Perihal melanjutkan studi

in #life7 years ago

Tiap ngeliat teman-teman persiapan TOEFL, rasanya terbeban kali. Untuk kalian-kalian yang mampu menaklukan 500-550 nilai TOEFL, kalian luar biasa sekali. Saya, masih seperti beberapa tahun sebelumnya, cuma mampu di test yang satunya. Dan terus berdoa, semoga ada keajaiban tiba-tiba test IELTS jadi gratisan ya kan. Smoga. Amiin :D

Fyi, TOEFL dan IELTS itu sama-sama test bahasa inggris, sama tapi tak serupa. Yang satu lebih sulit dari yang satunya? Its all depend :)

Tiap ngeliat satu per satu berangkat ke negara lain, ke benua lain, rasanya gak sabaran pengen ikutan juga. Pasti seru ketemu orang yang datang dari berbagai latar belakang, pasti asik sekali bisa belajar budaya baru di tempat baru, pasti seru jalan-jalan di negara itu. Yang terakhir, kadang memang jadi tujuan utama hehe

Source

Tapi ya namanya manusia, pengen ini pengen itu, walaupun di lubuk hati paling dalam belum pengen keluar indonesia lagi. Baru tahun ketiga, belum habis jelajah Aceh dan Indonesia, ngopi pun masih di tempat yang sama. Masih jalan di tempat kata kawan-kawan seperjuangan. Belum saatnya.

Tapi ketika satu persatu nanya, kapan lanjut kuliah. Rasanya pengen kabur ntah kemana. Walaupun situ nanya cuma sekedar basa-basi, sekedar ngisi kekosongan pas lagi nogbrol, tapi sini bingung tingkat dewa.

Jawab gak minat, dikata gak mau belajar lagi, gak mau upgdare diri. Jawab belum tau harus kemana setelah itu, dikata gak bersyukur dengan kerjaan yang sudah ada. Dijawab ntah lah, proposal penelitian pun belum ada satu kata, dikata pura-pura tak ada, nanti menjelang penutupan eh malah udah ada nama di sana.

Perihal melanjutkan kuliah ini terkesan sepele bagi sebagian orang. Ya kalau gak minat, ya gak usah. Sebagian lagi menganggap, kalau gak sekarang, kapan lagi. Usia juga masih sangat muda *ehm

Lanjut studi? Buat apa?

Melanjutkan studi bisa dikatakan usaha mengupgrade diri, terlepas misalnya bagi akademisi untuk kenaikan pangkat. Ntah iya pun yang ini. Eh kenaikan pangkat kan juga bentuk upgrade diri ya :D

Terlalu banyak keuntungan dari melanjutkan studi, apalagi kalau mau pindah ke kota yang berbeda setidaknya, maka ilmu yang didapat tidak serta-merta tentang pendidikan, atau penelitian yang sedang dijalankan, tapi way deeper. Pengalaman yang segudang banyaknya, yang dari sana ikut membentuk karakter seseorang juga, budaya yang sangat berbeda dengan yang familiar dengan kita, setidaknya ikut membuka mata kita.. we'll see it differently, somehow.

Salah satu yang bagi sebagian orang dianggap negatif tapi saya melihatnya cukup positif adalah bagaimana masyarakat di benua biru itu way too independent, masyarakatnya cuek sekali. Terkesan acuh dan tak peduli sekitar, jika kita bandingkan dengan kebiasaan masyarakat kita yang sangat sosial. By the time, baru ngerti, cueknya mereka untuk masalah personalnya orang, g ikut campus berlebihan, tapi cukup care sebenarnya.

Ketika kembali ke kampung halaman, kebiasaan di sana ikut terbawa. Tentunya dengan tetap beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggal kita. Tidak ada lagi kebiasaan yang kira-kira terlalu jauh masuk ke ranah personal seseorang. Ya walaupun kemudian akan ada pernyataan, " kamu jadi makin cuek setelah tinggal di sana" , hehe

Tidak semuanya bisa didapatkan pada saat bersamaan

Ada satu atau dua hal yang harus dikorbankan ketika kemudian kita memutuskan untuk melanjutkan studi. Bisa resign dari pekerjaan, harus menjual harta benda jika seandainya harus membawa serta keluarga, rencana-rencana masa depan yang sedang diagram harus dihentikan sesaat , dialihkan ke yang lain, atau malah dihentikan hingga studi diselesaikan di negeri seberang.

Di kampung halaman, satu dua dikorbankan. Di daerah tujuan, bisa jadi tiga empat lainnya didapatkan.

Source

Di awal postingan, maksud hati menyampaikan uneg-uneg soal pertanyaan kapan lanjut studi ini. Apalagi di bulan-bulan sekarang, ketika pendaftaran beasiswa mulai dibuka satu persatu. Di akhir, malah berbagi pengalaman yang secara gak langsung menyatakan saya ingin keluar lagi. Semua karena sebuah pesan ditengah jam santai sambil ngumpul dengan beberapa steemian tadi, "proposal apa kabar mira?" tanyanya. Ihh

Satu hal yang smoga semua orang mau mengerti; setiap orang punya jalan hidup yang berbeda, rejeki yang berbeda. Kita bisa berencana, tapi Tuhan yang menentukan semua.

So, kapan kita jadi full time traveler part time student lagi? :D :D

Sort:  

Dari pengalaman, IELTS lebih sulit dan memang ini utk study di eropa dan Australia. Sulit krn ada wawancara langsung alias tes speaking, mendengar alias listening, dan paling masalah bagi kebanyakan adalah writing... Apalagi jika tidak membiasakan diri menulis. Kalau Toefl sebenarnya yg paling dibutuhkan adalah fokus dan stamina karena capek sekali dengan soal yang begitu banyak. Sangat disarankan utk banyak istirahat sebelum tes dan juga fokus deh...

Saya pribadi punya pendapat, lalau mau lanjutkan studi, lanjutkan ke sekolah yang benar2 the best, walau sulit tapi itu tantangannya, hasilnya juga tidak akan mengecewakan. Rugi buang uang waktu tenaga bila hanya sekedar lanjut studi dan dapat gelar, harus dikejar ilmunya...

Ini sekedar berbagi saya, Toefl sy 600 lebih dan IELTS 8, itu karena syarat utk masuk ke sekolah2 impian, toefl min 570 dan Ielts min 7. Bukan karena hebat, tapi karena sy tidak mau rugi. Dua tahun saya terus kejar belajar sendiri bahasa setiap hari. Capek tapi rasanya senang karena mampu mengalahkan kemalasan diri. Dan akhirnya pun masuk sekolah impian.

Semoga memicu semangat! Salam hangat...

Wah, Teh @mariska motivasinya makjleb! Bener banget, jangan tanggung2, ya, Teh? Jangan setengah2, agar hasilnya pun optimal.

Jadi Mira kapan nih lanjut studi lagi? *Haha. Kok malah ikutan nanya.

Wah mau dong Teh @mariska.lubis bagi trik-trik cara belajar mandirinya. Saya ingin sekali bisa berbahasa inggris dengan baik. Untuk ikut kursus sudah tidak bisa lagi berbagi waktu. Sudah sibuk dengan kerja dan keluarga...hehe

Sekedar berbagi teknik belajar bahasa asing...

Belilah buku tebal... Bagi setiap halaman menjadi 3 bagian, lajur pertama adalah untuk kata, lajur kedua adalah cara membaca, lajur ketiga adalah artinya. Setiap hari konsisten cari 10 kata, baik dari bacaan, lagu, atau lainnya. Tuliskan kata dan cari cara membaca serta artinya di kamus. Hafalkan dan terus diingat walau kata tiap hari bertambah. Dengan cara ini, 1 bulan saja sudah membah 300 kosa kata, bukan hanya hafal artinya tetapi juga benar cara membacanya. Menambah kosa kata akan sangat membantu.

Semoga berguna dan bermanfaat. Sorry nih @rahmanovic, jadi buka lapak di sini... ;D

Kak @mariska.lubis , ini udah bisa jd 1 postingan 😂😂😂

Danke sehr sharingannya.

Setuju bagian jangan setengah2, selain karena biaya yg g sedikit, juga ngapain ikut seadanya trus belakangan harus ngulang lagi. Sekali capek tap maksimal hasilnya.

Ini lg belajar toefl juga, seumur2 baru kali ini serius hahahaha.

Btl tu, dari buku bacaan justru sangat membantu untuk belajar bahasa asing. Apalagi di bagian reading, aman inshallah.

Mira pribadi di ielts merasa jauh lebih mudah, bisa jadi karena formatnya gak sekaku toefl, dan pengalaman hidup di luar cukup membantu.

Kak @alaikaabdullah wkwkw.. itulah kak yg bkn mumang, belum terfikir utk kluar dalam waktu lama, cuma semacam dituntut, makanya anak mudinya galau hana meuho. Tapi godaan melihat sisi dunia lainnya cukup menggoda juga haha. Lakee doa kak ya 😂😂

Bersyukur menyimak postingan iniii...alhamdulillaah dapat trik keren. Makasih Mira @rahmanovic dan Mbak @mariska.lubis.

Seperti pemikiran Mira juga, ada teman yang menyarankan fokus ke IELTS saja, TOEFL mah harus kuat di grammar dan structure, ga cocok buat autodidak semacam Aini. Karena beneran, ga sempat lagi ikut les ini itu. Tapi kalau belajar di rumah direcoki anak2 melulu. Hahaha...

Lalu ketika lihat biaya test IELTS lalu...hening. Ngumpulin sbd aja kali yaaa buat tes IELTS 😂😂😂😂

Hhahahah setuju kak... Rajin2 nukis ngumpulin sbd buat biaya test 😂😂

Daku capek kejar, tak ketemu juga angka 500 itu ITP...

Hahahahhaha kali ni harus dapat kayak kak mariska tu 😂

Semua tergantung niat dan usaha. Ayo semangat mengejar impian dan cita-cita

Semangaaaattt :)

Saya pasrah mau ngelanjutin kuliah, alhasil jalan2 sajalah

Hahahhaha selesaikan yg sudah dimulakan far 😀😀

Hahaha iya..itu biang keroknya. Mkanya trauma kuliah lg

Tidak semuanya bisa didapatkan pada saat bersamaan. It's so true. Dari sebelum married uda niat x mau lanjut kuliah, tapi sampe sekarang gak gerak-gerak. Apalagi sejak berkeluarga, rasanya makin jauh aja sama rencana itu. Kalau ada rencana mau tes2 TOEFL kabar-kabari ya kak @rahmanovic. :D

Kk mira ikut yg tgl 12 marett di uin sri 😀😀😀

TOEFL or IELTS?

Sukses yaaaa kak ;)

Kak Mira mau lanjut study lagi ya? Wah luar biasa. Yel pun juga kepingin, tapi lagi, lagi karena dua makhluk cantik IELTS dan TOEFL itu 😥

Hahahha tp harus dihadapi kalau mau lanjut studi