Mengapa Harga Bitcoin Sangat Bergejolak?
Pekan lalu, harga bitcoin hampir menembus rekor baru di kisaran 68.000 dollar AS per keping atau hampir menembus Rp 1 miliar.
Namun demikian, hanya dalam waktu sepekan, harga bitcoin telah merosot hingga 7,6 persen menjadi sekitar 58.719,59 dollar AS per keping.
Sebelum kembali menguat, pada pertengahan tahun ini, harga bitcoin sempat anjlok hingga lebih dari 50 persen menjadi sekitar 30.000 dollar AS per keping setelah sebelumnya melesat di kisaran harga 65.000 dollar AS per keping.
Gejolak harga bitcoin ini pun menimbulkan pertanyaan bagi para pemain bitcoin pemula. Sebenarnya, mengapa harga bitcoin bergejolak? Faktor-faktor apa yang menyebabkan gejolak harga bitcoin?
Faktor Gejolak Harga Bitcoin
Dilansir dari Investopedia, banyak hal bisa menjadi faktor penyebab gejplak harga bitcoin.
Beberapa di antaranya yakni berita buruk, jumlah bitcoin yang sangat terbatas, serta perkara keamanan.
Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa faktor harga bitcoin bergejolak:
Sentimen Berita Buruk
Harga bitcoin sangat mudah terpengaruh oleh sentimen berita, mulai dari pernyataan pemerintah mengenai aturan terkait bitcoin, serta pernyataan yang diberikan oleh individu hingga perusahaan.
Misalnya saja, cuitan CEO Tesla Elon Musk melalui akun Twitternya beberapa waktu lalu, yang menyatakan bakal berhenti menerima aset kripto sebagai alat pembayaran, menyebabkan aksi jual terjadi secara besar-besaran terhadap mata uang kripto tersebut.
Berita lain yang sempat membuat harga bitcoin merosot tajam yakni pemberitaan kebangkrutan Mt Gox pada awal tahun 2014, serta salah satu bursa kripto Korea Selatan Yapian Youbit beberapa waktu terakhir.
Jumlah yang Sangat Terbatas
Alasan lain yang menyebabkan harga bitcoin bergejolak yakni jumlah bitcoin yang sangat terbatas.