Inilah Alasan, Kenapa Kita Harus Menggunakan Linux
Walaupun Linux sudah hadir sejak tahun 1991 lalu, namun keberadaan Linux sebagai sistem operasi komputer masih kalah populer dibanding Windows.
Disadari atau tidak, Linux sebenarnya ada di sekitar kita, ia ada pada smartphone yang berjalan dengan sistem operasi Android. Selain itu Linux telah digunakan disejumlah pusat data dunia, salah satunya menjadi sistem operasi utama pada komputer di stasiun luar angkasa internasional, Linux juga banyak digunakan sebagai platform pada backbone yang mengatur lalu lintas data di Internet, namun sebagian dari kita tidak menyadari hal itu.
Dan sesuai dengan perkembangan yang ada saat ini, Linux telah dibuat dengan tampilan antarmuka (user interface) yang tak kalah menarik dengan Windows ataupun Mac OS, sehingga sistem operasi Linux selain sangat efektif bagi pengguna rumahan atau perkantoran ia juga sangat mudah untuk digunakan.
Ada sejumlah alasan yang menurut saya cukup krusial, kenapa kita harus menggunakan Linux sebagai sistem operasi di komputer/laptop kita.
1. Linux itu bersifat Open Source dan Gratis
Berdasarkan informasi yang dirilis oleh Global Software Piracy Study dari Business Software Alliance (BSA) menyebutkan bahwa pembajakan software di Indonesia telah mencapai 86%, presentase ini telah menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat pembajakan software tertinggi di ASEAN.
Salah satu pemicu terjadinya pembajakan di Indonesia lantaran harga software dan sistem operasi Windows dijual dengan harga yang dirasa terlalu mahal bagi sebagian pengguna. Berbeda dengan sistem operasi Windows, sistem operasi Linux termasuk FOSS (Free & Open Source Software) artinya bahwa aplikasi perangkat lunak ini bersifat bebas dengan sumber terbuka, dengan begitu pengguna bisa menggunakannya secara gratis tanpa harus membayar biaya lisensi dan dengan sumber terbuka yang ada, para pengguna juga bisa memodifikasi dan mendistribusikan kembali sistem operasi ini secara bebas.
Saat ini, kita bahkan dapat mengunduh sistem operasi Linux yang dikembangkan oleh berbagai distro secara gratis (tentu hanya membayar biaya akses Internet-nya saja), ada sejumlah website yang menawarkan berbagai file .ISO Linux gratis yang siap diunduh dan digunakan oleh pengguna. Menariknya, kita bahkan boleh menjual atau mendistribusikan kembali sistem operasi Linux yang telah kita unduh tadi tanpa khawatir melanggar hak cipta.
Jika boleh saya mengungkapkan hal di atas dengan kata-kata yang sedikit agak mainstream, “Pake Linux itu tidak dosa” karena tidak ada aplikasi yang harus di-‘crack‘ yang mana meng-crack itu sama dengan mencuri
2. Sistem operasi Linux relatif lebih ringan dibanding Windows
Mungkin sebagian dari kita akan bertanya, “Apakah laptop saya kuat untuk menjalankan Linux?”, pertanyaan itu sangat wajar muncul di kalangan pengguna Windows karena paradigma yang ada saat ini mengarahkan bahwa sebuah sistem operasi keren selalu membutuhkan resource yang besar, seperti RAM yang tinggi, harddsik yang besar dan prosesor yang cepat.
Walaupun sistem operasi Linux memang akan lebih ngebut jika menggunakan spesifikasi hardware yang tinggi, namun sejumlah platform Linux telah dibuat untuk bisa berjalan pada spesifikasi hardware yang rendah. Sistem operasi Knoppix dan Puppy Linux misalnya, ia bisa sangat smooth berjalan pada komputer yang diotaki dengan prosesor berkecepatan kurang dari 1 GHz, RAM 512 MB dan hanya menggunakan ruang harddisk yang sangat kecil (kurang dari 1 GB saja).
Selain itu, Linux juga memiliki kemampuan Plug and Play (PNP) yang lebih baik dengan berbagai hardware sehingga pengguna tidak lagi harus meng-install driver untuk sejumlah perangkat seperti VGA card, sound card, scanner, kamera, dan bahkan printer.
3. Linux relatif lebih aman dan tahan Virus
Jika boleh saya katakan, sebenarnya di dunia ini tidak ada virus komputer, yang ada hanyalah virus Windows, karena kebanyakan virus komputer yang ada memang telah ditujukan untuk sistem operasi Windows dan aplikasi yang berjalan di lingkungan Windows.
Kendati demikian, memang tidak ada sistem yang benar-benar aman 100%, namun Linux telah dirancang dan dibuat secara open source (sistem terbuka) dimana komunitas Linux akan selalu memberikan perbaikan-perbaikan keamanan untuk setiap ancaman yang ditemukan. Menariknya, virus yang ditujukan untuk sistem operasi dan aplikasi Windows tidak akan bisa berjalan di Linux, bahkan saya seringkali menghapus virus yang bersemayam di USB Flashdisk rekan-rekan mahasiswa/dosen sama seperti menghapus file saja.
Dengan menggunakan Linux kita tidak usah lagi khawatir bahwa file kita akan terkena virus dan dengan begitu di komputer yang menggunakan Linux tidak lagi membutuhkan program anti-virus. Lebih jauh jika kita menggunakan Linux di lingkungan perusahaan, maka akan memangkas biaya TCO (total cost of ownership) yang relatif sangat signifikan.
4. Memiliki tampilan yang user-friendly
Seperti yang saya ulas di awal tulisan ini, seiring dengan perkembangannya sekarang, tampilan Linux kini telah lebih mudah dipahami alias user-friendly. Pengguna tidak lagi harus menghapal kemudian mengetikan suatu perintah, namun cukup dengan melakukan ‘point-and-click’ melalui mouse, maka aplikasi atau perintah bisa dijalankan dengan sangat mudah.
Tampilan dari sistem operasi Linux juga sangat mudah dimodifikai sesuai dengan apa yang kita inginkan, Linux telah membuat sebuah komputer benar-benar begitu personal karena setiap pengguna dapat menentukan sendiri tampilan dan model interface apa yang ingin mereka gunakan pada komputernya masing-masing. Hey, bukankah memang seperti inilah seharusnya sebuah komputer dapat digunakan?, karena ia merupakan sebuah ‘PC’ ya…. sebuah Personal Computer.
5. Kompatibilitas File
Tidak hanya file multimedia saja yang bisa dibuka degan Linux, namun file-file aplikasi perkantoran dari Windows juga dapat dikenali dan dibuka dengan aplikasi di Linux, begitu juga sebaliknya sehingga kita bisa saling berbagi file dengan pengguna lain yang tidak menggunakan Linux.
Saat ini, ada sejumlah aplikasi perkantoran yang biasa digunakan di lingkungan Linux, beberapa diantaranya adalah AbiWord, OpenOffice dan LibreOffice, baru-baru ini The Document Fundation (perusahaan yang berada dibalik lahirnya aplikasi LibreOffice) telah mengumumkan bahwa per bulan Oktober 2015 lalu pihaknya telah memiliki 1,000 orang programmer yang telah membantu secara sukarela melakukan pengembangan aplikasi LibreOffice sejak aplikasi perkantoran itu dirilis ke publik pada September 2010 lalu.
Menariknya, semua aplikasi perkantoran di Linux itu bisa diunduh dan digunakan secara cuma-cuma alias gratis, bahkan pada sejumlah distro tertentu, aplikasi ini telah langsung terpasang ketika pengguna menginstal Linux tersebut. Tidak hanya aplikasi perkantoran, Linux juga telah menyertakan sejumlah aplikasi lainnya untuk digunakan seperti aplikasi pengolah gambar, games dan bahkan tool-tool yang dibutuhkan untuk penggunaan pekerjaan secara spesifik yang sengaja dijejalkan pada distro Linux tertentu.
Sebagai informasi tambahan, tautan berikut ini akan menunjukkan daftar padanan aplikasi Windows di Linux yang mungkin dapat menjadi acuan ketika kita akan bermigrasi ke Linux.
6. Dukungan Komunitas
Ada dua jenis dukungan komunitas di Linux, yang dibedakan menjadi dua yakni Dukungan Komunitas Pengguna dan Dukungan Profesional. Dari namanya dapat kita tebak bahwa Dukungan Komunitas Pengguna adalah dukungan dari para pengguna atau pengguna yang memiliki keahlian lebih yang dapat menuliskan kode-kode di Linux untuk memberikan bantuan kepada pengguna Linux lain, para pengguna jenis ini bisa ditemukan di mailing list, forum atau melalui layanan chatting baik di YM maupun di mIRC. Jika kita berfikir bahwa mIRC adalah layanan chatting yang kuno, namun layanan ini nyatanya masih digunakan dan bahkan telah menjadi media chatting populer di Internet, termasuk di kalangan pengguna Linux.
Sedangkan Dukungan Profesional adalah dukungan yang diberikan langsung oleh pembuat distro Linux yang bersangkutan, misalnya distro Ubuntu yang dikembangkan oleh perusahaan Canonical Ltd yang digawangi Mark Shuttleworth, mereka akan memberikan dukungan penuh bagi pengguna Linux Ubuntu hingga ke tingkat profesional.
7. Kemudahan mendapatkan software
Jika kita masih berfikir bahwa Linux merupakan aplikasi yang sulit digunakan, maka itu akan berubah ketika kita mulai menggunakan Linux hari ini. Sama seperti layanan Google Play untuk Android atau iTunes Apps Store untuk pengguna Apple, di dalam kebanyakan distro Linux telah disediakan repositori aplikasi yang disimpan dalam Software Center, dimana pengguna bisa dengan mudah mengunduh semua aplikasi yang dibutuhkan mulai dari aplikasi produktivitas, hiburan, permainan, aplikasi utilitas atau yang lainnya hanya dengan sekali klik saja.
Walaupun kebanyakan aplikasi tersedia secara gratis, namun bukan berarti bahwa aplikasi tersebut “kacangan”, kebanyakan aplikasi justru sangat bagus dan bahkan jauh lebih baik dari aplikasi berbayar yang ada pada sistem operasi lain, kendati demikian, di Linux juga ada sejumlah aplikasi berbayar, hanya saja jumlahnya jauh lebih sedikit dibanding aplikasi gratisan.
So, tunggu apa lagi? jangan takut dan ragu untuk menggunakan Linux, jika khawatir data lama kita akan hilang karena menginstal Linux, kita bisa mencoba Linux dengan metode Live terlebih dahulu. Metode ini memungkinkan kita untuk menjalankan langsung dari CD/DVD ataupun USB Flashdisk kemudian merasakan pengalaman yang sama saat distro Linux tersebut diinstal secara permanen pada harddisk. Untuk mencoba Linux Live pada USB, kita bisa mengikuti langkah-langkahnya disini.