THE SCIENCE OF HEARTBREAK

in #life7 years ago (edited)

maxresdefault.jpg

Setiap orang pasti pernah jatuh cinta, dan setiap orang juga pernah patah hati, termasuk saya. Ketika orang yang kita cintai justru tidak mencintai kita dan hanya menganggap kita sebatas teman (friendzone, kata kids jaman now). Bertahun-tahun mencintai tetapi Cuma dianggap sebagai kekasih bayangan untuk menemani saat dia merasa sepi. Tentunya hal itu membuat kita patah hati, yang kita rasakan saat patah hati adalah sedih, rasa seperti ingin menangis, mager dsb. Hal ini sering membuat saya bertanya-tanya, mengapa saya bisa merasakan hal-hal seperti itu ketika patah hati, karena saya termasuk orang yang kepo saya browsing bagaimana caranya supaya saya tidak sedih lagi? Ada gak sih obat-obat untuk menghilangkan rasa sedih? Atau makanan yang membuat kita happy?

Saya berharap tulisan saya ini bisa membantu orang-orang yang mungkin sedang patah hati agar bangkit kembali, dan mudah-mudahan cepat move on lah. Tulisan ini juga merupakan sebuah hukuman dari teman saya @akinmutta yang harus saya selesaikan karena saya kalah dalam challenge yang lalu

So, this is the science of heartbreak

Fakta-fakta yang terjadi ketika kita patah hati

Fakta pertama, emotional pain = fisikal pain
Penelitian yang dilakukan di University of Michigan tahun 2011 mengatakan bahwa emotional pain atau rasa sakit secara emosional itu dipersepsikan sama seperti rasa sakit secara fisik di otak kita. Pada penelitian itu, sekian subjek yang baru saja patah hati otak mereka dimonitor dengan menggunakan MRI untuk mengetahui bagian otak mana yang teraktivasi pada saat sakit. Pertama, mereka ditunjukkan foto mantan kekasih mereka, kemudian mereka diberi stimulus nyeri, mereka dipukul atau dicubit (intinya mereka diberi rasa nyeri secara fisik) ternyata bagian otak yang teraktivasi yang ditunjukkan di MRI itu menunjukkan bagian otak yang sama. Jadi intinya sakit hati karena putus cinta atau emotional pain lain itu sama sakitnya seperti sakit secara fisik misalnya dipukul atau dicubit, otak kita menginterpretasikannya sama-sama sebagai rasa sakit. Jadi memang patah hati itu seperti ditonjok beneran sih.

Fakta kedua, withdrawal is real
Artinya ketika kita patah hati itu sama seperti orang sakau ketika mereka lepas atau menghentikan penggunaan narkoba itu. Cinta itu seperti kokain karena membuat kita ketergantungan, segala sesuatu yang menyenangkan bagi otak itu akan membuat otak kita ketagihan dan hal yang sama terjadi pada cinta. Jadi kita pun akan mengalami sindroma putus cinta.

Fakta ketiga, susah tidur
Mengapa kita mengalaminya? Saat kita patah hati hormon-hormon seperti dopamin dan oksitosin (hormon yang membuat kita merasa senang) itu akan langsung turun dan digantikan oleh adrenalin dan kortisol, lalu saraf simpatis juga akan meningkat akhirnya kita jadi merasa deg-degan, cemas dan khawatir. Jadi secara emosional kita memang merasakan sesuatu yang tidak enak. Selain itu hormon kortisol juga menyuruh otak untuk mengalirkan darah ke seluruh otot-otot kita, karena kortisol adalah hormon yang muncul ketika kita stres dan tegang seperti orang yang ingin berperang akhirnya otot jadi tegang dan seperti siap berperang, karena kita bukan ingin berperang maka otot yang seharusnya dipakai untuk berperang justru tidak digunakan, sehingga menyebabkan otot-otot kita bengkak, hal ini lah yang membuat kita merasa tidak enak badan (tidak enak body, kata kids jaman now).

Fakta ke empat, gejala pencernaan, diare, sembelit/susah BAB
Hormon Kortisol juga menurunkan aliran darah ke pencernaan dan ini yang menyebabkan kita mengalami diare, sembelit, dan susah BAB.

Fakta ke lima, gampang sakit
Hormon stres akan menurunkan sistem imun kita sehingga kita gampang lelah dan lebih rentan terhadap penyakit. Selain itu, karena tegang dan lelah orang juga akan jadi tidur terus. Ada orang patah hati yang jadi insomnia dan ada orang yang patah hati justru lebih sering tidur.

Fakta ke enam, patah hati=banyak makan
Makan akan membantu melepaskan hormon endorfin atau hormon bahagia. Karena kita mendambakan rasa senang akibat patah hati, dan endorfin menyebabkan kita merasa senang akhirnya kita banyak makan untuk merasa senang.

Fakta ke tujuh, patah hati=tidak nafsu makan
Aliran darah ke pencernaan menurun sehingga menyebabkan kita kehilangan nafsu makan. Intinya, ketika kita patah hati semua hormon di dalam tubuh kita tidak seimbang.

Fakta ke delapan, depresi
Apabila semua gejala ini tidak teratasi dan kita tidak bisa membantu diri kita sendiri malah akan bisa mengarah menjadi depresi. Jika sudah mengarah ke depresi maka kita harus mencari bantuan misalnya menjumpai psikiater

Solusi ketika patah hati

1.Berpikir dan berlaku positif
Lakukan hal-hal yang bisa membuat kita senang untuk menetralkan kembali kadar hormon di tubuh kita.

2.Olahraga
Kita bisa melakukan olahraga karena olahraga secara medis memabntu mengeluarkan hormon endorfin(hormon yang membuat bahagia) di tubuh kita, otomatis kita akan merasa senang.

3.Stay away from drugs!
Jauhi obat-obatan apapun itu. Jangan malah melarikan diri ke hal-hal yang seperti itu. Sangat disayangkan apabila kita merusak kehidupan kita hanya karena seseorang yang memang bukan jodoh kita. Obat-obatan terlarang itu hanya akan menimbulkan kesenangan yang semu, masalah kita juga tidak akan hilang.

4.Get Help
Kita bisa meminta bantuan kepada orang tua, teman-teman ataupun saudara untuk membantu kita melewati saat-saat down, jika memang sudah parah dan tidak bisa teratasi maka kita harus meminta bantuan profesional seperti psikolog/psikiater.

5.Take your time
Seperti sakit fisik yang butuh waktu untuk sembuh, emotional pain also takes time to heal

”The best thing in life is that it’s always moving”

Hidup itu selalu berjalan, jadi ”Bad things pass into good things, good things pass into better things”

Sort:  

Saya pernah patah hati, saat itu saya berada titik terburuk dalam kehidupan saya, yang tidak terjadi hanya gila. saya butuh 7 tahun untuk pulih dari keadaan itu. Solusi patah hati diatas sangat bagus... tetapi tidak ada satupun solusi diatas saat itu yang berhasil mengatasi keterpurukan, bahkan solusi mengungsi ke daerah lain pu dilakukan tetap tidak memperbaiki keadaan yang ada hanya memperburuk situasi psikologis. Setelah 7 tahun, hanya ada satu solusi yang berhasil mengobati yaitu menperdalam Ilmu Agama walau harus diakui tidak berhasil secara instan. Posting yang sangat bagus dan bermanfaat. layak mendapat upvote. walau saya tak kenal sama sekali dengan yang punya posting. Tapi you have my vote walau nilai nya ndak seberapa! teruslah menulis konten yang berkualitas @yettiphonnayani

Terimakasih sebelumnya pak.
Pepatah bilang tak kenal, makanya kita kenalan. Saya dari meulaboh.
Menurut cerita bapak, berarti bapak sudah mencapai tahap depresi. Memang utk tahap depresi dibutuhkan banyak pihak yg harus membantu. Saya rasa perempuan yg bapak cintai itu suatu saat akan menyesal karena meninggalkan org yg tulus seperti bapak. Buktinya bapak harus menghabiskan waktu 7 tahun utk move on. Tapi harus ttp semangat pak, ada cinta lain yg menunggu diluar sana.

So beautifull and full inspiration.

Loading...