Mengetuk Pintu Steemit

Perkenalkan, nama saya Kurnia Effendi. Saya dilahirkan di Tegal, 20 Oktober 1960. Menyelesaikan pendidikan Desain Interior di FSRD-ITB pada 1991. Sebagai penulis, kepengarangan saya tidak datang tiba-tiba karena saya berminat menulis sejak kelas IV SD. Di bangku SMP, saya terpilih mengikuti lomba deklamasi antarkelas dan memenangi juara pertama. Ketika kelas 2, saya menempati posisi terbaik dalam tugas menggubah puisi Asrul Sani menjadi cerpen. Di kelas 3, tugas cerpen fantasi saya dijadikan bacaan soal ujian kelas 2 SMP Negeri (tahun 1975).

962.jpg

Ayah saya perwira AURI, meninggal dunia saat saya berusia 12 tahun dengan ketiga adik masing-masing 9, 4, dan 2 tahun. Ibu saya mengandalkan uang pensiun janda warakawuri membesarkan anak-anak tanpa suami. Sebagai anak sulung dari empat bersaudara, saya berupaya mandiri selepas SMP. Mungkin bakat menulis menitis dari nenek saya yang suka mendongeng. Di tahun 1978, ketika kelas III STM Pembangunan Semarang, puisi dan cerpen pertama saya dimuat di media massa. Puisi “Sebuah Fatamorgana” terpampang di Sinar-Harapan, dan puisi “Mozaik” di kolom puisi mbeling majalah Aktuil, sedangkan cerpen saya “Ulang Tahun Anie” berhasil menembus majalah Gadis.

Pada era 80-an, saya gemar mengikuti pelbagai lomba cerpen dan puisi. Berkat ketekunan dan kegigihan saya, sepanjang 8 tahun meraih sekitar 30 penghargaan, 8 di antaranya juara pertama, yakni: Cerpen “Aquarel buat Mama” (Puteri Indonesia, 1982); Cerpen “Musim Gugur Telah Selesai” (Anita Cemerlang, 1983); Novelet “Selembut Lumut Gunung” (Anita Cemerlang, 1984); Puisi “Andai” (Gadis, 1984); Cerpen “Belenggu Gading” (Mitra, 1985); Cerpen “Déjà vu” (GSSFT Unpad, 1986); Puisi “Langit Magrib” (IKIP Bandung, 1988); Cerpen “Sepanjang Braga” (Gadis, 1988).

Seiring kompetisi yang saya ikuti, puisi dan cerpen saya mulai bertebaran di berbagai surat kabar dan majalah. Antara lain Suara Merdeka, Harian Akcaya, Pikiran Rakyat, tabloid Salam, Pedoman Rakyat, Fajar, Lampung Post, Bali Post, dan sejumlah media cetak Jakarta seperti Kompas, Hai, Media Indonesia, Republika, Jurnal Nasional, Horison, Warta Pramuka, Gadis, Nona, Anita Cemerlang, Ceria, Femina, Kartini, Koran Tempo, dan lain-lain.

Saat saya kuliah di ITB, bergiat dan bahkan pernah menjadi Presiden Grup Apresiasi Sastra (GAS) pada 1986, setelah periode Nirwan Dewanto dan M. Fadjroel Rachman. Sejumlah puisi saya terhimpun pula dalam berbagai antologi bersama, di antaranya dalam Pesta Sastra Indonesia (Kelompok Sepuluh Bandung, 1985), Malam 1000 Bulan (Forum Sastra Bandung, 1990 dan 1992), Potret Pariwisata dalam Puisi¬ (Pustaka Komindo, 1991), Perjalanan dan Gender (Sanggar Minum Kopi Denpasar, 1992 dan 1994), Dari Negeri Poci III (Tiara, 1996), Mimbar Penyair Abad 21 (Dewan Kesenian Jakarta, 1996), dan lain-lain.

Sejak November 1996, saya tergabung dalam Komunitas Sastra Indonesia (KSI) hingga sekarang, menyertai pasang surut literasi Indonesia. Pada tahun 1997, terbit kumpulan puisi tunggal saya bertajuk Kartunama Putih sebagai bekal pertemuan sastrawan negeri serumpun di Kayutanam, Sumatra Barat. Selanjutnya, puisi-puisi saya terus menghiasi antologi bersama seperti Antologi Puisi Indonesia (KSI, 1997), Jakarta dalam Puisi Indonesia Mutakhir (Dinas Kebudayaan Provinsi DKI, 2000), Gelak Esai & Ombak Sajak (Penerbit Kompas, 2001), disusul Bisikan Kota, Teriakan Kota (DKJ-Bentang, 2003) dan Mahaduka Aceh (PDS HB Jassin, 2005) sebagai tanda belasungkawa atas bencana tsunami Aceh, 2004.

Saya begitu senang mengisi antologi puisi bersama. Misalnya bersama para penyair alumni ITB (Suara-Suara yang Terpendam), bersama Komunitas Sastra Reboan (Cinta Gugat), bersama Parmusi (Kisah dari Alquran, 2016), beberapa episode antologi Komunitas Dari Negeri Poci, antologi dalam rangka mengenang Ane Matahari, juga berkontribusi dalam buku Raffles dan Kita (Badan Pelestarian Pusaka Indonesia, 2017) dalam rangka memperingati 200 tahun The History of Java. Di antara ratusan cerpen saya, ada yang terpilih dalam buku Antology Out of Ubud (Yayasan Lontar), Antologi Cerpen Indonesia-Malaysia (Yayasan Obor), dan Antologi 100 Tahun Cerpen Indonesia (Yayasan Lontar). Di awal tahun 2018 saya ikut meramaikan antologi puisi Cinta Soekarno Indonesia¬ (Bengkulu), antologi puisi Festival Sastra Padang Panjang, antologi puisi Senyum Lembah Ijen untuk Kemah Sastra Banyuwangi, antologi puisi Pematangsiantar, dan antologi puisi Sendja Djiwa untuk mengenang kematian Guru Budi.

Di luar karya-karya saya yang berkompilasi dengan para penyair lain, sejak 1987 saya membiasakan diri menulis puisi religius sepanjang Ramadan. Di antara ratusan puisi saya diterbitkan dalam dua antologi: Mendaras Cahaya (Rumah Anggit, 2012) dan Senarai Persinggahan (Pustaka Senja, 2016). Ada momentum menarik, yakni ketika saya menulis 1000 puisi dalam waktu kurang dari 6 bulan (mulai 30 Juli hingga 31 Desember 1996) atas tantangan penulis Makassar, Ana Mustamin.

Beberapa perhelatan sastra penting yang mengundang saya antara lain Mimbar Penyair Abad 21 (DKJ, 1996), Temu Sastra Kota (DKJ, 2003), Festival Sastra Internasional (TUK, 2005), dan Mitra Praja Utama (Disbudpar, 2008) di Lembang. Tahun 2010 dan 2011 diundang sebagai peserta Ubud Writers & Readers Festival dan Bali Emerging Writers). Pada tahun 2012 saya mendapat kehormatan mengetuai Pertemuan Pengarang Indonesia di Makassar sebagai program Kemdikbud. Mengikuti Kongres Kesenian III di Bandung pada akhir 2015 dan saya beroleh kesempatan menjadi peserta Musyawarah Nasional Sastra Indonesia yang diselenggarakan Badan Bahasa (2016). Pada Oktober 2016, Yayasan Semana mengundang saya dalam agenda Borobudur Writers and Cultural Festival.

Pekerjaan saya di perusahaan otomotif Suzuki memberikan kesempatan keliling Indonesia, mengunjungi kantor-kantor cabang. Hal itu memungkinkan saya menyerap inspirasi puisi sebagai oleh-oleh perjalanan. Setelah saya pensiun dari pekerjaan formal sejak Oktober 2015, kini bergiat lebih fokus di bidang seni dan budaya. Menjadi pengarang bagi saya tentu sebuah panggilan atas jiwa sastra yang disambut dengan kegembiraan.

Banyak tugas yang saya emban di samping sebagai penulis. Saya kerap menjadi pembicara diskusi sastra. Di sejumlah penerbitan saya menjadi penyunting lepas. Pengalaman menulis saya tularkan melalui pelatihan penulisan kreatif, untuk komunitas dan sejumlah lembaga pendidikan. Saya acap diundang sebagai juri lomba sastra, juga mendampingi guru-guru dalam bengkel sastra. Pernah pula saya bertugas sebagai kurator festival sastra di Bali. Di antara kesibukan literasi, saya memegang fungsi redaksi budaya pada sebuah media online. Dedikasi saya pada dunia menulis diberkahi kesempatan mengikuti program residensi penulis 2017 dengan beasiswa unggulan dari Kemdikbud RI. Negeri Belanda adalah pilihan saya untuk melakukan riset dalam menulis novel tentang Raden Saleh.

Hingga kini saya sudah menerbitkan lebih dari 20 buku pribadi dalam ragam genre (puisi, cerpen, novel, esai, dan memoar).

Jakarta, 2018

Sort:  

welcome to steemit,
Get to know how to earn more on your posts and get more followers.
Make new friends and interact.
We can share our thoughts.
In the steemit school, we have ultimate contest challenges where you get to win and make investments.

join the steemit school on discord https://discord.gg/pqWrzBn

If you are going to have less things, they have to be great things.
Great Post!

Congratulations @kurnia-effendi, you have decided to take the next big step with your first post! The Steem Network Team wishes you a great time among this awesome community.


Thumbs up for Steem Network´s strategy

The proven road to boost your personal success in this amazing Steem Network

Do you already know that awesome content will get great profits by following these simple steps that have been worked out by experts?

Akhirnya, Mas @kurnia-effendi launching di Steemit. Selamat datang di dunia blockchain. Semoga bisa bersenang-senang di dunia Steemit. Kalau boleh menyarankan, foto-fotonya ditambah dong, termasuk kaver buku-buli Mas Keff. Narsis sedikit tidak apa-apa, hehehehe...

Ini lantaran "virus" ang kausebar, Ayi. Mantap

Semoga virus ini nggak sampai membuat kampung Steemit bubar, Mas Keff.

Nice to meet you, @kurnia-effendi! Welcome to Steemit!

Nice to meet you too. Thanks


Welcome to Steemit @kurnia-effendi!

I wish you much success and hope you find Steemit to be as rewarding and informative as I have.

Here are some links you might find useful.
Your stats on SteemNow
Your stats on SteemWorld
Your stats on SteemD
How to use Minnow Booster
How does Steemit actually work?

Introbot is hosted and managed with donations from @byColeman to help make your journey on Steemit be truly rewarding. Your feedback is always welcome so that we may improve this welcome message.
Oh yea, I have upvoted you and followed you. Many blessings from @introbot & @bycoleman

Very thank, Bro

Welcome
Your #introduceyourself blog is very nice.
Thats what its All about on this platform and this blockchain. Blogging is it, blog on and you Will be succesfull! 🤛 and You Will earn money. 💴💸💰be carefull with all your passwords !! Never give that up!
For very good safety tips visit https://steemit.com/steem/@verhp11/safety-first-first-aid-kit-for-steemians-who-are-just-beginning-this-great-journey from Our fellow steemy @verhp11
I blog every day and love it!❤️
Helpfull is the Steemify App , its Free in the Appstore go cheque it out. And good luck steeming and I Will See you around🍀
Greetings from Brittandjosie - Holland

Thanks and godbless you, Sista

Welcome to Steemit kurnia-effendi. Let me know if you got any questions about Steem or anything related to it! The official FAQ can be found here and has A LOT of information https://steemit.com/faq.html - Also remember, Steemit is just ONE of the sites built that uses Steem the blockchain. We also have DTube - our very own Youtube, DSound for Soundcloud and Steepshot if you prefer Instagram like experience. I'd also like to mention ChainBB - forums, Busy - Steemit with more modern look basically, DMania for memes and Dlive for streaming just like in Twitch! Welcome to the blockchain

Thanks, Jane. I hope can more learn all

Hello kurnia-effendi, welcome to Steemit! :-)