Permainan Tradisional Lompat Tali
Kita sering melihat permainan lompat tali atau skipping rope ini dimainkan oleh anak perempuan, namun ada juga yang dimainkan oleh anak laki-laki seperti yang terlihat pada gambar diatas yang dimainkan oleh anak SDN 8 Nisam Antara saat jam istirahat, salah satu sekolah terpencil di kaki Gunung Salak, Aceh Utara. Permainan Tradisional Lompat Tali ini cukup dikenal di daerah-daerah dibelahan bumi Indonesia. Namun lain daerah lain nama yang disebutkan. Aceh misalnya, dikenal dengan "Talo Yeye", "Boh Merdeka". Riau, dikenal dengan Tali Merdeka.
Lompat tali ini menggunakan alat sederhana yang sangat murah dan mudah didapatkan, yaitu berupa karet gelang yang dianyam.
Sebelum teknologi datang, permainan lompat tali ini sangat digemari oleh anak-anak yang yang berusia 6 sampai 12 tahun di era 90-an. Namun seiring perkembangan zaman, anak-anak saat ini lebih suka bermain game di gatget untuk bermain lompat tali. Padahal permainan ini sangat bermanfaat untuk pertumbuhan anak, seperti melatih kemampuan motorik, melatih kerja sama anak, memberi dampak positif untuk pertumbuhan dan perkembangan moral, meningkatkan kecerdasan dan emosi anak. Olahraga lompat tali ini juga sangat bermanfaat untuk memaksimalkan keluar keringat. Keringat yang keluar dari tubuh melalui pori-pori dapat mengeluarkan racun dalam tubuh atau detoksifikasi. Detoksifikasi membuat tubuh dijauhkan dari penyakit-penyakit akibat racun yang masuk kedalam tubuh yang disebabkan oleh polusi udara atau pun dari asupan makanan dan minuman.
Teringat masa lalu
Masa-masa pakek siluweu 'et di sudut Kota Juang
Masa-masa sôk siluweu 'et disudut kota juang
Betoi tat..