Besarnya Nilai Saling Memaafkan Dalam Kehidupan
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum steemians...
Pada suatu hari, Rasulullah SAW sedang berkumpul dengan para sahabatnya. Rasulullah SAW menjawab, Allah SWT berfirman, _"Bagaimana mungkin saudaramu ini bisa melakukan itu, karena tidak ada kebaikan di dalam dirinya?" Orang itu berkata, _"Ya Rabb, kalau begitu, biarlah dosa-dosaku dipikul olehnya." Sampai di sini, mata Rasulullah SAW berkaca-kaca. Beliau Rasulullah SAW tidak mampu menahan tetesan airmatanya. Beliau menangis... Rasulullah SAW melanjutkan kisahnya. Lalu Allah berfirman kepada orang yang mengadu tadi, Orang itu mengangkat kepalanya, lalu ia berkata, Allah berfirman, Orang itu berkata, Allah berfirman, Orang itu terheran-heran, sambil berkata, Allah berfirman, Orang itu berkata, Allah berfirman, Setelah menceritakan kisah itu, Rasulullah saw. bersabda, Pekerjaan hati yg nilainya tinggi di hadapan Allah adalah minta maaf, memberi maaf, dan saling memaafkan. Semoga lelah hati kita selama ini menjadi manfaat dihari perhitungan nanti.... Saudara-riku tercinta... By @umihumaira
Di tengah perbincangan dengan para sahabatnya, tiba-tiba Rasulullah saw. tertawa ringan sampai-sampai terlihat gigi beliau yang putih dan rapih.
Umar r.a. yang berada di di situ, bertanya, "Demi engkau, ayah dan ibuku sebagai tebusannya, apa yang membuatmu tertawa, wahai Rasulullah?"
"Aku diberitahu bahwa pada hari kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala mereka di hadapan Allah. Salah satunya mengadu kepada Allah sambil berkata, ‘Ya Rabb, ambilkan kebaikan dari orang ini untukku karena dulu ia pernah berbuat zalim kepadaku’.
Lalu, beliau Rasulullah berkata,
"Hari itu adalah hari yang begitu mencekam, di mana setiap manusia ingin agar ada orang lain yang memikul dosa-dosa nya."
"Angkat kepalamu..!"
"Ya Rabb, aku melihat di depanku ada istana2 sangat megah yang terbuat dari emas, dan di dalamnya terdapat singgasana yang terbuat dari emas dan perak bertatahkan berlian, intan dan permata.
Istana-istana itu untuk Nabi yang mana, ya Rabb?
Untuk orang jujur yang mana, ya Rabb?
Untuk syuhada yang mana, ya Rabb?’
"Istana-istana itu diberikan kepada orang yang mampu membayar harganya."
"Siapakah yang bakal mampu membayar harganya, ya Rabb?"
"Engkau juga mampu membayar harganya.
"Dengan cara apa aku membayarnya, ya Rabb?"
"Caranya, engkau maafkan saudaramu yang duduk di sebelahmu, yang kau adukan kezalimannya kepada-Ku."
"Ya Rabb, kini aku memaafkannya."
Kalau begitu, pegang tangan saudaramu itu, dan ajak ia masuk surga bersamamu.
"Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian saling berdamai, sesungguhnya Allah mendamaikan persoalan yang terjadi di antara kaum muslimin.
Mari kita saling maaf memaafkan, tanpa harus menunggu Ramadhan atau Idul Fitri...
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://kampus2ku.blogspot.com/2017/05/keutamaan-sikap-pemaaf.html