Cerita Inspirasi | Aku Ingin Membeli Waktumu Ayah...!

in #life7 years ago

image


Seringkali dalam kesibukan bekerja, kita sering melupakan keluarga, demi karir dan uang yang banyak sehingga melupakan kewajiban kita sebagai kepala keluarga terhadap istri dan anak-anak.

Walaupun akhirnya semua itu kembali kepada keluarga, tetapi tidak ada gunanya di saat hubungan keluarga sudah retak dan mereka meninggalkan kita.

Nah, kali ini saya ingin menceritakan sepenggal kisah antara ayah dan anak, sepenggal kisah yang membuat kita terinspirasi dengan kelakuan seorang anak yang ingin membeli waktu ayahnya agar dapat bersama dengan dia walaupun hanya dalam waktu sebentar.

Sebut saja namanya Andi, seorang anak berumur 9 tahun yang sedang membutuhkan perhatian orang tuanya, namun orang tuanya yang sibuk bekerja, sehingga tidak ada waktu sedikitpun untuk keluarga. Ayahnya yang bernama Pak Budi yang bekerja disebuah perkantoran swasta, tidak mempunyai waktu banyak untuk anaknya, beliau pergi bekerja dari pukul 07.00 pagi dan pulang sampai pukul 21.00 malam.

Dimana waktu tersebut, Pak Budi pergi pada pagi hari anaknya Andi anaknya belum bangun dari tidurnya, sedangkan pada saat pulang malam hari, si Andi sudah waktunya tidur, sehingga Andi tidak bertemu sekalipun dengan ayahnya, membuat dia terasa ingin sekali bermain bersama ayahnya seperti anak lain pada umumnya.

Rasa kerinduan dan ingin perhatian dari ayahnya makin menjadi-jadi, membuat Andi ingin sekali menunggu ayahnya pulang, walaupun ibunya selalu menyuruh dia untuk tidur karena sudah waktunya tidur, akan tetapi dia terus merengek ingin bertemu dengan ayahnya.

image


Pada suatu malam, jam menunjukkan pukul 21.00 malam, Andi duduk diruang tamu menunggu ayahnya pulang, tak lama kemudian ayahnya pulang.

Tidak seperti biasanya, saat Pak Budi masuk kerumah terlihat Andi sedang duduk di sofa ruang tamu dengan baju tidurnya, padahal sudah waktunya tidur, Pak Budi terkejut dan langsung bertanya.

"Andi, kok belum tidur?" tanya Pak Budi

"Andi nunggu ayah pulang, karena Andi ingin tanya sesuatu sama ayah, berapa sih gaji ayah?" tanya Andi tiba-tiba.

"Lho, napa tanya-tanya gaji ayah? Andi mau minta uang lagi ya?" tanya Pak Budi kembali sembari terkejut mendengar pertanyaan anaknya.

"Nggak yah, Andi pengen tau aja..." kata Andi

"Baiklah, Andi boleh hitung sendiri ya, setiap hari ayah bekerja di kantor sekitar 10 jam, dan dibayar Rp. 300.000. Rata-rata satu bulan kerja ayah dihitung 25 hari kerja, jadi gaji ayah satu bulan berapa?" tanya Pak Budi pada anaknya.

Andi yang duduk dikelas 3 SD ini tahu apa yang ayahnya maksud, kemudian dia mengambil kertas dan pulpen dibawah meja sambil mencoret-coret dan mengerjakan tugas yang ayahnya berikan itu.

Sesaat kemudian Andi telah melaksanakan tugas tersebut, dan siap memberikan jawaban kepada ayahnya.

"Jadi, kalau satu hari kerja ayah dibayar Rp. 300.000 untuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp. 30.000 kan?" lapor Andi pada ayahnya.

"Betul, kamu pinter nak, sekarang tidur ya, sudah malam!" jawab Pak Budi

Akan tetapi Andi masih tidak mau beranjak dari duduknya, kemudian....

"Ayah, boleh Andi pinjam uang ayah Rp. 10.000?' pinta Andi kemudian.

Pak Budi terkejut mengenai permintaan anaknya, lalu dia bertanya "buat apa minta uang malam-malam nak, besok pagi aja ya, sekarang Andi tidur ya?"

"Tapi ayah ..." Andi tetap saja merengek.

Kemudian, dengan nada sedikit tinggi Pak Budi menyuruh anaknya agar cepat tidur.

"Sudah,,, sekarang tidur...!"

Lalu Andi dengan wajah yang sedikit putus asa lari ke kamarnya.

Pak Budi tampak menyesal dengan ucapannya, kemudian mengikuti anaknya ke dalam kamar. Di dalam kamar Pak Budi menemukan anaknya sedang menangis sambil memegang uang Rp. 20.000.

Pak Budi mendekati anaknya sambil mengelus kepala Andi, beliau berkata "maafin ayah ya nak! Untuk apa Andi minta uang malam-malam, besok kan masih bisa, jangankan Rp. 10.000, lebih dari itu akan ayah berikan!"

image


Kemudian, dalam tangisannya Andi menjawab "ayah, sebenarnya Andi tidak meminta, Andi hanya minjam sama ayah, nanti kalau tabungan andi sudah mencukupi dari uang jajan, akan Andi kembalikan".

"Baiklah, tapi untuk apa uang itu?" tanya Pak Budi

"Ayah, dari jam 8 tadi Andi nunggu ayah pulang, Andi mau ajak ayah nemenin Andi belajar yah, satu jam saja, Andi mohon. Tetapi Ibu sering bilang, kalau waktu ayah sangat berharga, jadi Andi mau beli waktu ayah untuk satu jam saja, Andi buka tabungan, tapi cuma ada uang Rp. 20.000, sedangkan ayah bilang tadi, ayah bekerja dibayar Rp. 30.000 satu jam, karena itulah andi pinjam sama ayah Rp. 10.000 untuk mencukupi kekurangan uang Andi" Pak Budi hanya terdiam mendengarkan penjelasan Andi.

Mendengar perkataan anaknya, Pak Budi langsung terenyuh, kehilangan kata-kata dan memeluk erat anaknya itu sambil menangis. Kemudian meminta maaf pada anaknya.

"Maafkan ayah ya nak..."kata Pak Budi dalam tangisnya.

“Selama ini Ayah lupa untuk apa Ayah bekerja keras. Maafkan Ayah sayangku” kata Pak Budi lagi.

Andi hanya terdiam membisu dalam pelukan ayahnya, seakan dia mengerti apa yang sedang dirasakan oleh ayahnya.

Dari kisah tersebut, mari kita renungkan kembali apa yang telah kita berikan kepada anak kita hari ini. Sudahkan kita memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup kepada anak kita?

Bagaimana kita harus memecahkan sebuah masalah, sedangkan masalah tersebut belum kita ketahui, ini sering kali terjadi pada anak kita yang tidak berani menceritakan masalahnya kepada setiap orang tua, inilah tugas kita orang tua mencoba memahami, memberikan perhatian, sehingga sebagai orang tua, kita akan tahu dan bisa menyelesaikan masalah yang sedang dirasakan oleh-oleh anak-anak kita.

image

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca artikel ini. Besar harapan jika bermanfaat untuk komentar dan resteem.

image



~ Salam ~


Bersyukur adalah cara terbaik agar merasa cukup, bahkan ketika berkekurangan. Jangan berharap lebih sebelum berusaha lebih.



image


Dalam hidup, setiap masalah adalah pelajaran berharga. Setiap cobaan yg datang adalah proses pendewasaan diri. Kebahagiaan tak akan datang menghampiri jika kamu tak menjemputnya. Ciptakan di pikiran, lanjutkan ke tindakan. Smile!

Sort:  

Trep trep saboh tapi jeut keu ubat

Teungoh sibok bacut @bangrully, hana sempat teumuleh lom

Thank you very much for the valuable information you have given.good days