Pramuka Sejati Itu Adalah Bertaqwa

in #joel7 years ago

IMG-20171013-WA0015.jpgPraja Muda Karana (Pramuka) merupakan suatu organisasi untuk pemuda yang mendidik para anggotanya dalam berbagai keterampilan, disiplin, kepercayaan pada diri sendiri, saling menolong, membentuk anak (pemuda) yang masih berkembang menjadi warga negara yg berbudi luhur, (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Pramuka juga suatu wadah untuk membentuk karakter, karakter yang dibentuk adalah sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw, yaitu menjadi manusia yang berakhlak mulia.

Gambaran karakter yang dibentuk dalamkepramukaan itu tergambar dalam tri Satya dan Dasa Darma nya.

Seorang pandu itu telah berjanji untuk menggadai kehormatan dirinya dalam menjalankan kewajibannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah Swt, karena hakikat ketauhidan/keesaan dalam penyembahan hanyalah menyembah Allah yaitu selaku Ma’bud Bihaq.

Menjalankan kewajiban dalam penyembahan adalah dengan mengerjakan syariat Allah, baik dalam bertauhid, ibadah, muamalah, munakahah dan dalam semua aspek kehidupan.

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung”, (Q. S Ali Imran: 104).

Seorang pandu juga telah menggadaikan kehormatannya untuk mengerjakan kewajibannya sebagai warga negara yang baik, yang selalu taat kepada pemimpin yang baik dan tidak pernah melaukan kerusakan, hakikat kerusakan itu adalah dengan berbuat dhalim dan kemaksiatan kepada Allah.

“Saya memberi wasiat kepada kalian agar tetap bertaqwa kepada Allah ‘azza wa jalla, tetap mendengar dan ta’at walaupun yang memerintah kalian seorang hamba sahaya (budak)”. (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi).

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”, (Q. S An-Nisa: 59).

Pandu juga akan selalu menolong sesama makhluk hidup, bukan saja manusia. Ia akan mempersiapkan diri dalam membangun masyarakan, bukan sebagi benalu yang menumpak diatas pundak orang lain atau bukan seperti linta yang rela menghisap darah dan kesenangan orang lain demi memperoleh kehidupan sendiri dan merasa sebagai pahlawan yang berdarah dingin.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya dan binatang-binatang qalaa-id dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu Telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum Karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”, (Q. S Al-Maidah: 2).

Implimentasi Dasa Darma Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa

Seorang pramuka yang sejati ia akan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah Swt dengan sesungguhnya.

Bertaqwa adalah menjunjung segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah secara terang-terangan atau tersembunyi, (Taisir Akhlak).

Orang yang bertaqwa merupakan orang yang mengerjakan segala perintah wajib dan perintah sunnah serta meninggalkan segala perbuatan haram, makhruf dan syubhat. Karena itulah hakikat dari ketaqwaan.

Seorang pramuka yang bertaqwa akan mencerminkan sifat-sifat taqwa dalam dirinya, maka sekurangnya seorang pramuka itu memiliki sifat tawadhu’, qana’ah, wara’ dan yakin.

Pramuka yang tawadhu’ akan merendahkan diri, tidak sombong, merasa dirinya masih perlu belajar sehingga seringkali ia pun membina atau melatih sambil belajar, tidak ada sifat mengkomandoi kepada adik yang ia bina, namu lebih dalam memperlihatkan karakternya yang baik kepada adik binaannya.

Pramuka yang qana’ah ia akan merasa cukup atas apa yang telah Allah anugerahkan kepadanya secara halal, tidak menghalalkan segala cara demi kepuasannya dan keluarganya. Organisasi pramuka menjadi wadah bagi dirinya dalam membina karakternya dan karakter adik binaannya, bukan sebagai sumber kehidupan untuk menghidupkan.

Pramuka yang wara’ ia akan memelihara dirinya dari segala sesuatu yang haram dan bermaksiat kepada Allah. Seluruh anggotanya akan dijaga dari yang haram sampai tidak menyentuh yang bukan mahramnya, apalagi masalah makanan, tentunya tidak akan mengkomsumsi makananan yang haram atau yang sumbernya dengan cara yang haram.

Dan pramuka itu yakin bahwa ketika ia mengerjakan amar ma’ruf nahi munkar maka Allah akan membalasnya denga surga yang dimana surga itu dihiasi dengan sungai yang mengalir, buah-buahan yang berupa rasanya serta bidadari yang cantik jelita. Dan ketika melakukan maksiat ia akan yakin bahwa balasanya adalah neraka yang sangat pedih.

Mengamalkan Tri Satya dan seluruh Dasa Darma maka telah menjadi pramuka yang bertaqwa kepada Allah, yang selalu terpelihara dari kemungkaran dan ia akan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.

Karena dimana pun kita berada didunia ini, kita hanya membangun dua macam, yaitu surga atau neraka. Dan semoga kita sebagai seorang pandu benar-benar pandu yang berdakwah kepada amar ma’ruf nahi munkar dalam kepramukaan.

Zulkifli, M.Pd