analisis butir soal

in #kisah7 years ago

irvan andi saputra.jpg

ANALISIS BUTIR SOAL
PILIHAN GANDA
Validitas
Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur sasaran tes berupa kemampuan dalam bidang tertentu (Susetyo, 2015:113). Sebelum instrumen diujicobakan penyusun soal melakukan analisis rasional atau professional judgement, yaitu melibatkan seorang ahli untuk menguji validitas instrumen. Professional judgement ini juga dilakukan untuk melihat validitas instrumen observasi dan wawancara. Setelah itu, instrumen tes diujicobakan dan terhadap data hasil tes yang diperoleh dilakukan pengujian validitas empiris untuk mengetahui validitas butir soal pada instrumen.
Validitas empiris adalah validitas yang ditinjau dengan kriteria tertentu. Validitas empiris diperoleh dengan cara menghitung koefisien korelasi product moment (Susetyo, 2015:123). Koefisien korelasi product moment dihitung dengan menggunakan rumus
r_xy=(N∑▒〖XY-∑▒〖X ∑▒Y〗〗)/√([N∑▒〖X^2-(∑▒X)^2 〗][N∑▒〖Y^2-〖(∑▒Y)〗^2 〗] )
Dengan :
r_xy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N : jumlah subjek
X : skor tiap item
Y : skor total
Selanjutnya koefisien tersebut dibandingkan dengan nilai r_tabel pada taraf signifikansi α = 0.05 dan hasilnya disesuaikan dengan kriteria pengujian. Jika r_xy≥ r_tabel , maka instrumen tersebut valid (Arikunto, 2010). Kriteria validitas suatu instrumen dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 1
Kriteria Validitas Butir Soal
Koefisien Korelasi Interpretasi
0.90≤ r_xy ≤1.00 Validitas sangat tinggi
0.70≤ r_xy<0.90 Validitas tinggi
0.40≤r_xy<0.70 Validitas sedang
0.20≤ r_xy<0.40 Validitas rendah
r_xy<0.20 Validitas sangat rendah
(Suherman, 2003:112)
Reliabilitas
Suatu tes dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang relatif sama meskipun tes tersebut diberikan berulang-ulang (Susetyo, 2015:139).Reliabilitas dapat ditentukan melalui beberapa cara, yaitu
Tes tunggal (single test), sering disebut reliabilitas konsistensi internal. Teknik-tekni yang biasa dilakukan dalam tes tunggal adalah teknik belah dua dan
Tes ulang (test-retest), yaitu peserta tes diberikan instrumen yang sama untuk melihat kestabilan jawaban dalam waktu yang berbeda.
Tes ekuivalen, tes terdiri dari dua perangkat yang ekuivalen.
Kriteria reliabilitas suatu instrumen dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 2
Kriteria Reliabilitas Butir Soal
Koefisien Korelasi Interpretasi
0.90≤ r_xy ≤1.00 reliabilitas sangat tinggi
0.70≤ r_xy<0.90 reliabilitas tinggi
0.40≤ r_xy<0.70 reliabilitas sedang
0.20≤ r_xy<0.40 reliabilitas rendah
r_xy<0.20 reliabilitas sangat rendah
(Suherman, 2003:139)
Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan siswa berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah (Suherman, 2003:159). Jika siswa berkemampuan tinggi mampu menyelesaikan soal dengan benar, sementara siswa berkemampuan rendah tidak mampu menyelesaikan soal maka dapat dikatakan daya pembeda soal tersebut baik.
Daya pembeda soal uraian dihitung dengan menggunakan rumus
DP=(rerata kelompok atas-rerata kelompok bawah)/(skor maksimum soal)
Sedangkan untuk daya pembeda soal pilihan ganda dihitung dengan menggunakan rumus
DP=(〖JB〗_A-〖JB〗_B)/〖JS〗_A
Keterangan
〖JB〗_A : jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
〖JB〗_B : jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
〖JS〗_A : jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

Kriteria daya pembeda suatu instrumen dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3
Kriteria Daya Pembeda Butir Soal

DP Interpretasi
0.70< DP ≤1.00 Sangat baik
0.40< DP≤0.70 Baik
0.20< DP≤0.40 Sedang
0.0< DP ≤0.2 Jelek
DP ≤0.0 Sangat jelek
(Suherman, 2003:161)
Indeks Kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah derajat kesulitan yang dimiliki suatu soal. Tingkat kesukaran soal uraian dihitung dengan menggunakan rumus
IK=rerata/(skor maksimum soal)

Sedangkan untuk indeks kesukaran soal pilihan ganda dihitung dengan menggunakan rumus
IK=(〖JB〗_A-〖JB〗_B)/〖2JS〗_A
Keterangan
〖JB〗_A : jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
〖JB〗_B : jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
〖JS〗_A : jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

Kriteria indeks kesukaran dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4
Kriteria Indeks Kesukaran Butir Soal
IK Interpretasi
IK=0.00 Sangat sukar
0.00≤IK<0.30 Sukar
0.30≤IK<0.70 Sedang
0.70≤IK<1.00 Mudah
IK=1 Sangat mudah
(Suherman, 2003:161)