam acara mengaji ini ada yang berbeda dari pengajian biasa. Disini selain harus membaca secara benar dan jelas, tidak boleh berhenti atau diam jika tidak ada yang lain mengaji. Jadi, bacaannya tidak boleh putus-putus. Disamping itu, makanan dan minuman yang disediakan keluarga almarhum juga dimakan di dalam kompleks kuburan. Anehnya, biasanya kuburan menjadi satu tempat angker bagi sebagian orang, disaat kita melakukan Meuriwang ini tidak ada perasaan seperti itu. Walau kadang- kadang ada sebagian kawan yang bercerita kalau dia pernah berjumpa dengan makhluk astral mengerikan. Kami menikmati kegiatan ini terus sampai selesai. Ada hal juga yang memang kadang kurang menyenangkan disini, waktu malam misalnya, ada hujan atau pun angin kencang yang membuat tempat kita berteduh menjadi basah.bahkan, disertai dengan mati lampu, membuat sebagian kawan-kawan menjadi panik. namun, itu bukanlah sesuatu untuk tidak melanjutkan acara ini. Seperti kita orang, tak ada pekerjaan yang tak rintangan, yang penting kita tanggapi dengan santai. Itu lah sedikit bayangan tentang Meuriwang ini. Semoga menjadi informasi yang menarik bagi rekan-rekan steemians. Mohon maaf jika tidak bisa menjadi referensi yang baik, maklum pendatang baru .