Maha Vihara Mojopahit, Menyusuri Jejak Agama Budha di Nusantara
Maha Vihara Mojopahit, Menyusuri Jejak Agama Budha di Nusantara - Mojokerto, apa yang terlintas di pikiranmu saat mendengar kata "Mojokerto", pasti yang terlintas adalah Pacet dan Trawas. Ya, Mojokerto memang terkenal dengan obyek wisata alamnya. Namu tahukah kamu, di Mojokerto banyak juga wisata budaya yang bisa kamu kunjungi, salah satunya Maha Vihara Mojopahit.
Sejarah Maha Vihara Mojopahit
Mojokerto, dahulu adalah pusat pemerintahan dari kerajaan Mojopahit. Banyak peninggalan Mojopahit yang berada di kota yang jaraknya hanya 50 km dari Surabaya ini. Kerajaan Mojopahit adalah kerajaan bercorak Hindu - Budha. Mojopahit menjadi kerajaan yang terbesar di nusantara pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada.
Seiring dengan runtuhnya kerajaan Mojopahit, pengaruh Budha mulai hilang di Mojokerto. Namun bukan berarti hilang sama sekali, hal ini dibuktikan dengan adanya Maha Vihara Mojopahit, yang tidak hanya sebagai pusat peribadatan umat Budha saja melainkan sudah menjadi salah satu ikon wisata di kota Mojokerto.
Maha Vihara Mojopahit ini dibangun pada tahun 1987 oleh seorang bikshu, Bhante Viryanadi. Melalui hasil pertapaannya Bhante Viryanadi membangun Maha Vihara Mojopahit. Tujuannya adalah mengenang asal-usul agama Budha di nusantara. Selama ini bila berbicara tentang sejarah agama Budha, yang banyak diingat adalah Candi Borobudur saja. Padahal, Mojopahit adalah kerajaan Budha terbesar di nusantara, pasca runtuhnya kerajaan Sriwijaya tentunya.
Bhante Viryanadi ingin mengenang leluhurnya. Pembangunan Maha Viara Mojopahit ini bertujuan untuk mengembalikan kejayaan Majapahit (agama Buddha) seperti ramalan Sabdo Palon dan Noyogenggong. Maha Vihara Mojopahit diresmikan pada 31 Desember 1989 oleh Gubernur Jawa Timur.
Akulturasi Budaya
Menjelajah Maha Vihara Mojopahit ini membuat saya melihat adanya akulturasi budaya Budha dan Jawa. Maha Vihara Mojopahit dibangun dalam bentuk Joglo, bangunan khas jawa. Sepintas bangunan ini mirip sebuah rumah, namun adanya patung-patung Budha lah yang membedakannya.
Berbagai ornamen yang ada di dalam Maha Vihara Mojopahit ini juga menunjukkan adanya akulturasi berbagai budaya. Mulai dari budaya Tiongkok, India dan Jawa.
Berdirinya Maha Vihara Mojopahit ini juga menunjukkan adanya toleransi dalam masyarakat. Kendati tidak ada penganut Budha di sekitar, masyarakat tidak keberatan dengan pembangunan Maha Vihara ini. Bahkan dengan menjadi salah satu ikon wisata Mojokerto, keberadaan Maha Vihara Mojopahit ini menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat sekitar yang mayoritas bergama Islam.
Disekitar Maha Vihara Mojopahit terdapat banyak kios-kios pedagang kaki lima. Mereka menjual berbagai makanan dan minuman juga sovenir khas Mojopahit.
Patung Budha Tidur
Salah satu daya tarik dari Maha Vihara Mojopahit ini adalah adanya patung budha tidur. Patung budha tidur yang ada disini adalah patung budha terbesar ketiga di dunia, setelah patung budha yang ada di Thailand dan Nepal. Patung ini panjangnya mencapai 22 meter, dengan lebar 6 meter, dan tinggi mencapai 4,5 meter.
Patung ini dibangun diatas jembatan. Di bawahnya terdapat kolam ikan. Pengunjung bisa memberi makan ikan-ikan yang ada di Maha Vihara Mojopahit.
Selain di bawah patung budha tidur, disini banyak terdapat kolam ikan. Pengunjung bisa membeli pakan ikan yang dijual di dalam vihara, harganya sangat murah, hanya Rp. 2.000 saja.
Di setiap sisi jembatan terdapat sepasang arca Dwarapala. Di bawah patung terdapat relief yang menceritakan tentang perjalanan dan ajaran sang Budha. Patung ini menjadi salah satu spot foto favorit bagi pengunjung. Apalagi saat hari libur seperti sekarang ini, kebanyakan pengunjung berkumpul di depan patung budha tidur.
Tiket Masuk Maha Vihara Mojopahit
Awalnya pengunjung bebas masuk ke dala Maha Vihara Mojopahit. Namun sejak tahun 2001 dengan adanya patung budha tidur, mulai diberlakukan tiket masuk. Setiap pengunjung harus membeli tiket masuk. Meskipun demikian, hal ini tidak menyurutkan jumlah pengunjung. Jumlah pengunjung tetap ramai, bahkan saat musim liburan tiket yang terjual bisa mencapai 10.000 tiket.
Mungkin karena harga tiket tergolong murah. Harga tiket dewasa Rp. 3000 dan Rp. 2.000 untuk anak-anak. Pemasukan dari tiket ini digunakan untuk pemeliharaan kebersihan di Maha Vihara Mojopahit.
Letak Maha Vihara Mojopahit
Bagaimana, apa kamu penasaran dan ingin berkunjung kesini? Maha Vihara Mojopahit ini terletak di desa Belijong Trowulan Mojokerto. Pengunjung bisa masuk melalui jalan Candi Brahu yang ada di seberang Balai Perlindungan Benda Purbakala Trowulan di Jalan Raya Mojokerto - Jombang.