Akhir April
Merindukan aroma yang sama seperti 2 tahun yang lalu. Kini aku rasakan kembali dari dirimu yang membawakanku sejuta senyum yang kaya akan makna, kembali sejuk menyergap ragaku, memeluk erat hingga harapan tergantung rapi di sudut hati. Bercengkrama antara dua tangan yang masih kosong, meniti langkah untuk berjalan bersama menyusuri duri yang penuh bunga dan tanah tandus yang hanya di hinggapi para kaktus.
Aku mencintai kesendirian ini, sebab dengan rasa sepiku kau menghampiri lalu mengubahnya menjadi tempat yang ramai. Ramai dengan segala rasa yang di rasakan bersama. Tak pernah kau tinggalkan tempat ini, tak ingin kau biarkan aku sendiri lagi.
“akan aku kenalkan kamu dengan teman-temanku” kataku, dia hanya mengangguk saja.
Buruk dia dipandang, tak ada pembelaan hanya semakin terpuruk dibuatnya. Seakan waktu memberi jeda pada kita walau hanya untuk bertegur sapa. Sampai pada akhirnya,
“aku minta maaf karena sudah membuatmu jengkel karena teman-temanku, mereka tak suka jika kita saling dekat. Tapi bahagiaku karenamu” ucapku.
“sudah tidak apa-apa jika memang mereka tak suka kita dekat biarkan saja, mungkin kita tidak untuk di persatukan” katanya.
Semudah itu dia menanggapi masalah, tanpa berfikir panjang bagaimana jika bahagiaku ini hilang. Awal dari sebuah perdebatan yang hampir di selesaikan setiap harinya. Saat ini aku lebih sering bertemu dengan masalah yang membawa kita pada titik lemah bukan bertemu dengannya yang membawa rasa bahagia. Sungguh aku mempermasalahkan mereka yang menjadi temanku, mengapa mereka tak paham tentang diriku. Aku yang baru saja hidup, kembali di matikan. Aku yang baru kembali segar dan sekarang di layukan. Tak inginkah mereka lihat aku bahagia?
Bisakah kalian tidak melihat dia yang di pandang buruk oleh semua orang, lihatlah aku. Disini ada aku yang bahagia karenanya, aku baik-baik saja teman. Maaf bukan aku tak menghargai kalian sebagai temanku tapi bukankah teman seharusnya memikirkan kebahagiaan teman yang lainnya, bukankah seorang teman mendukung keputusan teman lainnya jika itu dapat membuatnya senang. Namun kenapa aturan ini tidak berlaku pada pertemanan kita? Seolah aku yang salah karena telah merasa nyaman menjalin hubungan dengannya. Jika kesalahan bukan di posisiku lalu kenapa kalian memusuhiku, kenapa kalian melenyapkanku dari rasa bahagia yang baru saja aku rasakan.
Alasan yang sampai saat ini belum ku dengar dari ucapan manis mereka, belum ku lihat tanda-tanda dari mereka yang menjamin kebahagiaanku ada pada mereka. Ini pilihanku, ini hidup yang ku jalani, terkadang egois lebih menyenangkan ya teman. Tapi aku bukan termasuk orang yang mementingkan keegoisan diri sendiri.
Kini aku menatap ke depan, di sekelilingku hanya tersisa puing harapan, tak ada yang bisa menjamin kebahagiaan akan hadir lagi, dari dia ataupun mereka. Disini aku kembali menghirup aroma yang akan menjadi nafas keseharianku sama seperti dulu, seolah aku hanya bermimpi sepanjang hari untuk merasakan bahagia yang tidak ada pada kenyataan.
Sendiri, tidak harus menyeka air mata lagi. Menyepi, dari situasi yang sedang berapi. Dan mati, dengan segala rasa yang sudah pergi.
Selamat @nadira.ltf Anda terpilih sebagai salah satu konten kreatif terbaik hari ini versi KubuKutuBuku. Selanjutnya akun resmi @kubukutubuku dan anggota-anggota prioritasnya akan segera mengapresiasi postingan ini.
Nice post! Is this your own experience? Gaya bahasa yang sudah sangat bagus, struktur pemenggalan paragrafnya pun rapi dan nyaman dibaca. Tolong perhatikan ejaan kata depan dan kata hubung seperti di sini, dipandang, kudengar, itu lebih tepat. Semangat berkarya!
Alhamdulillah yes this is my experience. Terima kasih untuk apresiasi dan sarannya ka. Salam literasi!
✅ @nadira.ltf, I gave you an upvote on your first post! Please give me a follow and I will give you a follow in return!
Please also take a moment to read this post regarding bad behavior on Steemit.
thank you, i will to read this post
Selamat @nadira.ltf postingan Anda terpilih sebagai salah satu konten kreatif terbaik hari ini dan mendapatkan upvote dari KubuKutuBuku. Dukung KubuKutuBuku dengan memberikan upvote pada komentar ini.
terimakasih @kubukutubuku semoga bisa terus mengapresiasi karya selanjutnya ya aamiin