Citizen Journalism, From Idiocy to Brilliance (Bilingual)

in #life7 years ago

It has been almost 15 year we recognize the existence of citizen journalism. It created a significant shift in the nature of media, especially news. It really opened up public debate liberally as well and has made technology get involve to be that important in our social live. It is good but it also has a lot of negative impacts, especially when the news itself is still centralized. It is too easy to lead public opinion with confusion, since no one knows actually really know the truth. All debates become useless, it is used mostly for political and economic purposes only, not for the truth not even for democracy, social justice, and social welfare. This is really an idiocy that we all must fight, and I believe Steemit has a huge opportunity to change it.

Sudah lebih dari 15 tahun kita mengenal kehadiran Jurnalisme Warga. Jurnalisme Warga ini menciptakan perubahan signifikan pada alam media, terutama berita. Sangat membuka ruang debat publik yang lebih bebas juga dan membuat teknologi memiliki peranan penting dalam kehidupan sosial kita. Sangat bagus tetapi memiliki banyak imbas negatifnya, terutama karena berita itu sendiri masih sentralisasi. Sangat mudah untuk mengarahkan opini publik dengan kebingungan karena tidak ada yang tahu sebenarnya. Semua debat menjadi percuma, kebanyakan digunakan hanya untuk tujuan politik dan ekonomi, bukan untuk kebenaran dan bahkan untuk demokrasi, keadilan sosial, dan kesejahteraan sosial. Ini benar-benar sebuah kebodohan yang harus kita perangi, dan saya yakin Steemit memiliki kesempatan untuk mengubahnya.


Source: https://twitter.com/themartache

I got involve with citizen journalism when I joined one of the most popular blog in Indonesia, Kompasiana. At that time, that blog was very exclusive, only for journalists who wants to have their blog and politics are the most popular writing. All writings were moderated which actually good in some point, it encouraged people to write properly. I joined over there and tried to write something different, it is still about social and politics but I wrote it in different way. Boom! All my writings were so popular that I became the most popular blogger in Indonesia.

Saya terlibat dalam Jurnalisme Warga ketika saya bergabung dengan blog paling populer di Indonesia, Kompasiana. Pada saat itu, blog tersebut masih sangat ekslusid, hanya untuk jurnalis yang ingin memiliki blog dan politik adalah tulisan yang paling populer. Semua tulisan dimoderasi, yang sebenarnya bagus karena membuat orang harus menulis dengan baik dan benar. Saya bergabung di sana dan mencoba menulis sesuatu yang berbeda, masih dengan topik sosial politik tetapi cara saya menulis berbeda. Boom! Semua tulisan saya sangat populer dan saya pun menjadi blogger terpopuler di Indonesia.

I have to thank to Facebook anyway, my manager did experiment to put my writing links in Facebook. Before mine, there was no one who did that, and it works. After that, my manager tried to made the connection between Facebook and Twitter, until I really connected up to now. Perhaps some of you still remember about Statusbook in Facebook. Yes, Andy Syoekry Amal, my best friend and manager who did it. We all have to thank him for doing the experiments, and all the experiments that we did, are still used up till now by social media users in Indonesia especially Facebook and Twitters.

Saya harus terima kasih kepada Facebook, manajer saya melakukan eksperimen dengan menaruh link di Facebook. Pada saat itu, belum ada yang melakukannya dan ternyata berhasil. Setelah itu, manajer saya mencoba mengkoneksikan antara Facebook dan Twitter, samapai akhirnya terkoneksi hingga saat ini. Mungkin masih ada yang ingat Statusbook di Facebook. Ya, Bang Andy Syoekry Amal, teman baik dan maanger saya yang melakukannya. Kita harus terima kasih kepadanya karena sudah melakukan eksperimen dan semua eksperimen yang kami lakukan, sampai sekarang masih digunakan oleh seluruh pengguna sosial media terutama Facebook dan Twitter.

5561cd6e0423bd70148b456b.jpeg
Andy Syoekry Amal and I Source: Kompasiana

I stopped everything that I did in the social media after I realize its negative impact to the society. Citizen Journalism and social media are used for negative political and economic purposes, and this is an idiocy. People hate each other, friends are agaist each other, and even fight with anger, bad words are everywhere. Hoax, spams, plagiarism are used to trigger uncontrolled emotion in social media. No neutral news and none can be trusted. Thank God, somebody took all my social media accounts, including my emails. At first, I was angry but then I am very grateful. I feel much better without those social media, I don’t have to fill my daily life with lies and hatred that made in those social medias.

Saya menghentikan semua yang saya lakukan di sosial media setelah saya sadar imbas negatifnya kepada masyarakat. Jurnalis warga dan social media digunakan untuk tujuan politik dan ekonomi, dan ini adalah pembodohan. Orang jadi saling membenci, teman saling bermusuhan, dan bahkan bertengkar dengan kemarahan, kata-kata buruk bertebaran di mana-mana. Hoax, spam, dan plagiat digunakan untuk memicu emosi yang tidak terkontrol di sosial media. Tidak ada berita yang netral dan dapat dipercaya. Beruntung ada yang membajak seluruh akun media sosial saya termasuk seluruh email. Awalnya saya marah tetapi akhirnya saya merasa sangat beruntung. Saya merasa lebih baik tanpa seluruh sosial media itu, saya tidak perlu mengisi hari-hari saya dengan kebodohan dan kebencian yang ada di sosial media.

Until @rismanrachman told me about Steemit and I join. I did not join and write straight away, but I learned about Steemit, Blockchain, and Crypto Currency first. I had to make sure Steemit is fine for me and will not against my idealism. Steemit is actually the same, in terms of blogging, but the good thing is, Steemit encourage people to be original, no plagiarsm, no hoax, and no spam. I like it very much! Though there are still a chance to do bad things in Steemit, but at least it will be more difficult and it will not stand too long as well. To survive in Steemit, we must try to be as creative as possible and always do the best for all, which will give positive impact to everybody as well.

Hingga kemudian Bang @rismanrachman memberikan saya masukan tentang Steemit dan saya bergabung. Saya tidak langsung daftar dan menulis, saya pelajari dulu Steemit, Blockchain, dan uang crypto. Saya harus memastikan Steemit baik bagi saya dan tidak bertentangan dengan prinsip dan idealisme saya. Steemit sebenarnya sama, dalam hal blogging, tetapi yang bagusnya, Steemit mengarahkan orang untuk menjadi original, tidak menjadi plagiat, tidak ada hoax dan spam. Saya sangat menyukainya! Meskipun ada kesempatan untuk melakukan hal buruk di Steemit, tetapi paling tidak akan jauh lebih sulit dan tidak bisa berlansung lama juga. Untuk bisa bertahan di Steemit, kita harus sekreatif mungkin dan selalu melakukan yang terbaik bagi semua, yang akan memberikan imbas positif kepada semua juga.

8486688.jpg
My book

Citizen Journalism can be continue to develop in Steemit, but it will change a lot, from idiocy to brilliance. The environment in Steemit will establish a new norm of citizen journalism that will encourage people write everything in positive ways. There are still possiblity for political attempts to reinforce their own centrality, but I don’t think it is going to work. Steemit is full of people who love to make peace and freedom with strong but lovely community. Intrigues can be made easily but those who get involve too much will find it useless.

Jurnalisme warga dapat terus berkembang di Steemit tetapi akan berubah banyak, dari kebodohan menjadi kecerdasan, Lingkungan di Steemit akan membangun sebuah norma jurnalis warga yang membuat orang menulis dengan cara yang positif. Tetap akan ada saja usaha politik untuk mendorong sentralisasi mereka, tetapi tidak akan bisa menurut saya. Steemit penuh dengan orang yang cinta perdamaian dan kebebasan dengan komunitas yang kuat dan menyenangkan. Intrik dapat dengan mudah dibuat namun mereka yang terlibat akan sadar bahwa semua itu percuma.

In Steemit, People will get smarter to realize that there is no use of wasting too much time with something useless, it is much better to write and to read something much more important for us to grow and be much better, well, this is a positive thing about reward as well, isn’t it?! Why should we write something bad, hoax, do plagiarism, and spamming if we lost our chance to have a good and high reward anyway?!

Di Steemit, orang akan menjadi lebih cerdas untuk sadar bahwa tidak ada gunanya buang waktu banyak untuk hal-hal yang tidak berguna, lebih baik menulis dan membaca hal-hal baik yang bisa membuat kita tumbuh dan menjadi lebih baik, dan ini adalah imbas positif dari reward juga. Kenapa kita menulis sesuatu yang buruk, hoax, menjadi plagiat dan spamming kalau membuat kita kehilangan kesempatan mendapatkan reward yang baik dan tinggi? Iya, kan?!

I hope one day, more people will realize the good things about Steem and Steemit. It is us, all Steemian who can talk to the world about it, and I think we all must do. We all should move the era of idiocy to the era of brilliance. Just write the things right, and make sure we all are doing it right! Citizen journalism should be continued in a better way.

Saya harap satu hari nanti, akan lebih banyak orang yang sadar sisi baiknya dari Steem dan Steemit. Kitalah para Steemian yang dapat mengutarakannya pada dunia, dan saya pikir kita semua sebaiknya melakukannya. Kita harus pindah dari era kebodohan kepada era kecerdasan. Tulislah semuanya dengan benar, dan pastikan kita semua melakukan yang benar. Jurnalisme warga harus dilanjutkan dengan cara yang lebih baik.

Bandung, 11 Januari 2018

Warm Regards – Salam hangat selalu,

Mariska Lubis

Sort:  

Yang baru gabung Steemit wajib baca postingan ini.

betul yang di atas saya ini :)

Pemaparan ilmu yang sangat bermanfaat dan saya sangat yakin bahwa apa yang telah disampaikan oleh @mariska.lubis, benar adanya. Pengalaman saya : jauh berbeda dengan pengalaman @mariska.lubis, karena saya bukanlah penulis yang handal dan belum tahu persis cara penulisan yang benar dan layak dipublikasikan, akan tetapi dengan kehadiran steemit di Indonesia menjadi ruang bagi saya untuk terus menggali hal baru dan ilmu pengetahuan yang banyak sekali saya dapatkan disini, dan terima kasih tak terhingga kepada Curator Indonesia @aiqabrago, @levycore yang telah susah payah menghadirkan steemit dan memperkenalkan kepada kita semua, terima kasih juga kepada @mariska.lubis yang selalu membantu dan memberikan komentar untuk terus kita bersemangat menulis di steemit ini.

Dulu saya silent reader di kompasiana. Penulia saya gemari ada banyak. Mereka hebat-hebat. Tetapi favorit saya cuma 3 orang: Teh ML, bang @atjeh01 (@rismanrachman) dan Abanggeutanyo. Sepertinya ketiga favorit saya tsb sudah pergi jauh sekali dari kompasiana. Eh, yang dua orang ketemu lagi disini. Dan saya merasa sangat beruntung. Terimakasih buat semua opini-opini yang mencerahkan selama ini. :)

oh ya? Hehehe... ya Kompasiana sudah jauh berbeda dari awal sehingga saya tidak kerasan lagi di sana... salam hangat selalu...

Ter-Bijaksana

bisa aja hehehe...

teknologi maju kita juga harus maju,

masa kita kalah sama teknologi ya?

Saya masih main FB n IG, unt jualan trip haha

hahaha itu lain lagi tujuannya... wkwkwk... untuk ekonomi kan? wkwkwk

Pilihan yang tepat untuk tetap eksis di steemit ya mbak @mariska.lubis. sukses selalu untuk mbak @mariska.lubis yang tulisannya selalu enak dibaca

iya Steemit ajalah, capek yang lain... salam hangat selalu...

Bu @mariska berapa jempol yang harus saya beri untuk anda... inspiratif dan motifasi besar untuk saya agar terus mempromokan steemit meskipun bukan dari kalangan mereka yang pandai dalam menulis. Saya bangga jadi anggota steemit selain mendapatkan teman, ilni dan saya jiga mendapatkan hasil tulisan saya.. Sekarang saya sering promokan steemit kepada teman-teman saya dengan kemamapuan saya yang terbatas ini..

ya memang Steemit membuat kita jadi terus semangat dan berusaha terus positif ya! salam hangat selalu... semangat!

Semenjak di steemit aku jadi jarang buka medsos hehe

malas ya? capek!

metsos yang satu ini emang ketagihan ya,apalagi postingan kita di bayar..hehehe .

hehehe ya yang penting adalah harus selalu original dan konsisten membuat posting terbaik.

Iya ka, apalagi klo fb kebanyak beritanya ga bisa di percaya hehe. Tapi kalo steemit mah kan kontennya pada bagus semua jadi betah hehe