"Malioboro", Jogja Rasa Eropa

in #life7 years ago

PhotoGrid_1518496730269.jpg
Jogyakarta adalah sebuah kabupaten/kota di Indonesia. sebagai seorang wisatawan yang pernah berkunjung ke Indonesia baik dalam dan luar negeri pastinya tak asing lagi jika kita bicara soal tempat wisata di kota pelajar tersebut.
Kota yang megah dan kental akan budaya, seni, dan tempat wisata tradisional tersebut membuat jogya semakin banyak dilirik oleh para penggiat wisatawan. Hal tersebut tentunya telah membawa dampak dan pengaruh yang sangat besar dari segala sektor sehingga dapat mendongkrak peningkatan pendapatan daerah dari tahun ke tahun kian hari kian meningkat.
Bayangkan saja putaran uang setiap harinya yang terus masuk dan mengalir di setiap sudut kota jogja tersebut telah menjadi trend dan keunikan tersendiri yang dimilikinya, jadi tak aneh jika jogja adalah salah satu daerah yang benar-benar memiliki keistimewaan dimata dunia termasuk dalam kacamata saya.
Mungkin dalam salah satu blog pribadi saya sudah pernah saya uraikan tentang "Malioboro", Namun pada coretan kali ini saya ingin mengurainya dengan sudut pandang yang berbeda dari apa yang sudah pernah saya amati setahun yang lalu.
Maka, dalam coretan kali ini, saya ingin sedikit mengurai tentang salah satu tempat wisata yang ada di kota gudek tersebut, yaitu "Malioboro".
Malioboro adalah salah satu nama jalan yang ada dikota Jogyakarta, tepatnya di nama salah satu kawasan jalan yang membentang dari dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta.
PhotoGrid_1518496789171.jpg
Lantas, apa saja yang menarik dari kawasan Malioboro tersebut?!. Menurut hemat saya dijalan tersebut pertama terlihat adalah beberapa bangunan gedung, dari hotel, pertokoan hingga mall tempat berbelanjaan berjejeran dari ujung barat ke ujung timur. Uniknya jalan tersebut adalah pertama, desain gedung dengan nuansa klasik, ditambah trotoar dengan desain unik, kemudian disepanjang trotoar dipenuhi lampu-lampu hiasan serta dilengkapi dengan beberapa kursi serta tempat santai yang menarik. Jadi, wajar jika para muda mudi yang sedang kasmaran sangat menyukai kawasan tersebut meski hanya sekedar bersantai.
Kedua, dijalan tersebut juga dipenuhi oleh para pejalan kaki para wisatawan seputaran kota tersebut. disetiap sudutnya juga dilengkapi dengan toa pengeras suara yang berbunyi pemberitahuan hampir setiap saatnya tergantung situasi, kadang juga digunakan sebagai audio musik klasik saat malam hari tiba, ini menjadi salah satu alasan para jiwa muda menikmati indahnya bernostalgia dengan kekasihnya masing-masing dengan suasana kota cukup dibilang bisa membuat setiap detiknya terasa sangat romantis. Hehehe..!!!
Ketiga, dijalan Malioboro tersebut juta terdapat berbagai kegiatan pertunjukan seni setiap malamnya dari pemain musik tradisional hingga pemain musik Rock, pop, regge dan lain sebagainya ditampilkan oleh para seniman yang ada Di Jogyakarta tersebut.
Keempat, selain dipenuhi berbagai toko penjual pakaian, barang unik, baju batik khas Jogyakarta hingga dilengkapi dengan berbagai macam model tempat santapan kuliner ala tradisional. Lengkap sudah sebagai salah satu kawasan wisata kota malam.
Kemudian kelima, dijalan malioboro juga dilengkapi dengan beberapa parade wayang ala mak lampir, hantu sinderbolong, topeng monyet dan lain sebagainya.
Yang Keenam, disepanjang jalan Malioboro tersebut juga adanya berderetan kereta kuda yang siap membawa siapa saja pengunjung ingin mengelilingi kawasan sepanjang jalan malioboro tersebut.
Tak hanya itu, Uniknya lagi ketika kita sedang berada dijalan malioboro tersebut dengan berbagai keberagaman yang terlihat dari suasana sepanjang jalan, keramaian pengunjung, desain gedung klasiknya, keramahan pejalan kaki, hingga keindahan yang ada disetiap malamnya pasti akan membuat siapa saja yang datang menikmati susana malam disana jadi terhipnotis sekilas terpintas dibenak mereka akan terasa bahwa kita sedang berada di Eropa.
Jadi, tak salah jika dalam coretan kali ini saya beri judul tulisan ini, Malioboro, Jogja Rasa Eropa.

Sort:  

Kalau bagi saya, Malioboro adalah Jogja rasa Jogja. Hehe.
Tak tergantikan.

HEHEHEHE, Iyaa yaa. Mantap