Asa yang Kusut di Ranah Sejarah
Gampong Jawa, Banda Aceh, adalah sebuah perkampungan yang terletak pada titik nol kota Banda Aceh. Selain memiliki cagar situs sejarah yang tidak terurus juta terdapat pendidikan anak-anak yang ikut busuk bersama sampah-sampah. Foto-foto ini saya rekam pada akhir tahun 2017 lalu.
Adli Dzil Ikram
KUMUH|Gampong Jawa terkenal dengan kekumuhanya. Pasca tsunami 2004, TPA yang dibagun sejak 1994 dengan luas lahan 12 Ha diperluas menjadi 21 Ha. Tumpukan sampah yang menjulang itu semua berasal dari sisa sampah masyarakat kota Banda Aceh. Sebab itulah, Gampong Jawa terlihat kumuh. Ditambah para pemulung yang bermukim di situ.
Adli Dzil Ikram
PEKERJAAN|Hasil observasi lapangan rata-rata mata pencaharian warga Gampong Jawa sebagai pemulung atau nelayan. Rumah-rumah banyak tumpukan botol-botol mineral sebagai bukti nyata.
Adli Dzil Ikram
SEJARAH|Sejumlah literatur menyebutkan bahwa Gampong Jawa adalah tanah peninggalan kerajaan Aceh dulunya. Di tanah ini juga dikabarkan sebagai pelabuhan bagi kapal-kapal yang ingin ke Aceh. Mirisnya, kebanyakan anak-anak di Gampong Jawa tidak mengatahui bahwa tanah yang mereka tinggal adalah tanah sejarah. Bukti peninggalan batu nisan kerajaan sudah sangat jelas. Apalagi sejak ditemukannya koin emas dan pedang di tambak warga, menjadi bukti yang harus segera kita rawat. Namun, hingga saat ini, Gampong Jawa masih kumuh.
Adli Dzil Ikram
ANAK-ANAK|Hanya sebagian anak-anak Gampong Jawa yang pergi ke sekolah, selebihnya mengikuti jejak orang tuanya. Hal itu beriring dengan ekonomi kekeluargan yang sangat tipis. Meskipun begitu mereka selalu ceria menjalakan hari.-hari.
Adli Dzil Ikram
PENDIDIKAN|Di sebuah lapangan kecil, di sanalah anak-anak Gampong Jawa menerima pendidikan ketika sore hari dari para relawan pendidikan. Icha, salah satu siswi SMA N 4 Banda Aceh, ia rela sepulang sekolah mengajar di lapangan kecil itu. Icha juga ditemani oleh para relawan pendidikan senior lainnya.
Adli Dzil Ikram/Pacific Press
HARAPAN|Anak-anak di Gampong Jawa juga memiliki harapan besar. Mereka mengaku ingin sekolah ke luar negeri. Namun, saat ini, pergi sekolah yang paling mereka rindukan.
Adli Dzil Ikram/Pacific Press
KEBAHAGIAN|Minimnya pendidikan adalah penyakit yang harus segera diobati dari mereka. Terlepas dari hal itu, mereka pun harus dirawat kebahagiannya.
Sampai sebegitu nya kah Kampoeng Jawa Banda Aceh saat ini bg?
Saya sudah 4 bulan gak kesana. kalau tanya 'saat ini', mungkin ada perubahan. Nanti ya, harus pergi dulu kesana baru bisa jawab.