Bunga: Putri Kita Bukan Bunga

---

Bunga identik dengan wanita. Identik dengan keindahan. Bunga sangat digemari oleh banyak wanita. Satu dua wanita saja yang kadar kecintaannya terhadap bunga menyalahi kodrat. Bila ada satu peristiwa terjadi yang merenggut kehormatan wanita. Biasanya pihak media cetak kerap menulis identitas wanita itu dengan "Bunga". Bukankah bunga identinya dengan keindahan, keharuman, warna yang cerah dan segala yang menyenangkan. Lalu apa yang menjadi dasar pada penempatan kosa kata yang kerap digunakan media untuk menggambarkan identitas wanita yang kehormatannya direnggut oleh lelaki jahannam dengan pemakaian kata "Bunga".

Keindahan, keharuman, keceriaan yang menempel pada sekuntum bunga tidak jarang juga kerap dijadikan sebagai nama bagi banyak wanita. Ada bayi perempuan yang baru lahir, karena tuntutan BPJS untuk bisa mengklain dana berobat lalu harus segera diberi nama. Maka orang tua bayi dengan senang memberi nama anaknya dengan nama bunga, ada yang langsung diberi nama "bunga" tapi ini bukan inisial untuk menyamarkan nama si anak yang hilang kehormatannya. Ada juga yang diberi nama "Mawar", "Melati", Anggrek dan nama-nama bunga indah lainnya.

Bunga, beitulah anak kami ingin disebut dan dipanggil. Tapi anak kami bukan bunga yang bisa dipetik oleh siapa saja. Pantang itu, anak kami sering juga ingin dipanggil dengan pqnggilan Bunga Melati, tapi itu bukan namanya yang sebenarnya, bukan pula inisial untuk sebuah nama yang disamarkan. Karena keindahan dan keharuman dari bunga itulah maka dia sesekali memyebut dirinya Bunga Melati. Ketika sedang bermain dengan teman-teman sepermainan dan juga kakaknya terdengar kata-kata Bunga Melati dia menyebut namanya.

Saya dan suami, lalu lebih enak disebut kami. Sudah memilih sebuah nama yanh baik dan cantik untuk anak kami. Dia suka dengan nama yang kami berikan. Dia juga menamai namanya sendiri untuk sekedar dalam bermain saja. Dia cerdas dan bijak, hanya menempatkan nama Bunga melati dalam permainan dengan temannya saja. Layaknya para artis dalam sebuaj sinetron yang punya nama panggung atau nama peran. Hanya sebatas itu saja.

---

---

Bunga indah yang masih kuncup dan belum mekar. Indah, belum mekar saja sudah indah. Bagaimana bila sudah mekar? Tentu lebih indah. Lihatlah bunga mawar yang belum mekar sangat indah bukan, begitu mekar sekuntum mawar tidak kalah indahnya. Bunga kemboja yang masih kuncup dengan warna pink sangat indah sempurna. Mekarpun semakin indah, semakin mempesona.

Pelihara dan rawatlah anak-anak kita. Melebihi dari kita merawat bunga, melebihi menjaga bunga agar setiap kuntumnya yang keluar dan mekar selalu menjadi sesuatu yang indah. Rawatlah anak kita hingga menjadi anak yang selalu menebar keharuman bagi kita. Agar selalu menebar keceriaan dan kebahagiaan bagi kita dan bagi lingkungannya kelak ketika dia dewasa.

---

---