Lingkaran Kerabat Antropologi (Ling-Ka) | Himpunan Mahasiswa Jurusan Antropologi Unimal

in #organization6 years ago

images (1).jpegLogo Ling-Ka

Ling-Ka merupakan sebuah organisasi mahasiswa antropologi yang tepatnya himpunan mahasiswa jurusan (HMJ) yang berada di Universitas Malikussaleh. Arti dari kata Ling-ka itu sendiri adalah lingkaran kerabat antropologi. Tentu sangat berbeda dengan kebanyakan HMJ lainnya. Yang mana HMJ lainnya mencantumkan kata himpunan di awal kata pada nama HMJ tersebut.

HMJ Antropologi berbeda dibandingkan dengan himpunan mahasiswa jurusan lainnya. Di dalam Ling-Ka bukan hanya menetapkan sistem organisasi saja, melainkan di dalamnya juga ada kolaborasi dengan sistem kekerabatan.

Meskipun terdapat perbedaan Ling-Ka dengan HMJ lainnya, tetapi Ling-Ka mempunyai tujuan sama, yaitu Membangun jurusan antropologi FISIP Unimal. Salah satunya bisa dikatakan untuk meningkatkan akreditasi jurusan antropologi FISIP Unimal.

IMG-20181202-WA0002.jpg

Kerabat Antropologi

Setiap mahasiswa Antropologi yang ingin menempuh untuk mendapatkan gelar sarjana (S1), telah menjadi syarat mutlak bagi setiap mahasiswa. Namun untuk menjadi seorang kerabat Antropologi, bukan semata-mata telah berada di jurusan Antropologi sudah dianggab seorang kerabat.

Untuk menjadi seorang kerabat mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti acara tradisi, yaitu Inisiasi. Tradisi tersebutlah yang mengesahkan mahasiswa Antropologi menjadi seorang kerabat Antropologi. Tentunya ini juga yang menjadikan syarat untuk menjadi pengurus atau masuk dalam struktur Ling-Ka. Syarat tersebut juga berlaku untuk mengikuti kegiatan-kegiatan asosiasi di tingkat nasional, yaitu jaringan kekerabatan Antropologi Indonesia (JKAI).

DGlU-CgUIAANpsS.jpg Source

Jaringan Kekerabatan Antropologi Indonesia (JKAI)

Jaringan yang dimaksud dalam antropologi ini lebih mengarah kepada ikatan persaudaraan yang terjalin di antara para Mahasiswa antropologi di seluruh universitas yang ada di Indonesia, disebut dengan istilah Jaringan Kekerabatan Antropologi Indonesia atau disingkat dengan JKAI.

Keinginan Mahasiswa Antropologi untuk membentuk jaringan ini, dengan tujuan untuk memajukan disiplin ilmu antropologi sebagai media pengasah sikap kritis atas gejala kebudayaan yang ada du Indonesia.
Jaringan kekerabata Antropologi Indonesia dibentuk pada tanggal 6 Agustus 1989 di Yogyakarta. Sesuai dengan anggaran dasar JKAI, Jaringa Kekerabatan Antropologi Indonesia memiliki fungsi, peran dan tujuan di dalam menjalankan roda organisasi.

Tujuan dari JKAI adalah mempererat kekerabatan mahasiswa antropologi di seluruh Indonesia, memajukan disiplin ilmu antropologi dan turut memberikan kontribusi pada upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Jembatan komunikasi antropologi di seluruh Indonesia adalah fungsi dari JKAI. JKAI juga berperan untuk membangun, khususnya aspek sosial budaya.

Adapun kegiatan Jaringan Kekerabatan Antropologi Indonesia antara lain seminar dan sarasehan, yang dilakukan setiap 2 tahun sekali. namun setahun sebelum acara seminar dan sarasehan dilaksanakan,terlebih dahulu diadakan acara pra-sarasehan. Maka silih berganti setiap tahunnya antara kegiatan pra-sarasehan dan seminar /sarasehan.

Pra-sarasehan dilaksanakan untuk menentukan dan mempersiapkan acara seminar dan sarasehan. Dalam acara pra-sarasehan tersebut juga ditentukan universitas yang akan menjadi tuan rumah untuk acara dan tema apa yang akan diambil dalam seminar dan sarasehan. Biasanya tema yang diangkat terkait dengan isu yang sedang berkembang yang terjadi di Indonesia yang diperkirakan masih menjadi isu hangat sampai acara seminar dan sarasehan itu dilaksanakan.

AAI.jpg Source

Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI)

Organisasi ini diberi nama Asosiasi Antropologi Indonesia yang disingkat dengan AAI, merupakan wadah tunggal berhimpunnya segenap ahli antropologi di Indonesia. AAI di dirikan di jakarta, pada tanggal 12 Maret 1983. Asosiasi ini terus berusaha eksis dalam mencapai kematanngan organisasi yang telah berusaha tiga dekade.

Asosiasi Antropologi Indonesia adalah satu-satunya organisasi dan organisasi pertama yang bersifat nasional dari para praktisi profesional yang bekerja di bidang “Manusia dan Kemanusiaan” di Indonesia.

Asosiasi Antropologi Indonesia(AAI) didirikan oleh:

  • Prof. Dr. Koentjaraningrat (the founding father) dari Universitas Indonesia
  • Prof Dr. Usman Pelly dari Universitas Sumatera Utara
  • Prof. Dr. Mattulada dari Universitas Hasanuddin Makassar
  • Prof. Dr. S. Budhisantoso
  • Prof. Dr. Meutia F. Swasono
  • Dr. Kartini Sjahrir
  • Dr. Rahardjo
  • Prof. Dr. E. K. M. Masinambouw
  • Prof. Dr. Sjafri Sairin
  • Prof. Dr. P.M. Laksono dan banyak tokoh Antropologi lainnya di Indonesia.

Dari ulasan saya di atas, jelaslah bahwa para mahasiswa antropologi di seluruh Indonesian mempunyai persaudaraan yang sangat kuat. Perlu diketahui juga bahwa, tema yang terdapat dalam acara seminar merupakan tema yang sangat relevan dengan kehidupan di tanah air kita. Mahasiswa antropologi sangat peduli dengan permasalahan yang terjadi pada masyarakat. ketidakmampuan untuk menata kehidupan masyarakat berbasiskan multikulturalisme adalah akar permasalahan setiap daerah yang bertikai. Acara seminar dan sarasehan adalah bukti atau lambang kepedulian tersebut.

Oleh: Teuku Muammar Rival

Referensi:
http://asosiasiantropologi.or.id/tentang-aai/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/15436/ker-jul2006-%20%283%29.pdf?sequence=1&isAllowed=y

U5ds6u_Gk12k_NSPX6232_EYv_Ursf12_ADY_1680x8400

@teukurival

Sort:  

Congratulations @teukurival! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :

You received more than 7000 upvotes. Your next target is to reach 8000 upvotes.

Click here to view your Board of Honor
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Support SteemitBoard's project! Vote for its witness and get one more award!

Salam Kerabat bang

Salam Kerabat bang