PERMENUNGAN KOPI

Setelah yoga pagi disuguhi sarapan Bubur Manado buatan ibu Persit, pulangnya mampir silaturahmi ke teman baik di Sagura.
Mentang-mentang lama tak jumpa, disuguhi 3 macam kopi: wine coffee, espresso, dan kopi susu gula aren.

Untung wine coffee cuma satu sloki, espresso juga. Cuma kopi susu gula aren yang satu mug.

Habis? Tentu sajaaaa.

Walau wine coffenya agak ringan, gak terasa "tebal" tapi dibalas espresso sih jadinya nampol. Eh udah gitu dibikinin pula kopi susu gula aren yang susunya terasa gurihnya yang saya kenal (gak akan sebut merek ah, gak dibayar endors🤭.) Dan yang saya kenal sih aroma gula arennya itu lho yang khas. Bukan gula aren cair, tapi gula aren yang dioven. Duh gimana ya menjelaskannya? Gitu deh pokoknya. Jadi pada saat menyesap tuh terasa kopi pertama, disusul gurih susu, kemudian manis gula aren yang pas tercium. "After taste"nya meninggalkan sensasi rasa bahagia. Gitu deh pokoknya.

Mabuk kopi gak tuh? Ha-ha-ha. Eh tapi efeknya sekarang malah ngantuk lho... 🤭😆

Jadi kehidupan juga begitu gaes, bisa dibilang seperti 3 macam kopi yang saya minum pagi ini. Ujian dan kepahitan bisa saja terasa ringan seperti wine coffee tadi, apalagi jika ditambah kepala dingin (yang disimbolkan dengan es batu) saat "menikmati" sesapan ujian demi ujian hingga tuntas. Ada pula ujian yang awal sampai akhir konsisten pahitnya seperti espresso, dan kita sudah tahu segala risiko yang akan dihadapi, tinggal memutuskan mau berhenti atau lanjut "meminum" suguhan pahit kehidupan. Di lain waktu, Tuhan kasih anugerah bersamaan dengan musibah. Seperti kopi susu gula aren itu. Dalam kapasitas "gelas hati" kita, pilihan tetap di tangan, sanggupkan menuntaskan hingga tandas? Kemurahan, kemudahan, nikmat dan rejeki yang berlimpah (disimbolkan oleh gula aren dan susu), kerap kali "dihadiahkan" oleh Tuhan berbarengan dengan rasa pahit yang harus kita tanggung.

Kopi, apa pun jenisnya, selalu bisa membawa kita pada beragam rasa dan perenungan (kehidupan) melalui cara masing-masing. Seperti sebuah persoalan, musibah, atau ujian, tergantung bagaimana kita melihat dan menikmatinya.

Semoga kita semua selalu dikaruniai kesehatan dan kebaikan oleh Allah SWT. Aamiin.