Dibalik Oleh-oleh : Cerita Dokter Spesialis Bedah Urologi
Dok pulang di korea nanti jangan lupa bawa oleh-oleh ya "pinta seorang perawat RS pada pak dr Bedah Urologi".
Setiap kali menemani Abu (Ayah) berobat kerumah sakit umum Cut Meutia saya selalu menyempatkan diri untuk bertemu langsung dengan dokter yang menangani beliau, tidak seperti biasanya dihari itu Abu mengeluhkan bahwa ada permasalahan baru saat BAK, inilah yang membuatnya harus diperiksa oleh dua dokter yang berbeda, dari dr saraf dan ke dr Bedah Urologi, syukur bahwa komplikasi penyakit Abu baru sekedar gejala dokter pun memutuskan hanya sekedar memberi resep obat-obatan ringan, dan pak dr menyarankan kami agar dapat kembali berobat pada tanggal 13 Jan 2018 atau 15 hari dari hari tersebut. Tidak bisa dipercepat dok karna kami berobat 1x dlm seminggu "tanyaku ke dokter".
Harusnya bisa tapi untuk dua minggu ini saya akan ke korea "balas pak dokter".
Tiba-tiba, Dok -dokter nanti pulang dari korea jangan lupa bawakan oleh-oleh ya "pinta seorang perawat perempuan RS/staf ruang Op".
Dok : Enggak ah saya ngak mau repot-repot (wajah garang)
Staf : yalah gitu kali pak dokter ni.
Mendengar jawaban sang dokter saya pun kemiringan, sempat hati menduga-duga dan hampir berburuk sangka.
Melihat wajah saya mulai kecut sang dokter pun menjelaskan,
"Begitulah orang kita Indonesia kalau ada yang menyampaikan ia akan berlibur pasti mereka menanggapinya, " jangan lupa oleh-olehnya ya". Jadi keingat bahwa tipikal saya juga demikian (tukang minta oleh-oleh).
Bila masayarakat luar negeri Cara menanggapinya beda sekali dengan kita orang Indonesia, ketika ada yang menyampaikan "besok saya akan liburan" begini jawaban mereka, "Selamat berlibur, semoga liburanya menyenanggkan". Gak ada yang minta oleh-oleh "terang pak dokter",
Memahami sikap dokter tarsebut
Pun, saya mulai sedikit paham ketika mengingat saat berpergian keluar daerah dan ada yang meminta oleh-oleh, ribet dan tak ada yang menyenangkan sih.
Pak dokter pun melanjutkan ceritanya, "dulu ketika saya ke Thailand, pulangnya saya bawa oleh-oleh miniatur/hadiah biasa dari tempat kunjungan, sesampai di Aceh saya bagi-bagikan. Namun naas betapa sedihnya ketika salah satu penerima oleh-oleh berucap "apa ini oleh-oleh, oleh-oleh kok kayak begini, jauh-jauh pulak dari Thailand, "Ucap penerima oleh-oleh".
Merasa dongkel*
Dok : sini bawa balek, (dan dikembalikan).
Padahal waktu nyari oleh-oleh itu, waktuku habis sia-sia, uangpun keluar untuk oleh-oleh, belum lagi ongkos ini itu, makanya setelah dari kejadian itu setiap berpergian saya tidak mau lagi bawa pulang oleh-oleh..
Duuh.! kakak cantik Staf ruang Operasi itupun tersenyum dan terus saja meyakinkan pak dokter bahwa dia tidaklah seperti orang-orang dalam cerita sang the Dokter.
Kamipun di izinkan kembali, sepanjang jalan pulang ingatan saya terus-terusan mengingat cerita pak Dokter tentang perbedaan (orang kita dan orang luar negri) dalam menanggapi ketika seseorang izin pamit berliburan.
Indonesia : Minta oleh-oleh.
Orang luar : mendo'akan keselamatan dan Happy Fun saat berliburan.
Jangan sedih bang, udah hari vote tuh.. Hahahah biar bisa byr spp. Wkwkwkw
Hehe , pasti baca di digrub wa...
Ini yang dinamakan keren dalam bermain literasi bang Tum 😁