#Makna Kehancuran Indonesia bagi Aceh
Saat ini sedang beredar prediksi yang menyatakan bahwa Indonesia akan hancur pada tahun 2030. Artikel ini mencoba memahami bagaimana jika hal tersebut terjadi akan berdampak kepada Aceh. Skenario kehancuran biasanya ditandai dengan melemahnya semua lini tata kelola pemerintahan dan pihak pertahanan dan keamanan tidak mampu menghadang perang proxy dan perang hybrida. Ketika berbagai skenario pertahanan nasional disiapkan dan tidak mampu dijalankan, mulai dari mengobarkan rakyat sendiri hingga menghadapi serangan musuh dari luar negeri. Maka negara tersebut dapat dikategorikan sudah runtuh.
Skenario yang paling pahit adalah pihak asing akan menghidupkan pemerintah boneka bagi rakyat tersebut. Selain itu, rakyat akan terpecah belah ke dalam berbagai kelompok dan ingin menguasai antara satu sama lain. Di sini kondisi negara barbar (barbaric state) adalah potret yang paling runyam dari keruntuhan suatu negara. Fukuyama menggambarkan bagaimana negara-negara hancur saat selesai Perang Dingin (Cold War) dalam buku The End of History and the Last Man (1992). Potret negara gagal juga dapat dibaca dalam buku Why Nations Fail: The Origins of Power, Prosperity, and Poverty (2012) karya Daron Acemoglu dan James A. Robinson. Jadi, kehancuran negara memang sudah menjadi kajian tersendiri terutama setiap perubahan rezim yang tidak menjalankan negara sebagaimana mestinya.
Proses transisi dari kehancuran menuju pemerintah yang normal memang bukan pekerjaan mudah. Pengalaman di negara-negara Balkan, Timur Tengah, dan kawasan Eropa menunjukkan bahwa sangat pahit pengalamannya jika membangun pemerintah yang baru. Pertanyaannya apa yang akan terjadi di Aceh ketika Indonesia hancur pada tahun 2030. Berikut adalah beberapa skenario yang boleh jadi akan berlaku. Pertama, PBB akan turun tangan untuk membentuk dan mengendalikan pemerintahan yang baru. Kalau ini terjadi, maka dapat dipastikan hasil bumi Aceh tidak akan pernah dikelola oleh rakyat Aceh sendiri. Sebab, kepentingan liberalisme, kapitalisme, dan universalisme akan menjadi dasar baru bagi Aceh saat itu.
Skenario di atas sama sekali akan menjauhkan Aceh dari apa yang menjadi pengalaman Aceh selama ini dengan keacehan dan keislamannya. Keadaan yang paling miris adalah rakyat Aceh akan secara perlahan-lahan terusir kembali dari tanah mereka sendiri. Ke gunung, tanah mereka sudah dikuasai, ke tepi laut mereka tidak sanggup berkompetisi dengan para pendatang dari luar Aceh. Akhirnya, generasi baru Aceh akan berlomba-lomba menjadi masyarakat dunia (global citizen) dan kondisi Aceh sebagai kawasan kosmopolitan.
Kedua, akan terjadi perang sesama masyarakat di Aceh. Masyarakat kawasan pegunungan akan dipersenjatai oleh pemerintah yang pernah hadir di Aceh melalui perang gerilya. Sementara masyarakat pesisir akan juga mendapatkan senjata dari pihak asing. Perang terbuka dan gerilya akan terus terjadi untuk saling meluruskan siapa sesungguhnya yang paling berhak untuk hidup Aceh. Perang etnik sangat boleh terjadi di Aceh. Skenario ini akan memperlihatkan bahwa sisa-sisa nasionalisme dari Indonesia akan menjadi amunisi dengan sisa-sisa nasionalisme Aceh. Skenario ini dikenal dengan istilah divided and ruled it. Bahasa sederhananya adalah adu domba. Pola ini yang terjadi di Timur Tengah, ketika beberapa negara hancur, sentimen etnik dimunculkan untuk melakukan proses genosida.
Bersambung…
Congratulations @kba13, you have decided to take the next big step with your first post! The Steem Network Team wishes you a great time among this awesome community.
The proven road to boost your personal success in this amazing Steem Network
Do you already know that awesome content will get great profits by following these simple steps that have been worked out by experts?
NA'UZUBILLAH TSUMMA NA'UZUBILLAH!
Hai, hallo @kba13.. Selamat gabung di Steemit! Suka anda bersama kami.. telah upvote yaa.. :}
Tanx @puncakbukit...
Tulisan berkelas dan berkualitas. Slmt bergabung di steemit Prof. KBA
Akan dilanjutkan Ustaz @wirzaini. Saya masih belajar.
Selamat datang di Steemit Pak KBA. Semakin ramai saja akademisi dan penulis buku Aceh yang bergabung di Steemit nih. Semoga Steemit menjadi salah satu tempat untuk meningkatkan semangat literasi orang Aceh :D
Makasih atas silaturrahmi nya. Kita belajar bersama sama di plat form ini....
Mantap prof kba...
Makacih Bang @hayatullahpasee. Jawaban utk pertanyaan Abang akan disiapkan.
Memang beda tulisan yang ditulis oleh penulis profesional dengan yang masih anak bawang. Kalau Prof. KBA ada prediksi2nya. Kalau kami masih apa adanya. Hehehe...
Selamat bergabung di Steemit guree
Saya masih belajar...
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by nature-capture from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
Congratulations @kba13! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
You made your First Comment
Award for the number of upvotes received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Selamat bergabung prof. KBA.
Tulisan ini membuat saya ngeri sendiri. Terkait skenario 2030, saya menjadi bingung, kira-kira hal apa yang harus kita lakukan sejak dini?
Mengingat banyaknya warga asing yang semakin gencar bertandang ke Aceh dengan berbagai motif dan alasan. Mohon pencerahannya.