(puisi) **GAZA 2011 **
Jalur Gaza membara, api menghanguskan hati.
Desingan peluru melengkingkan suara hingga ke telinga.
Hembusan asap akibat roket-roket, menyesakkan dada.
Kabut debu kendaraan lapis baja, menutupi pandangan mata.
Senjata laras panjang yang garang.
Menumbangkan satu-per-satu bocah-bocah pejuang.
Tak ada suara rengekan meminta IPhone keluaran terbaru.
Hanya ada ketapel dan batu di tangan.
Demi sesuatu bernama kemerdekaan.
Ah, mereka adalah bocah-bocah tak berdosa.
Korban dari derap langkah kaki-kaki, keserakahan dan legenda.
Demi membawa kembali keturunan Daud ke tanah yang dijanjikan.
Ah, mereka adalah bocah-bocah tak berdosa.
Yang tidak bisa memilih di mana akan dilahirkan.
Tapi percayalah, dunia hanya sesingkat menengguk cawan anggur.
Kelak kalian akan melihat di depan mata sebuah negeri bernama surga.
Tanpa ketakutan, kelaparan, jeritan dan air mata.
Bukankah Masjidil Aqsa, Tembok Ratapan Yahudi, gereja kelahiran Betlehem,
Berdampingan dalam damai?.
Mengapa pemujanya saling menumpahkan darah?.
Jangan menangis Palestina, yang runtuh tak perlu disesali.
Bangkit dan bangun kembali sisa puing-puing, bernama harapan.
Jangan bersedih Palestina, yang pergi tidak akan kembali.
Namun akan tergantikan tunas-tunas baru bernama regenerasi.
Dengan ketepel, batu, kelak akan mengusir penjajah yang masuk tanpa permisi.