Sebelum Longsor Maut di Sungai Ngobo Kediri, Ada Kejadian Aneh Tak Masuk di Akal

in #peristiwa7 years ago

image


Warga di sekitar Sungai Ngobo, Kediri mengungkapkan fakta mengerikan sebelum terjadinya tanah longsor maut dan menewaskan sejumlah penambang pasir beberapa waktu terakhir. Menurut mereka, ada hal aneh di luar nalar sesaat sebelum kejadian tersebut.
Dilansir dari laman Tribunnews.com, Kepala Desa Wonorejo Trisulo, Muhamad Mustofa mengatakan, lokasi titip Petak 148, persis di bawah kaki Gunung Kelud adalah tempat terjadinya bencana alam longsor yang menyebabkan empat orang penambang pasir kehilangan nyawa.
Ia menceritakan sejumlah hal ganjil yang kerap mewarnai hari-hari di sekitar lokasi pertambangan pasir tersebut. Mulai dari mesin truk menyala sendiri, padahal tidak ada seorang pun yang mengoperasikan mesin di dalamnya. Masih banyak lagi kejadian mistis lainnya yang sering dijumpai warga.
“Warga telah terbiasa dengan sejumlah kejadian di luar nalar itu. Memang masih ada kejadian aneh-aneh. Bukan mitos, tapi ini nyata adanya dan memang itu terjadi,” jelas Kepala Desa Muhamad Mustofa pada Senin (19/2), seperti yang dikutip dari laman Tribunnews.com, Selasa (20/2/2018).
Sementara itu, berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, lokasi musibah tanah longsor berada di area pertambangan pasir rakyat yang berada cukup jauh di pedalaman kawasan perbukitan. Akses untuk menuju lokasi harus melalui Perkebunan Satak dengan kondisi jalan tanah bercampur bebatuan.
Akses menuju area pertambangan sangat sepi dengan jalur sempit, di mana di sisi kanan dan kirinya diapit oleh tebing. Dari pintu masuk Perkebunan Satak, lokasi terletak sejauh 15 kilometer melintasi perkebunan kopi yang masuk ke area hutan.
Sementara titik terdekat, yakni melalui Balai Desa Wonorejo Trisulo dengan menggunakan mobil dibutuhkan waktu sekitar satu jam perjalanan. Dan untuk mencapai lokasi longsor, warga harus terlebih dahulu menyusuri sungai dengan jalur berpasir yang bercampur dengan air.
Lebih lanjut Mustofa menjelaskan, hampir tak pernah ada warga yang berangkat untuk mencari pasir pada dini hari. Dan apabila ada, itu pun dipastikan jumlahnya dapat dihitung dengan jari karena memang sangat jarang. Para penambang yang nekat berangkat dini hari adalah mereka yang bernyali besar.
“Mereka nyalinya besar, nggak takut sama yang gituan. Dicoba sendiri saja sekalian membuktikan, mumpung di atas sepi nggak ada penambang. Coba saja mulai makam ke atas sekarang naik malah joos,” tukas Muhamad Mustofa.


sumber
http://www.suratkabar.id/78661/peristiwa/merinding-sebelum-longsor-maut-di-sungai-ngobo-kediri-ada-kejadian-aneh-tak-masuk-di-akal/amp