Historic Mountain : Mountain Nor (Gunung Bersejarah: Jabal Nur)
Sebelumnya Jabal Nur dikenal dengan Jabal hira, perubahan nama dari gunung hira menjadi Jabal nur setelah Nabi Muhammad mendapatkan wahyu dari Allah.
Dalam Islam gunung sering dijelaskan sebagai makhluk hidup, yang bertasbih, yang taat kepada Allah, bahkan Rasulullah menjadikan gunung Hira sebagai tempat merenungi dan menatapi kota Makkah dari ketinggian.
Muhammad muda sering bermeditasi dalam gua tersebut, hingga pada umur 40 tahun, di bulan Ramadhan, al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad, dan sejak itulah Muhammad resmi menjadi Nabi.
Dulu nama gunung ini adalah Jabal Hira. Tapi setelah turun al-Quran, diubah nama gunung ini menjadi Jabal Nur. Karena Nabi adalah cahaya dan al-Quran adalah cahaya. Disebut juga Jabal Quran, karena al-Quran turun pertama kali di gunung ini.
Kondisi Jabal Nur lebih curam dari Jabal Tsaur. Dalam beberapa referensi jumlah anak tangga untuk mencapai puncak gunung harus menaiki 1.100 anak tangga dengan waktu tempuh selama 30 menit 7 detik, adapun proses turun lebih cepat hanya menghabiskan waktu sekitar 13 menit.
Stuktur Gua Hira, terbentuk secara acak seperti efek domino dari reruntuhan batu granit, yang membentuk lubang yang tidak begitu luas namun bisa menikmati keindahan kota Makkah karena Lubang goa Hira mengarah ke Ka'bah.
Tingkat Kecuraman Jabal nur, diprediksikan hewan buas tidak bisa mendakinya. Namun bagi Nabi Muhammad Kecuraman ini bukan menjadi penghalang untuk mendekatkan diri kepada Allah, disisi lain Nabi Muhammad mempunyai kemampuan hiking dan climbing yang hebat.
Sahabat stemenian, Gunung adalah tempat Nabi Muhammad merenungi ayat ayat Allah, tempat bagi Nabi Musa selama 40 malam memenuhi janji dengan Allah. Seharusnya juga menjadi Tempat bagi Stemian untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membina hubungan komonitas.
English
Previously, Mount Nur was known as Gunung Hira, the name change from Mount Hira became Mount Nur after the Prophet Muhammad received revelations from Allah.
In Islamic mountain, it is often explained as living beings, who are blessed, who obey Allah, even the Messenger of Allah made Mount Hira a place to contemplate and stare at the city of Mecca from a height.
Young Muhammad often meditated in the cave, until at the age of 40, in the month of Ramadan, the Koran was first revealed to the Prophet Muhammad, and since then Muhammad officially became a Prophet.
The name of this mountain used to be Jabal Hira. But after going down the Koran, the name of this mountain was changed to Jabal Nur. Because the Prophet is light and the Koran is light. Also called Jabal Quran, because the Koran descended for the first time on this mountain.
The condition of Mount Nur is steeper than Mount Tsaur. In some references the number of steps to reach the top of the mountain must climb 1,100 steps with a travel time of 30 minutes 7 seconds, while the process of descending faster only takes about 13 minutes.
Gua Hira structure, formed randomly like a domino effect from the ruins of granite, which forms a hole that is not so wide but can enjoy the beauty of the city of Mecca because the cave hole Hira leads to the Kaaba.
The level of steepness of Mount Nur, predicted that wild animals cannot climb it. But for the Prophet Muhammad this steepness was not a barrier to draw closer to Allah, on the other hand the Prophet Muhammad had great hiking and climbing abilities.
Stemenian friends, Mount is the place where Prophet Muhammad contemplated the verses of Allah, the place for Prophet Moses for 40 nights fulfilling promises with Allah. It should also be a place for the Stemians to get closer to God and foster community relations