Apa Itu Penyakit Lupus? Benarkah Tak Bisa Disembuhkan?
Anda mungkin sudah pernah mendengar penyakit lupus. Meskipun sudah familiar dengan namanya, tetapi tak banyak yang tahu apa itu penyakit lupus sebenarnya, apa yang menyebabkannya, dan bagaimana cara pengobatannya. Lantas, apa itu lupus? Apakah bisa disembuhkan?
Apa itu penyakit lupus?
Penyakit lupus adalah suatu gangguan sistem kekebalan yang terjadi di dalam tubuh. Penyakit ini termasuk ke dalam penyakit autoimun yang menyebabkan sel-sel tubuh rusak dan mengalami peradangan.
Sederhananya, penyakit lupus adalah kondisi di mana tubuh memproduksi antibodi secara berlebih. Pada keadaan normal, antibodi berfungsi unuk melindungi tubuh dari berbagai zat asing yang dapat menyebabkan penyakit.
Namun, pada orang yang mengalami penyakit lupus (Odapus), antibodi yang dimilikinya justru menyerang sel-sel tubuhnya sendiri. Sehingga, odapus mudah mengalami penyakit infeksi dan peradangan – akibat sel sehat diserang oleh antibodi.
Apa saja tipe penyakit lupus?
Ada beberapa jenis penyakit lupus yang ada, yaitu:
Systemic lupus erthematosus (SLE), merupakan jenis lupus yang paling sering terjadi. Jenis penyakit ini menyerang berbagai jaringan seperti, sendi, kulit, otak, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah.
Discoid lupus erthematosus, adalah jenis lupus yang menyerang jaringan kulit, sehingga menyebabkan ruam-ruam.
Neonatal lupus adalah penyakit lupus yang menyerang bayi baru lahir. Penyakit ini dialami oleh bayi yang dilahirkan ibu yang memiliki kelainan antibodi.
Lupus akibat obat-obatan, gangguan ini biasanya hanya dialami dalam waktu yang singkat saja. Jadi beberapa obat-obatan mungkin saja menimbulkan efek samping yang gejalanya mirip lupus. Kondisi pasien akan membaik kalau penggunaan obat dihentikan.
Subacute cutaneous lupus erythematosus, merupakan lupus yang membuat jaringan kulit luka dan terbakar ketika terpapar sinar matahari.
Seberapa sering penyakit lupus terjadi?
Penyakit lupus termasuk peyakit yang jarang terjadi. Meski belum diketahui angka yang pasti, namun di Indonesia sendiri, orang yang mengalami penyakit ini ada sekitar 12.700 jiwa pada tahun 2012. Kejadian penyakit ini kemudian meningkat menjadi 13.300 pada tahun 2013.
Sebagian besar orang yang memiliki penyakit lupus adalah wanita. Dilaporkan bahwa sebanyak 90% kasus penyakit lupus yang terjadi dialami oleh wanita. Alasan hal ini belum diketahui dengan pasti sampai sekarang. Tetapi, sebuah studi yang diterbitkan dalam Annals of the Rheumatic Disease menyatakan kalau hal ini terkait dengan kromosom gen yang dimiliki wanita.
Selain itu, kebanyakan kasus lupus terdeteksi pada pasien yang berusia 15-45 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan kondisi ini terjadi pada anak-anak dan orang tua.
Apa saja gejala dan ciri-ciri penyakit lupus?
Lupus adalah penyakit yang dikenal sebagai ‘penyakit 1000 wajah’. Sebutan ini muncul akibat penyakit kronis ini menimbulkan gejala dan tanda yang hampir mirip dengan penyakit lainnya. Sehingga, penyakit ini cenderung sulit untuk dideteksi dini. Berikut adalah beberapa gejala dan tanda yang biasanya dialami oleh odapus, menurut American College of Rheumatology:
Nyeri sendi
Sendi bengkak
Mulut atau hidung mengalami luka yang tak kunjung sembuh berhari-hari hingga berbulan-bulan.
Di dalam urin terdapat darah atau bahkan protein (proteinuria)
Terdapat ruam-ruam di berbagai permukaan kulit
Rambut rontok
Demam
Kejang-kejang
Dada sakit dan sulit bernapas akibat peradangan pada paru-paru
Bila Anda mengalami setidaknya 4 gejala dan tanda tersebut, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Apa saja penyebab penyakit lupus?
Lupus adalah penyakit kronis yang diakibatkan oleh gangguan di dalam tubuh, sehingga sudah pasti bukan virus atau bakteri penyebab utamanya. Faktanya, para ahli belum mengetahui dengan pasti apa penyebab lupus. Ada banyak faktor yang mungkin menyebabkan hal ini. Namun, beberapa teori menyatakan bahwa penyakit lupus disebabkan karena adanya interaksi gen, hormon, dan lingkungan.
- Faktor genetik
Para peneliti dari John Hopkins Center, pertama kali tertarik oleh faktor penyebab penyakit lupus, dari adanya hubungan antara gen keluarga dengan penderita. Nyatanya, keberadaan penderita lupus dalam sebuah keluarga, dapat meningkatkan kecenderungan penyakit lupus pada anggota keluarga lain. Selain itu, anggota keluarga penderita lupus, ketika melakukan tes medis, cenderung positif hasilnya.
Lalu, dengan adanya gen yang memicu berkembangnya suatu penyakit, bukan berarti juga orang tersebut dapat langsung terkena atau dapat mewariskan penyakit lupus. Di lain hal, para peneliti yakin kalau penyebab penyakit lupus ada kaitannya dengan kondisi lingkungan yang buruk. Tapi sayangnya, mereka masih belum bisa menentukan faktor mana yang paling kuat menyebabkan seseorang menderita lupus.
- Hormon
Nyatanya, wanita 9 kali lebih berisiko terkena lupus dibandingkan pria. Fenomena ini dapat dijelaskan oleh hormon seks yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh perempuan dan laki-laki, di mana keduanya jelas berbeda. Tubuh wanita menghasilkan dan menggunakan hormon estrogen yang lebih banyak, sementara tubuh laki-laki bergantung pada hormon yang disebut androgen.
Estrogen dikenal sebagai hormon “immuno-enhancing“, yang berarti bahwa wanita memiliki sistem kekebalan tubuh lebih kuat daripada pria, mengingat kebutuhan evolusioner bagi wanita untuk bertahan hidup, berperan melahirkan, dan mengasuh anak-anak mereka. Namun akibatnya, saat sistem imun ini berbalik menyerang tubuh, wanita akan lebih mudah mengalami penyakit autoimun.
- Lingkungan
Selain itu, beberapa faktor lingkungan telah dikaitkan menjadi penyebab penyakit lupus. Para peneliti telah menghubungkan antara lupus dan berbagai racun lingkungan, contohnya seperti asap rokok, gel natrium silika, dan merkuri. Virus herpes zoster (virus yang menyebabkan herpes zoster), dan sitomegalovirus digadang-gadang juga menjadi salah satu penyebab seseorang terkena lupus.
Apa saja faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit lupus?
Selain ketiga faktor penyebab tersebut, ada beberapa hal lain yang mungkin membuat seseorang berisiko lebih besar untuk terkena lupus. Apa saja?
Jenis kelamin. Diketahui bila wanita lebih mudah terkena lupus ketimbang laki-laki. Hal ini berkaitan dengan genetik yang ada di tubuh wanita.
Ras. Penyakit lupus lebih rentan dialami oleh orang yang memiliki ras Asia dan Afrika.
Mengonsumsi obat-obatan. Beberapa jenis obat anti-kejang, obat tekanan darah, hingga antibiotik, dapat memicu munculnya lupus saat mereka berhenti minum obat.
Paparan sinar matahari. Paparan sinar matahari dapat menyebabkan luka pada kulit yang bisa memicu lupus akibat organ atau sel dalam tubuh yang rentan.
Bagaimana dokter mendiagnosis penyakit lupus?
Tak hanya karena memiliki 1000 wajah, namun juga lupus hadir dalam kondisi yang berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini yang membuat lupus semakin sulit dideteksi.
Sampai saat ini tidak ada pemeriksaan khusus yang dapat mendeteksi penyakit lupus. Meskipun begitu, dokter biasanya akan menganjurkan pasien untuk melakukan beberapa tes, seperti tes urin, tes darah, serta tes antibodi.
Untuk mendiagnosis apakah seseorang mengalami penyakit lupus, dokter juga biasanya akan melihat riwayat kesehatan keluarga, melakukan pemeriksaan kesehatan secara umum, serta menganjurkan pasien menjalani biopsi kulit serta ginjal.
Apa saja pengobatan untuk penyakit lupus?
Sampai saat ini, penyakit lupus adalah penyakit yang belum ditemukan obatnya. Jadi orang yang mengalami penyakit lupus tidak bisa disembuhkan secara total. Namun, pasien tetap akan menerima pengobatan. Pengobatan yang dilakukan adalah bertujuan untuk:
Mencegah munculnya gejala akibat lupus
Mengurangi berbagai gejala lupus
Mengurangi kerusakan organ dan masalah lainnya
Mengurangi pembengkakan dan nyeri
Menenangkan sistem kekebalan tubuh
Mengurangi atau mencegah kerusakan sendi
Menghindari komplikasi
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/penyakit-lupus-adalah-autoimun/