Putri Malu, Tanaman Obat yang Dikenal Dunia

in #kesehatan7 years ago

SATUHARAPAN.COM – Masih ingatkah pada masa kecil kita sering memainkan tanaman yang bila kita sentuh daunnya akan menutup ke dalam? Karena sifatnya yang sensitif pada rangsangan, tumbuhan ini dinamakan putri malu.
Putri malu yang memiliki nama latin Mimosa pudica, L., ini merupakan tumbuhan dari anggota suku polong-polongan. Putri malu tumbuh di pinggir jalan, tanah lapang, cepat berkembang biak, tumbuh tidur di tanah atau kadang-kadang tegak.
Tumbuhan ini, mengutip dari Wikipedia, memiliki ciri khas mempunyai kemampuan dalam melakukan gerak seismonasti (tigmonasti), yaitu jika daunnya disentuh maka daun akan mengatupkan anak-anak daunnya. Tak mengherankan orang Inggris menyebutnya humble plant, sensitive plant, shameplant, touch-me-not. Gerakan itu berfungsi untuk melindungi diri dari serangan hewan herbivora (pemakan tumbuhan) di sekitarnya.
Ciri lainnya, tumbuhan ini mudah dikenal dari batangnya yang berwarna merah, dan jika sudah tua batangnya akan berubah warna menjadi warna hijau. Daun pada permukaan atasnya berwarna hijau sedangkan di bagian bawahnya berwarna merah kecokelatan.
Banyak orang mengira tumbuhan ini hanya jejukutan liar yang tidak memiliki khasiat sama sekali. Bahkan tidak banyak yang tahu putri malu merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat dibudidayakan menjadi tanaman obat
Tumbuhan putri malu ini sudah dikenal dalam Ayurveda, ilmu kesehatan dari India yang menggunakan bahan alami. Ayurveda telah dikenal lebih dari 5000 tahun yang lalu, yang tersebar dari Tiongkok hingga Eropa dan Timur Tengah.
Menurut teks Ayurveda, dikutip dari ayurvedicindia.info, semua bagian tumbuhan putri malu dapat digunakan sebagai obat dan untuk perawatan kesehatan, seperti akar, batang, daun, bunga, dan buah. Tumbuhan ini memiliki sifat pedas, dingin, alexipharmic (menangkal racun dan infeksi), dan akarnya pahit rasanya.
Dalam Ayurveda, putri malu digunakan sebagai antiasmatik, stimulan, obat penghilang rasa sakit dan antidepresan, dan obat gatal. Akarnya digunakan untuk leucoderma (muncul bercak putih di kulit), angiopati (penyakit pembuluh darah), bisul, disentri, pembengkakan, penyakit kuning, asma bronkial, cacar air, strangury (sulit buang air kecil), demam. Daunnya digunakan untuk, wasir, luka, dan pendarahan
Selama ratusan tahun bangsa China, dikutip dari drugs.com, menggunakan kulit batang putri malu, sebagai obat penenang dan sebagai agen antiinflamasi, untuk pembengkakan dan rasa sakit di paru-paru, dan untuk mengobati luka bisul, luka di kulit, memar, abses, wasir, dan fraktur.
Kulit batang kering digunakan sebagai tonik di Tiongkok dan Jepang. Penduduk asli yang tinggal di wilayah pegunungan selatan Korea menyiapkan akar sebagai infus untuk penyakit tulang. Di India, ekstrak biji kloroform dan metanol telah digunakan untuk mengobati bronkitis, asma, kusta, dan kelenjar yang terinfeksi tuberkulosis.
Ekstrak kulit kayunya di Asia digunakan untuk mengobati insomnia, diuresis, astenia, dan kebingungan. Bunga tumbuhan ini digunakan untuk mengobati gejala yang berhubungan dengan kecemasan, depresi, dan insomnia.
Pemerian Botani Tanaman Putri Malu
Putri malu atau dalam bahasa latin Mimosa pudica. L., dikutip dari undip.ac.id, termasuk dalam klasifikasi tanaman berbiji tertutup (Angiospermae), dan terdapat pada kelompok tumbuhan berkeping dua atau dikotil.
Tumbuhan berdaun majemuk menyirip dan bertepi rata ini memiliki letak daun yang berhadapan serta termasuk dalam suku polong-polongan. Daun kecil-kecil tersusun majemuk, bentuk lonjong dengan ujung lancip, warna hijau (ada yang warna kemerah- merahan). Helaian anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, permukaan atas dan bawah licin.
Batang bulatnya, berambut, dan berduri. Batang dengan rambut sikat yang mengarah miring ke bawah. Akarnya berupa akar pena yang kuat. Bunga berbentuk bulat seperti bola, bertangkai, berwarna ungu/merah. Kelopak sangat kecil, bergigi 4, seperti selaput putih. Tabung mahkota kecil, bertaju 4, sepe

Sort:  

Copying/Pasting full texts without adding anything original is frowned upon by the community.

Some tips to share content and add value:

  • Using a few sentences from your source in “quotes.” Use HTML tags or Markdown.
  • Linking to your source.
  • Include your own original thoughts and ideas on what you have shared.

Repeated copy/paste posts could be considered spam. Spam is discouraged by the community, and may result in action from the cheetah bot.

If you are actually the original author, please do reply to let us know!

Thank You!

More Info: Abuse Guide - 2017.

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://steemit.com/pengobatan/@baitussabri/putri-malu-tanaman-obat-yang-dikenal-dunia