KISAH FELIX DAN BURUNG BUBUD

in #kisah11 months ago

Nun di belantara Negeri Albiruni, terdapatlah sebuah negeri yang diberi nama Bayu.

Negeri tersebut diperintah oleh seorang raja adil nan bijaksana bernama Felix. Istrinya Po Teu Felistya.

Menurut sahibul hikayat, Felix merupakan imigran yang datang dari Negeri Banda. Ia merupakan keturunan raja dari Pardes yang melarikan diri setelah negerinya ditaklukkan oleh bangsa pedalaman pada 1451 Masehi.

Negeri Bayu berada di sebuah blang maha luas yang dipeluk oleh punggung gunung dan laut. Di tengah-tengah negeri menjulur sebuah jalan yang kelak dikenal dengan sebutan Jalan Medan Banda Aceh.

Bila hari cerah, setiap pagi penduduk negeri tersebut dapat melihat dengan jelas hijaunya sawah di sebelah utara selatan, dan ramainya lalu lalang kenderaan dijalan raya.

Felix dan Po Teu Felistya merupakan pasangan raja dan ratu yang arif, adil, dan bijaksana. Negeri yang damai itu dipimpin dengan sentausa. Raja dan ratu memimpin rakyat dengan penuh rasa kasih sayang. Setiap isi negeri, lat batat, kaye bate, dijaga dengan sepenuh jiwa.

Jalan yang dilalui sepanjang tahun, menjadi sumber protein bagi tubuh sang raja dan ratu. Bila mereka menginginkan daging-daging ayam maupun itik, tersedia banyak di belakang istana. Tumpukan hijau selalu ditumbuhi oleh berbagai jenis rumput disekeliling istana.

Setiap pagi Felix berkeliling negeri. Karena negeri tersebut sangat aman dan rakyatnya sejahtera, tidak ada pengawalan khusus kepada raja. Teman yang selalu menemani yaitu seekor burung bubud yang oleh penduduk negeri itu menyebutnya Lexi.

Felix gemar berburu. Pada hari-hari senggang, tatkala cuaca sedang sangat baik, dia bergegas ke warung - warung untuk berburu kopi atapun mie goreng.

Suatu ketika, ayam raja mati dan itik dicuri. Raja sangat berduka. Dia merajuk berhari-hari. Segenap rakyat gundah gulana. Po Teu felistya berkeluh kepada penasihat istana yang bernama Ureung ‘Areh Bijak Bestari, Po Maktuan. Sang penasihat menyarankan supaya menghancurkan pedepokan ayam yang telat didirikan sekitar 3 abad dan menambah ketinggian benteng takeshi.

Po Teu felistya memenuhi saran sang penasihat dan menceritakan saran tersebut kepada raja felix, sang raja kembali ceria.

Sampai sekarang tidak diketahui nasib pedepokan dan benteng takashi sang raja dan ratu yang arif, bijaksana, dan adil tersebut. Menurut sejumlah sumber, mereka pergi honeymoon. Ada juga yang menyebutkan, mereka pergi menuju negeri di atas awan, yang kemudian dikenal dengan nama Negeri Antara.

Ilustrasi: Foto AI
Photoleap_09_01_2024_11_20_22_dHaOq.jpg