Satu Sudut Negeri Lintang Pukang
Termenung aku duduk di pematang sawah belakang kampung ku
Hijau tanaman padi terhampar sejauh mata memandang
Namun tak mampu menutupi kegusaran
Suburnya padi tak melebarkan senyum pak tani
Berkerut dahi
Berpeluh gundah
Sekilas kuperhatikan dia bergumam lirih;
"Kenapa sang amir tak pernah peduli
Harga gabah tak pernah mampu membawa kesejahteraan bagi kami,
Semua harga barang melambung tak terjangkau
Bahkan untuk sekedar membeli baju sekolah anak"
Aku mencoba mengalihkan perhatian ku
Aku hanya bisa malu
Karena aku hanya bisa berujar; kerja dan kerja
Sedangkan aku tak mampu menghargai hasil pekerjaan petani dengan layak
Ah...
Mungkin ini hanya salah satu grafiti
Di negeri yang lintang pukang
Yang masih ku cintai
Di sela muda seudang lagi istirahat, lahirlah "jangeun"
Hidup.....!!!!!
Biar tidak terlalu jenuh aduen
Sangat halus kritikannya! Pembelajaran yang baik brother!👍
Masih belajar sama @pupu93