Masih Senja, Kala Itu
Aku berdebat dengan hati, tentang rasa yang mengebu, tentang rindu kian pudar.
Kisah kita hanya tertuang dalam secangkir kopi dan senja kala itu.
Raut matamu seolah menyingungku untuk pergi, hingga senjapun menuju malam.
Terimakasih untuk seduhanmu kala senja, mingkin berikutnya aku lelah dan pergi, sehingga kau datang dan memintaku pulang, karena senjaku akan mendung tanpa dirimu.
Maksal Mina
Banda Aceh 25 Marer 2018
.