mather mat || sajadah ibu

Morning still so dark, ali still sleeping in her sweet dream. Sounds cricket still mengnyanyai -nyayi corner of the door as if bersahutan with lizard lizard wall. Sekan-will they mutually reciprocate and understand that the morning will soon arrive.

Mother's room door squealed,
as always the mother is always the first to get up, prepare everything for everything at home, when everything is still sleeping in sleep,

The awakened Ali still feels reluctant to get out of bed, though faintly azan dawn sounds through the cracks of the room wall, Ali is still waiting to be awakened by the mother.

Mother will not tolerate in the case of praying at the beginning of time. Ali was rushed to get up from his bed to get ready for dawn prayers.

Time has never waited.
Alipun has now become accustomed to waking up to perform prayers at the beginning of time not only alone but Ali is now performing in congregation. No longer with mother's mat ...

---

---

🐳

Pagi masih begitu gelap, ali masih terlelap dalam mimpi manisnya. Terdengar jangkrik masih bernyanyai -nyayi disudut pintu seakan bersahutan dengan cicak cicak didinding.
Sekan-akan mereka saling bersahutan dan saling mengerti bahwa bahwa pagi akan segera tiba.

Pintu kamar ibu berdecit,
seperti biasa ibu selalu yang pertama -tama bangun, mempersiap segala sesuatu untuk semuanya dirumah, saat semuanya masih terlelap dalam tidur,

Ali yang telah terbangun masih merasa enggan untuk beranjak dari tempat tidur, walau sayup-sayup azan subuh terdengar melewati celah-celah dinding kamar, Ali masih saja menunggu untuk dibangunkan oleh ibu.

Ibu tidak akan mentolerir dalam hal mengerjakan shalat diawal waktu. Ali pun bergegas bangun meninggalkan Tempat tidurnya untuk segera bersiap-siap melaksanakan shalat subuh.

Waktu memang tiada pernah menunggu.
Alipun kini telah terbiasa bangun untuk melaksanakan shalat diawal awal waktu tidak hanya sendiri namun Ali kini melaksanakan secara berjamaah. Tidak lagi dengan sajadah ibu...

---

---

---

---