Jangan Lemah Kali, Wak!

Coba dengar ke-30 lagu Apache13 yang sudah diproduksi dalam tiga album itu, tunjukkan pada kami di lagu mana pernah kami ajak kalian meratap hingga meronta-ronta dalam kesedihan. Lagu mana yang menyuarakan dukalara yang memilukan dan menggiring kita ke jurang putus asa dan merana? Ada? Seingat kami tidak. Sebagian Apachian bertanya, mengapa tidak buat lagu yang mewakili perasaan terluka barang satu dua. Bukankah di dunia ini selalu ada orang yang luka sebab cinta? Baik, sekarang kami jawab.

Sejak dulu kami sudah menulis prinsip bahwa Apache13 tidak dibangun untuk menyampaikan suara orang-orang yang mudah putus asa. Sebaliknya, kami mengajak mereka yang merasa disakiti itu untuk terus menjaga semangat. Coba dengar lagu Bek Panik (Album Bek Panik. 2016), Mantan (Album Utang Jeulame. 2017), dan Jamboe (Album Saban Sama. 2018). Lagu-lagu ini menjelaskan kepada kalian bahwa ditinggalkan bukan berarti khatam segala-galanya. Jangan jadi bodoh hanya sebab mendapatkan kegagalan. Tak perlu kecewa. Jika kau masih hidup, berusaha dan yakin, akan kau temukan suatu yang luar biasa suatu waktu.

Foto dari instagram: hendri_abik

Jika karya dianggap sebagai cerminan diri si pembuatnya, bisa kau tebak bagaimana kami. Bukan tidak punya hati, tapi kami tidak mau larut dalam penderitaan yang justru menunjukkan kita lemah. Apa yang bisa diharapkan dari terus menerus merajuk? Bangkit dan bergegas bergerak. Dikalahkan di satu ruang, buktikan bahwa kau pejuang dan bisa meraih yang lebih besar dan lebih bagus dari seorang yang meninggalkan. Disakiti, balas dengan terhormat. Buktikan dia telah salah mengambil keputusan.

Jujur saja, salah satu maksud kami membuat karya adalah menciptakan senjata untuk menguatkan diri bagi siapa saja yang mendengarkan lagu kami. Agar setiap kalah kalian punya lagu untuk menyemangati diri sendiri, lalu bangkit menerjang segala keadaan dan membuktikan pada semesta bahwa kalian pemenang.

Foto dari instagram: ariefmaulanaazib

Kami benar-benar benci pada orang lemah jiwa. Mereka yang merasa hidup tidak memberi kemungkinan menang setelah gagal. Ketika niatnya tidak tercapai, langsung patah hati, menangis dan menyanyikan lagu sedih. Sungguh orang-orang seperti itu, setidaknya menurut kami, tipis imannya. Mengapa harus pilu setiap Tuhan menutup satu pintu? Ayolah, kembali pada keyakinan bahwa setiap satu kemungkinan telah gagal, maka itu tandanya semesta menyuruhmu mencoba kemungkinan lainnya. Mungkin saja itu bukan yang terbaik untukmu, mengapa tidak bergerak ke ruang baru?

Dari lagu-lagu, telah kami coba menguatkan jiwa kalian. Dan melalui tulisan ini kami sampaikan bahwa kami tidak ingin membuat lagu penuh kepiluan, penuh tangis dan penderitaan. Kami tidak lemah dan tidak ingin menunjukkan bahwa kami hamba yang malang.

Salam Semangat
Mmmmmuuach
@apache13