Tentang Embun
Embun terus menyusuri sirip daun, di tunggunya sinar mentari agar sang daun terlihat hijau dan segar. Lalu embun pun terjatuh ke tanah, menyerap ke dalamnya bahkan lebih dalam hingga dia temukan akar untuk menyerapnya. Embun selalu bercerita pada tanah,
“Lihatlah begitu segar daun yang telah ku pijak itu. Aku berterima kasih kepada mentari yang membuatnya jauh lebih terang diantara yang lainnya” ucap embun.
“Benar, kau selalu melakukan tugasmu dengan baik” kata tanah.
Kemudian dia balas dengan senyum sumringah lalu melanjutkan perjalanannya menuju akar. Keesokan harinya, dia mengatakan hal yang sama pada sang tanah. Beruntung sang tanah adalah pendengar yang baik dan dia mengerti apa yang sang embun rasakan saat itu.
Sampai suatu hari tanah mengajaknya untuk menepi sebelum embun pergi menemui akar. Ada sesuatu yang mengganjal dalam pikirannya.
“Aku melihatmu setiap hari melakukan hal yang sama dan mengatakan hal yang sama pula kepadaku. Setulus itukah kamu hingga menjaganya dengan sangat baik?” tanya tanah.
“Iya benar, apa yang kamu lihat itulah yang aku rasakan” jawab embun.
“Setiap hari kau lakukan itu padanya lalu apakah kamu merasa senang meski kamu tak pernah dapat ucapan terimakasih darinya?” lanjutnya.
“Jika aku tidak senang, untuk apa aku menyusahkan diriku sendiri demi menjaganya” jelas embun.
“Baiklah, jika itu yang membuatmu senang maka lakukanlah” kata tanah dengan nada pasrah.
Tanpa sadar embun melangkah pergi, seakan semua baik-baik saja terutama pada sang daun yang sering ia jenguk setiap paginya. Dia anggap semuanya semakin membaik meski sang daun tak pernah tahu siapa yang setiap pagi menyegarkannya dan dengan siapa dia berbagi suka duka baik itu angin maupun hujan. Dia tak pernah peduli sebab yang dia lakukan itu baik, baik untuk dirinya maupun sang daun.
Dia hanya bisa merasa bahagia jika setiap harinya ia berpijak di siripnya walau sebentar dan hanya memastikan bahwa keadaan di setiap harinya jauh lebih baik. Tak perlu ada permintaan dan tak perlu menunggu balasan, yang harus di lakukan hanyalah melakukan yang terbaik untuk orang yang terkasih. Sama halnya dalam mencintai, tak perlu meminta dan tak menunggu balasan. Jika kamu tulus, maka gunakan hatimu bak embun di pagi hari.
Terima kasih, dari nona senja
Selamat @nadira.ltf postingan Anda terpilih sebagai salah satu konten kreatif terbaik hari ini dan mendapatkan upvote dari KubuKutuBuku. Dukung KubuKutuBuku dengan memberikan upvote pada komentar ini.
Selamat @nadira.ltf postingan Anda terpilih sebagai salah satu konten kreatif terbaik hari ini versi KubuKutuBuku. Selanjutnya akun resmi @kubukutubuku dan anggota-anggota prioritasnya akan segera mengapresiasi postingan ini.
Terima kasih @nadira.ltf sudah mengajarkan ketulusan lewat embun.... Saya suka itu.
terima kasih kembali @rakhmatmargajaya dan @kubukutubuku karena sudah mengapresiasi :-)
mudah mudahan disukai juga untuk karya selanjutnya
Postingan yang sangat bagus nan menarik :)
Teruslah berkarya!!!
terimakasih, semoga disukai juga untuk karya yang selanjutnya