Surga Tersembunyi di Aceh Jaya-Aceh

in #paradise7 years ago

Menyusuri sungai yang berlawanan arus dengan boat adalah hal biasa bagai warga Gampong (desa) Alue Jang, apalagi bagi pawang sungai. Tapi tentu lain kondisi dengan kami yang mencoba melakukan ekpedisi dengan ragam latar belakang team. kadang sehari-hari berkutik dengan computer, spidol, kotak-katik angka dan bahkan menjadi musafir warung kupi di Banda Aceh.

DSC_2771.JPG

Iya..itulah yang kami lakukan bersama pawang sungai yang bertindak juga sebagai pemandu kami dalam expedisi krueng Teunom- Kabupaten Aceh Jaya. Perjalanan dari banda aceh ke lokasi ditempuh dengan lebih kurang 300 menit menggunakan alat transportasi mobill jenis Preagio sehingga 11 rang team expedisi kali ini dapat bercengkrama, tertawa dan berbagi cerita bersama diiringi music yang membuat kami bisa menghafal liriknya dikarenakan tidak ada pilihan lain, mau tahu musicnya apa!!!...Eeemmmhh Alunan suara Haji Bang Rhoma Irama siap mengantar kami ke Resort penginapan sementara.

me.png

Adalah Bapak saiful Pemilik hati baik nan ramah menfasilitasi penginapan kami di resortnya Gampong Lhok geulumpang. Setiba kami sekitar pukul 11pm, raut wajah ramah menyambangi kedatangan 11 makhluk Tuhan dari banda Aceh, dimana satu hari sebelmnya team ekpedisi bertemu dengan pak Saipul membicarakan persiapan perjalanan dan pastinya sambil ditemani cangkir-cangkir yang berisi aneka racikan kopi disalah satu warungkopi kekinian yang sedang hits di Banda Aceh. Kami bersama keluar dari mobil dan menginjakan kaki di kediamannya, Dalam cahaya remang, kedua bola mata saya tertuju pada bangunan unik berdiri kokoh di lahan seluas 30 Ha. Bapak saiful mulai menggambarkan resortnya kepada 9 laki-laki dan 3 perempuan dengan masing-masing dikepalanya sudah punya ekspetasi untuk lokasi resort ini. membayangkan view yang indah, posisi hammock, Sleeping back mengarah kemana and others. Sebelum berlalu pemilik resort berpesan, para perempuan silakan menempatkan kamar yang telah tersedia. Waah kami bak ratu yang disambut hangat dalam perjalanan kali ini. Selanjutnya kopi adalah pilihan kami untuk sejenak rehat sambil bercandaria dan melakukan beberapa persiapan kecil untuk besok pagi.

Alarm 5.30 mulai bekerja dan mentari pagi menyambut bola mata yang mulai terbuka diselingi angin semilir segar mengantarkan kami untuk bergegas, bangun, bergerak menyambut ekpedisi yang menantang sesaat lagi. Antri kamar mandi seraya menyapa laporan pagi dimasing-masing jiwa yang sudah ditabung sejak kemarin..haha.
dua rakaat adalah pilihan utama untuk menentramankan jiwa dan sujud kehambaan dilapisan sajadah. Kopi, roti dan snack lain adalah pasokan energy sementara dipagi hari sebelum move ke kota Teunom untuk mendapatkan sarapan pagi seperti nasi atau lontong. packing selesai, semua team bergerak, masuk kedalam mobil, dan melaju bersama menuju kota Teunom selama kurang lebih 60 menit jarak tempuhnya.

20170401_122441.jpg

Pesan lontong satu kakak ya, oh teh panasnya juga. Nasi gurih udang ya, and others. Masing-masing personal request sesuai kebutuhan perutnya, dan pastinya sesuai dengan apa yang tersedia diwarung yang kami singgahi dan sekitarnya. Seperti biasa menyantap sarapan dibarengi dengan candaan team. Oopsss tahukah siapa saja dalam team ekspedisi ini, kami adalah para chacology yang tidak suka diam dan terlalu banyak bahan untuk didiskusikan dan happiness bersama. Kebayangkan!!!And take photos before lose haha. Ok ready gumam Bg Bewe sebagai leader dalam team ini. SIAAAAP Pak Ketua. Munawar khalil alias @bewe merupakan seorang Bapak beristri satu yang telah melalang buana dalam berbagai ekspedisi hutan, gunung, laut dan lainnya.

Bergegas menyusuri jalan kampung ke lokasi dimana boat telah siap dan tentu bersama dengan pemiliknya untuk berpetualang. Dengan posisi duduk saya didalam mobil yang diapit oleh dua (2) perempuan hebat, sehai-hari dengan aktivitas mereka masing-masing. Kak Fitri duduk disebelah kanan saya merupakan satu-satunya perempuan yang berprofesi sebagai Supervisor mekanik disalah satu showroom Sepeda Motor di banda Aceh dan disebelah kiri ada Ibu Dosen kece, @rahmanovic - yang sudah melanglang buana di negeri orang. Saya mengagumi kedua perempuan ini dengan karakter mereka masing-masing, namun posisi saya tetap pada posisi sedikit tidak menguntungkan, ketika sepasang mata saya melirik arah kiri kanan yang banyak spot untuk didokumentasikan. Burung-burung berterbangan, sesekali mengeluarkan suara merdunya, dedaunan merah dan posisi pohon unik tentu membuat hati saya menjerit karena kahilangan beberapa moment, dan seketika saya melirik kekanan jendela mobil, hati saya tambah menjerit melihat kondisi sungai terlihat lebih banyak batu dari pada air yang seharusnya menutupi sampai kebadan sungainya. Pikiran liar saya mulai ngembang, sawitkah!! Ilegal loging atau ada apa dengan DAS ini. hati berkecamuk dan bahkan ingin berteriak (sedikit lebay) namun kegalauan ini terobati dengan candaan mulut cadas team yang selalu happiness nan kocak. Semisal Bang Ucok ( @kakilasak ) dan Kemal ( @kemal13 ) , dua sijoli banker ini adalah team petualang unik, hampir setiap weekend menyisir lokasi cantik nan unik.

Mobil berhenti didepan salah satu rumah penduduk, dengan ramahnya pemilik boat memberi arahan bahwa kita akan menunggu team satunya lagi dari dinas Pariwisata Aceh jaya yang sekarang dipimpin oleh pak Saiful. disela waktu yang tersedia, team bergegas mempersiapkan seluruh peralatan dan kebutuhan lainnya yang masih dibutuhkan. Okaaay team seluruhnya sudah berkumpul, saatnya kita menuju ke parkiran boat yang ada di sungai dibelakang rumah penduduk. Seperti biasa photos…photos…photos sebagai dokumentasi sebelum berangkat diringi gerap langkah gegap gembita bak pasukan elite sedang latihan haha namun candaan dan smile mengiringi langkah yang sesekali nyengir kekawan yan lain.

Ok.. kita siap berangkat ya..!! tutur pawang yang pernah menjadi kechik dua periode sebelumnya. 15 Personil ekspedisi sudah berada dalam ke tiga boat dan siap mengarungi “Krueng teunom”. Kecoklatan air sungai ini pastilah menjadi tanda Tanya hampir setiap jiwa yang akan mengarungi sungai ini, termasuk saya. Waah ini airnya kecoklatan bak sanger, terlintas dikepala saya, bagaimana ladscapenya bagus atau tidak kalau difoto, eeemh hati mulai dibaluti rasa kecewa karena reaserch di google ada foto indah karena kejernihan airnya, dan sebelumnya di Resortnya Pak Saipul mengutarakan kalau airnya keruh kemungkinan fauna khas penghuni sungai yaitu ikan kerling sulit di dapatkan..aah pupus sudah harapan ini.

me 2.png

Perlahan Boat melaju menyusuri sungai, the ledies of this expedition berada dalam boat yang sama, dimana dalm boat ini ada kawan-kawan yang cukup punya pengalaman dalam berbagai trip, ada Pak Ketua team, Bg BW tidak diragukan lagi ke absahannya,, hahaha. Sesekali hantaman boat berlawanan arus ini memilukan hati dengan pikiran yang mulai liar berfikir. Namun sesekali celotehan Yasir ( @yaser.mogers ) suasana tegang menjadi cair bak air sungai yang memecahkn kebisuan tebing-tebing nan indah menjulang tinggi, mengapit kiri-kanan badan Kruneg Teunom. Yasir sering dijuluki keturunan suku Man*** haha ini adalah laki-laki baik, si juru belanja memastikan kebutuhan logistic team..weeissh kerenkan!! namun dibalik semua itu dia adalah laki-laki petualang yang sudah punya pengalaman ekpedisi segudang so amaaan laaah.

Kegelisahan hati mulai terkikis, pemandangan eksotik nan menyejukan jiwa walau terik matahari menyinari kulit saya yang juga eksotis ini..ha ha and I don’t care about that. Kamera saya mulai stand by at my hand dan saya menyadari ini terlalu berbahaya mengeluarkan kamera, tapi ini moment tidak mungkin diulang, mengarungi sungai dengan arus berlawanan kencang yang kami tempuh sejauh 14 Km. bagi saya ini adalah trip langka, fakta 3 bulan lalu sempat meluap dengan ketinggian 4 meter dan terjadi banjir bandang yang telah merendam rumah warga. lagi-lagi analisa liar berkecamuk di kepala, ini wilayah yang sering terjadi banjir bandang.

Jepretan Video dan foto silih berganti oleh jari kanan menekan shotter di kamera, tidak peduli bagus atau tidak engle saya dalam mendokumentasikan, dengan goyangan boat bak irama dangdut sesekali menghantam tempat duduk. sesekali badan roboh kekawan sebelah saya, ooop maaf!! Tidak sengaja, adalah Dede alias Fadhli duduk disebalah kanan saya, silincah nan gesit ini adalah Diver ulung yang mampu 4,3 menit freedive di air, OMG!!(jangan dicoba ya..) bisa collaps kita hehe namun selain skillnya nyelam, fadhli juga seorang Photografer, so amanlah untuk pasang posisi model hahahha

Brrrrr perlahan suara boat mulai lambat dan menepi ke pinggir sebelah kanan badan sungai, terlihat gundukan pasir cantik nan indah berlatar belakang tebing mencakar langit. kita akan dirikan kemah disini ujar pak Saipul, sembari semua team turun dari boat. Again..again and again Raut wajah sedikit kecewa tergambar dari wajah-awajah penasaran krueng Teunom, lirikan mata sesama kawan setajam silet namun dalam kebisuan. Ayuuuk,,,ayuuuk bang Awi ( @awinyaksteemit ) memberi kode dengan webcampnya untuk selfie bersama. Awi Nyak (akun IG-nya) adalah good video maker yang sudah berpengalaman dan siap memberi kejutan disetiap trip dalam video-vidionya. Semua orang mengambil peran untuk mempersiapkan segala hal seperti kemah, makan siang, kayu bakar, dapur alam dan lainnya.

Mari merapat ke dapur, waktunya makan siang. Semua bergegas mengambil piring, nasi dan lauk yang sangat terasa nikmat menyantap makan siang bersama di alam bebas. Sujud 4 rakaat diwaktu dhuhur dilaksanakan masing-masing insan secara bergantian diatas batu besar seperti hamparan permadani di alam liar, dikelilingi tebing dan pohon tinggi.

IMG-20170702-WA0028.jpg

Menyusuri sungai ke daerah hulu adalah next agenda, semua bergegas masuk kedalam boat dan siap memicu adrenalin. Arus kencang dibaluti kecoklatan air, tebing menjulang tinggi, rasa ngeri-ngeri sedap menghiasi perjalanan dengan sesekali atraksi boat melayang menghantam arus bak gelombang laut. cool nya lagi ketika boat-boat akan berbalik arah kembali menyusuri hilir, putaran boatnya bak dilapangn terbang yang mempunyai landasan lebar untuk berputar arah. Semua senang walau dag dig dug hati bagaikan bom siap meledak. Boat dipawangi oleh para suhu alias professional mulai menepi ke badan kaki tebing. Perlahan kaki menapaki curam tebing dan tajamnya duri yang sesekali menempel dibaju dan menyayat kulit. Dari Kejauhan semua bergumam dengan riang melihat lukisan alam Ceureceu Embon Nan menawan, air terjun yang tersembunyi dan terjaga dibalik tebing dan lebatnya hutan. Debit air jatuh dari ketinggian 5 meter. Wooow Embon waterfall paradise in the jungle surga dunia di Aceh Jaya. mandi sepuasnya, take photo dan kami pun terlerai dalam menikamti keindahan sampai dengan jam 5pm. Dan ini waktunya kembali ke tempt kemah.

DSC00587.JPG

Suasana hati yang ceria bertambah riang ketika nelayan Ulung menghampiri badan sungai tempat kami berkemah membawa hasil panen special penghuni DAS krueng Teunom, “Keurleng” iya Ikan yang punya sejarah sebagai makanan raja dimasa lalu. “Kuah Asam keueng mangatnyan, (dimasak dengan kuah asam keueng itu enak). Persiapan dimulai untuk pesta makan malam ala Krueng Teunom Expedition. Semua merasakan kenikmatan makan malam bersama, duduk berlapis pasir tanpa ada perbedaan. Malam pun berlalu bersama cengkrama ria, ada yang memilih tidur, hunting foto malam..oooppps ada yang bakar jagung juga di tengah malam, adalah Akhyar, si pemakan banyak yang tak boleh kekurangan snack, namun dia adalah penjelajah ulung yang siap ngetrip kapan pun and kemana saja.

Cahaya mulai menyinari pagi, membangun jiwa-jiwa yang terlelap tidur dalam peraduan tenda masing-masing, para ledies berada dalam satu tenda yang sama mulai menggerakan tubuh untuk bangun menyambut indahnya hari minggu di alam liar.
Morning Ryo, saya menyapa anak muda yang memiliki keunikan karakter, membawa tas Carriel besar tetapi sebagian barang ada ditas anggota team, tetapi Ryo marselina memiliki hati baik, berproses dengan baik dalam expdisi dan pastinya dia bukan tipe cowok pelit hahaha. Sarapan seraya meneguk kopi dilakoni bersama dan menyusun next activity sebagai hari terakhir kami dalam perjalanan ini. sarapan pun usai.

Arloji berdetak menuju angka 10am, kami semua bergegas membongkar tenda dan merapikan seluruh peralatan untuk siap-siap kembali dan meninggalkan area expedisi dengan kembali menyisir hilir sungai Teunom. Sembari jalan pulang, team menyinggahi bebrapa spot lain, seperti di Krueng paleng dengan kejernihan airnya, kami lagi-lagi dimaghnetkan berenang di air dingin nan bersih.

Sungai kembali disisir menuju dermaga boat, Kebaikan warganya lagi-lagi kami rasakan dengan keramahan dan sambutan hangat pemilik rumah dan memberikan isyarat “anggap saja rumah sendiri, jangan malu dan segan”. Kami silih berganti menggunakan kamar mandi untuk membasuh dan mengganti baju.
And again kopi telah dihidangkan dan juga makan siang. Sungguh suasana yang sangat friendly, padahal hanya sesaat baru bertemu namun ketidakrelaan meninggalkan suasana ini tergambar diraut wajah kami. Dan kami pamitan kepada pemilik rumah guna kembali ke banda Aceh untuk berkumpul dan melepaskan rindu bersama orang-orang tersayang.

DSC00729.JPG

Pengetahuan local berbasis pengalaman tergambar jelas dari mereka pawang sungai, pemandu, dan masyarakat Teunom. saya percaya setiap sudut bumi di grassroot menyimpan berbagai knowlage terutama bagaimana survive di alam bebas berbasis potensi local. Mereka merawat dan menjaga hulur-hilir sehingga paradise yang tersembunyi jauh dari tangan-tangn yang tidak bertanggung jawab.

Sort:  

Kalau abg itu membaca Postingan Buk Ru dalam keadaan hampir pingsan,
Sangat berbeda dengan saya,
Saya biasa saja, sebab sy memang ~tukang baca~ yang baik dan benar,
Adakah tukang itu selain membongkar dinding rumah org juga pandai membaca ?
Mungkin Ayam yg bernada syahdu itu sudah kembali membeli sepatu baru,

Selamat menikmati hasil karyamu Buk Ru,

Jangan pernah ragu dan bimbang, trust your thumb Buk Ru

Ha ha ha
Terimakasih banyak Master @bewe for your support

Karap pingsan bak lon baca kak, 😂😂😂
Adak meudeh kon but belanja ngon suku2 nyan bek neu tuleh kak, 😁

Wkwkkwkwkwk..izin @yasir.mogerz beuh
Bek pingsan dile, mantong na cerita selanjutnya😁😁

Anda memang penulis, bkn terpaksa/dipaksa spt saya hehe

Aduuh Bg ucok @kakilasak sesuatu yang terpaksa itu ga enak dinikmati..ha ha ha
But thanks alot for your support yaaaa

luarrrr biasa tulisannya...saluttt....

Wkwkkwkwk...tepuk salut laah kita
But terimakasih banyak ya u supportnya