#SERI TOKOH 2: AYAH, INSPIRASI HIDUPKU

IMG_20180724_205211.jpg

Hidup di tengah-tengah preman pasar membuat ayah menjadi sosok yang keras. Ia berteman dengan pemabuk, pejudi, pencuri, tetapi ia juga ingin berteman dengan orang baik. Kebiasaan berteman yang buruk segera ia hentikan mengingat efek yang ditimbulkan untuk masa depan tidak baik.

Ia mulai beralih ke bisnis. Ia menjadi penjual kangkung di pasar. Ayah tidak mampu menamatkan Sekolah Dasar (SD) karena kekurangan biaya. Daripada sekolah akan jauh lebih baik ia bekerja dan membantu perekonomian keluarga. Awal yang baik ketika ayah mulai menyapu di Biro Unsyiah. Ia mencoba bertahan dengan pekerjaan yang ia lakoni. Beberapa tahun kemudian, berkat kerja keras yang tanpa henti, ia berhasil membangun rumahnya dan rumah orang tuanya.

Ia tidak ingin lama hidup membujang. Tahun 1981 ia menikah. Saat setelah menikah, ia menjadi lebih stabil. Kesehariannya berubah. Ia pergi pagi hingga sore untuk mencari nafkah. Ia dikarunia 2 orang anak. Ia menginginkan anak-anak berhasil, tidak mengikiti dirinya yang tidak menamatkan Sekolah Dasar.

Ia memiliki semangat yang besar dalam menyekolahkan anak-anak. Ia menaruh harapan agar anaknya berhasil menjadi dosen dan menjadi pebisnis yang jujur. Maka sejak kecil ayah mengajak Kami untuk ikut berjualan dengannya di Sibreh. Penjualannya mulai dari menjual lembu, kangkung, ayam, hingga agen tanah. Semua bisnis digeluti demi biaya kuliah anak.

Kebiasan dan rutinitas yang padat membuat ayah memiliki banyak teman. Ia juga senang membantu orang lain yang kesusahan. Satu kebiasaan yang paling sering ia lakukan di malam hari adalah menonton berita dari pukul 21.00 hingga 24.00, ia suka sesuatu yang berbau politik.

Ia tidak suka direndahkan apalagi dihina. Ia membalas semua hinaan itu dengan mempercepat sukses di bidang bisnis dan property. Ia menjadi orang yang sederhana, berwibawa dan penuh visi hidup yang cemerlang. Ia sering memprediksikan kejadian masa depan. Ia sering menceritakan kejadian yang akan terjadi ke depan sambil tertawa, tetapi saat ia telah tiada banyak kejadian yang ia ceritakan menjadi nyata. Kebiasaanya, semangatnya, visi masa depannya telah membuatku terinspirasi untuk berkarya lebih baik. Terima kasih ayah. Al-Fatihah.