...luka...
........luka.......
Kamu ........
Mengenalkan rindu dalam hujan
Titik airnya yang tercurah ibarat kasih sayang yang tak lagi terbilang .....
Dan ketika kemarau kau undang setelahnya, rindu ini menjadi genangan pilu yang tak pernah kering akan kenangan ......
Luka yang kau pahatkan di hatiku sungguh luar biasa dalamnya .......
Dan caramu menyakitiku sangat sempurna
Pun, caramu meninggalkanku benar-benar kejam tiada tara .....
Kamukah hati yang pernah tulus menyayangiku
Kemana keteduhannya
Mengapa berubah jahat dan tak berperasaan?
Kamukah damai yang pernah memelukku ketika kehancuran menderaku
Kemana kelembutannya
Mengapa berubah menjadi bara?
Ah, ternyata benar adanya
Kamulah fatamorgana yang datang menuai luka.....